Wangsa Karoling: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
→Strategi raya: replaced: atau pun → ataupun using AWB |
||
(15 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 33:
{{Wangsa Karoling}}
'''Wangsa Karoling''' atau '''Wangsa Karling''' adalah keluarga bangsawan [[suku Franka|Franka]], kaum keturunan [[Arnulf]] dan [[Pippin I|Pipin]], yang terbentuk pada abad ke-7 Masehi.<ref>{{cite EB1911|wstitle=Carolingians}}</ref> Nama "Karoling" ([[bahasa Latin Abad Pertengahan]]: ''Karolingi'', dari kata *''karling'' atau ''kerling'' dalam [[bahasa Jerman Hulu Kuno]], berarti "keturunan Karel")<ref>Babcock, Philip (ed). ''Webster's Third New International Dictionary of the English Language, Unabridged''. Springfield, MA: Merriam-Webster, Inc., 1993: 341.</ref> berasal dari nama [[Karl Martell|Karel Martel]] dalam bahasa Latin, yakni ''Carolus Martellus''.<ref>Hollister, Clive, and Bennett, Judith. ''Medieval Europe: A Short History'', hlm. 97.</ref> Wangsa ini mula-mula menghimpun kekuatan militer pada pertengahan abad ke-8, sehingga berjaya menduduki jabatan [[pembesar istana]] ({{lang-lat|maior palatii}}, kepala rumah tangga istana) dan turun-temurun menyandang gelar ''[[Adipati Orang Franka|Dux et Princeps Francorum]]'' (Panglima dan Penghulu Orang Franka), serta menjadi penguasa ''de facto'' Kerajaan Orang Franka selaku pemilik kekuatan militer yang menopang kekuasaan raja-raja wangsa Meroving. Pada 751, pemerintahan [[Dinasti Meroving|wangsa Meroving]] digulingkan atas persetujuan [[Kepausan|Sri Paus]] serta dukungan dari kaum bangsawan, dan [[Pippin yang Pendek|Pipin Si Pendek]] dari wangsa Karoling dinobatkan menjadi [[Raja Orang Franka]]. Wangsa Karoling mencapai puncak kejayaannya pada tahun 800, dengan dinobatkannya [[Karel yang Agung|Karel Agung]] menjadi Kaisar Orang Romawi yang pertama, setelah lebih dari tiga abad lamanya bekas wilayah Kekaisaran Romawi Barat tidak diperintah oleh seorang kaisar. Kemangkatannya pada 814 menjadi awal dari kurun waktu perpecahan dan kemerosotan [[Kekaisaran Karoling]] yang pada akhirnya memunculkan [[Kerajaan
== Sejarah ==
Menurut kajian-kajian sejarah tradisional, keberhasilan wangsa Karoling menguasai jabatan raja Franka adalah hasil dari serangkaian usaha dan perjuangan yang panjang, termasuk pula upaya perebutan takhta yang dilakukan oleh [[Kildebert Si Anak Angkat]]. Akan tetapi gagasan ini sekarang tidak lagi diterima secara luas. Peristiwa penobatan Pipin pada 751 kini dianggap sebagai hasil jerih payah dari satu tokoh Karoling saja, yakni Pipin, putra Karel Martel, senapati Kerajaan Orang Franka yang mendirikan wangsa Karoling, dan hasil jerih payah dari [[Gereja Katolik Roma]] yang senantiasa berusaha mencari kekuatan-kekuatan sekuler untuk dijadikan pelindung, dan yang senantiasa pula berusaha memperbesar lingkup kewenangan rohani dan duniawinya.
Kepala monarki yang
Para penguasa Karoling tidak meninggalkan adat istiadat [[suku Franka|Franka]] (dan [[wangsa Meroving|Meroving]]) terkait hal-ikhwal pembagian warisan, meskipun menerima pula gagasan tentang keutuhan wilayah kekaisaran. Para penguasa Karoling memiliki kebiasaan mengangkat putra-putra mereka menjadi raja-raja kecil di daerah-daerah atau kerajaan-kerajaan
=== Kemerosotan ===
Sepeninggal Karel Agung, wangsa Karoling perlahan-lahan mengalami keretakan. Wilayah Kekaisaran Karoling akhirnya terpecah menjadi tiga wilayah, masing-masing diperintah oleh seorang cucu Karel Agung. Dari ketiga wilayah ini, hanya kerajaan di wilayah timur dan wilayah barat yang mampu bertahan. Kedua kerajaan ini sekarang menjadi negara Jerman dan
== Cabang-cabang nasab ==
Baris 49:
Ada lima cabang nasab dari wangsa Karoling:<ref>Palgrave, Sir Francis. History of Normandy and of England, Jilid 1, hlm. 354.</ref>
# '''Cabang Lombardi''', atau '''cabang Vermandois''', atau '''wangsa Herbert''', kaum keturunan [[Pipin dari Italia]], putra Karel Agung. Meskipun Pipin wafat mendahului ayahnya, putranya yang bernama [[Bernard dari Italia|Bernard]] tetap diizinkan memerintah atas Italia. Bernard memberontak melawan pamannya, [[Ludwig yang Saleh|Ludwig Si Saleh]], sehingga kehilangan kerajaan dan nyawanya sendiri. Kaum keturunan Pipin yang telah tersingkir dari tampuk kekuasaan ini kemudian menetap di
# '''Cabang
# '''Cabang Aquitania''', kaum keturunan [[Pippin I dari Aquitaine|Pipin dari Aquitania]], putra [[Ludwig yang Saleh|Ludwig Si Saleh]]. Karena Pipin wafat mendahului ayahnya, putra-putra Pipin disingkirkan dari tampuk kekuasaan Aquitania, dan digantikan oleh adik Pipin yang bernama [[Karl yang Botak|Karel Si Gundul]]. Putra-putra Pipin wafat tanpa meninggalkan keturunan, sehingga cabang ini punah pada 864.
