Waduk Darma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Sejarah: Penambahan isi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 41:
Pada tahun 1951, pemerintah Indonesia mulai merencanakan untuk melanjutkan kembali pembangunan waduk ini. Mulai tahun 1956 hingga 1957, kembali dilakukan penelitian mekanika tanah di lokasi pembangunan waduk ini oleh [[Lembaga Penyelidikan Masalah Air]] (LPMA). Pada tahun 1958, pembangunan waduk ini mulai dilanjutkan kembali oleh Dinas Pekerjaan Umum Jawa Barat, dan akhirnya dapat diselesaikan empat tahun kemudian.<ref name="sinaro"/>
 
=== 19531963 - sekarang ===
Setelah waduk ini mulai dioperasikan, ditemukan kebocoran yang cukup besar di dasar bendungan dari waduk ini. Rerata volume air yang bocor diperkirakan mencapai 33.137.000 m³ per tahun. Dinas Pekerjaan Umum Jawa Barat memperkirakan bahwa kebocoran tersebut terjadi akibat pemadatan urugan bendungan yang dulu dilakukan secara tergesa-gesa, karena adanya ancaman gangguan dari [[DI/TII]]. Pada tahun 1967, dilakukan penelitian mengenai kebocoran tersebut oleh LPMA dan [[Pusat Reaktor Atom Bandung]] (PRAB), yang kemudian menyimpulkan bahwa 75% kebocoran terjadi melalui badan bendungan, sementara sisanya terjadi melalui dasar bendungan.<ref name="sinaro"/>