Waduk Darma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Menyederhanakan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
→‎Sejarah: Menambah info
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 32:
 
Waduk ini dikelilingi oleh bukit dan lembah, serta pemandangan yang indah dengan udara yang sejuk. Waduk ini berjarak sekitar 12 kilometer dari pusat kota [[Kuningan]] dan sekitar 37 kilometer dari pusat kota [[Cirebon]].
 
== Sejarah ==
=== 1920 - 1944 ===
Pada tahun 1920, [[Pabrik Gula Tersana Baru]] mengusulkan kepada Residen Cirebon agar membangun waduk untuk memenuhi kebutuhan air dari kebun tebu dan pabrik gula yang ada di [[Karesidenan Cirebon]] selama musim kemarau. Pada tahun 1924, Ir. [[G.A. de Jengh]] pun mulai melakukan [[studi kelayakan]] mengenai pembangunan waduk ini. Pada tahun 1929, atas desakan Departemen Pekerjaan Umum Hindia Belanda, dilakukan penelitian yang lebih rinci mengenai kelayakan pembangunan waduk ini. Pada tahun 1930, Dinas Pertanian Cirebon pun menyimpulkan bahwa pembangunan waduk ini membutuhkan biaya sebesar 1,5 juta gulden. Pabrik Gula Tersana Baru kemudian menyanggupi untuk menanggung separuh dari total biaya pembangunan waduk ini.<ref name="sinaro"/>
 
Mulai tahun 1935 hingga 1936, dilakukan penelitian geologi oleh A. Harting dan penelitian sifat tanah oleh Prof. Springer di lokasi pembangunan waduk ini. Pada tahun 1939, Pemerintah Hindia Belanda pun memesan pintu untuk bendungan dari waduk ini di [[Swiss]], dan dua tahun kemudian, pintu tersebut mulai dikirim ke [[Jakarta]] melalui [[Singapura]]. Pada tahun 1942, terowongan pengelak untuk mengalihkan aliran Sungai Cisanggarung selama proses pembangunan waduk ini pun telah selesai dibangun, tetapi proses pembangunan waduk ini kemudian terhenti, karena adanya peralihan pendudukan Indonesia dari [[Belanda]] ke [[Jepang]]. Pintu untuk bendungan da waduk ini kemudian juga tidak jadi dikirim ke Jakarta, karena dialihkan ke [[Australia]].<ref name="sinaro"/>
 
== Pemanfaatan ==