# '''Cabang Jerman''', kaum keturunan [[Ludwig si Jerman|Ludwig Si Jerman]], Raja [[Francia Timur|Negeri Franka Timur]], putra Ludwig Si Saleh. Karena berputra tiga orang, wilayah kekuasaannya dibagi-bagi menjadi [[Kadipaten Bayern]], [[Kadipaten Sachsen]], dan [[Kadipaten Schwaben]]. Putra bungsunya yang bernama [[Karl yang Gendut|Karel Si Gemuk]] pernah berhasil menyatukan Negeri Franka Timur dan Negeri Franka Barat — yakni seluruh wilayah Kekaisaran Karoling — namun wilayah kesatuan itu kembali pecah sepeninggal Karel, dan tidak pernah bersatu kembali. Lemahnya kepemimpinan kaum keturunan sah dari cabang Jerman mengakibatkan [[Arnolf dari Kärnten|Arnulf dari Kärnten]], seorang anak haram, kemenakan Karel si Gemuk, mengambil alih tampuk kekuasaan atas [[Francia Timur|Negeri Franka Timur]]. Sepeninggal putra Arnulf yang bernama [[Louis si Anak|Ludwig Si Kecil]] pada 911, kekuasaan wangsa Karoling atas Negeri Franka Timur pun berakhir.
# '''Cabang
== Strategi raya ==
[[Berkas:Stammtafel der Karolinger.jpg|jmpl|Pohon silsilah wangsa Karoling, dari naskah ''Chronicon Universale'' (Tawarikh Sejagat) karya [[Ekkehard dari Aura]], abad ke-12]]
Sejarawan [[Bernard Bachrach]] berpendapat bahwa pendakian wangsa Karoling menuju puncak kekuasaan akan dapat dipahami secara lebih jelas
Semenjak masa pemerintahan Pipin II, wangsa Karoling
Rakyat sipil
Selain orang-orang yang dikenai
Agaknya “sangat tidak mungkin bala tentara berkekuatan lebih dari seratus ribu prajurit, berikut sistem-sistem pendukungnya, dapat dikerahkan ke medan pertempuran dalam satu kali operasi saja.”<ref>Bachrach, 58.</ref> Oleh karena itu,
Penerapan tatanan militer secara efektif inilah yang membuat wangsa Karoling berhasil melaksanakan strategi raya mereka. Strategi ini terdiri atas usaha-usaha yang ditekuni secara bersungguh-sungguh untuk membina kembali ''Regnum Francorum'' di bawah kekuasaan mereka. Bernard Bachrach mengemukakan tiga asas dalam strategi jangka panjang wangsa Karoling yang rentang waktu pelaksanaannya meliputi masa hidup beberapa generasi penguasa dari wangsa ini: <blockquote>Asas pertama… adalah bergerak keluar dengan waspada dari
Hal ini penting artinya bagi perkembangan sejarah Abad Pertengahan, karena tanpa
== Lihat pula ==
* [[Renaisan Karoling|Abad Pembaharuan Karoling]]
* [[Minuskul Karoling|Aksara minuskul Karoling]]
* [[Daftar Raja
* [[Kaisar Romawi Suci]]
* [[Francia Barat|Negeri Franka Barat]]
Baris 89:
=== Sumber ===
* Reuter, Timothy. ''Germany in the Early Middle Ages
* MacLean, Simon. ''Kingship and Politics in the Late Ninth Century: Charles the Fat and the end of the Carolingian Empire''. Cambridge University Press: 2003.
* Leyser, Karl. ''Communications and Power in Medieval Europe: The Carolingian and Ottonian Centuries''. London: 1994.
Baris 99:
* [[Einhard]]. ''[http://www.fordham.edu/halsall/basis/einhard.html Vita Karoli Magni]''. Diterjemahkan oleh Samuel Epes Turner. New York: Harper and Brothers, 1880.
{{Penguasa
{{Dinasti Eropa}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Wangsa Karoling| ]]
[[Kategori:Sejarah Eropa]]
|