Wangsa Karoling: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 36:
 
== Sejarah ==
Menurut kajian-kajian sejarah tradisional, keberhasilan wangsa Karoling menguasai jabatan raja Franka adalah hasil dari serangkaian usaha dan perjuangan yang panjang, termasuk pula upaya perebutan takhta yang dilakukan oleh [[Kildebert Si Anak Angkat]]. Akan tetapi gagasan ini sekarang tidak lagi diterima secara luas. Peristiwa penobatan Pipin pada 751 kini dianggap sebagai hasil jerih payah dari satu tokoh Karoling saja, yakni Pipin, putra Karel Martel, senapati Kerajaan Orang Franka yang mendirikan wangsa Karoling, dan hasil jerih payah dari [[Gereja Katolik Roma]] yang senantiasa berusaha mencari kekuatan-kekuatan sekuler untuk dijadikan pelindung, dan yang senantiasa pula berusaha memperbesar lingkup kewenangan rohani dan duniawinya.
 
Kepala monarki yang paling ternama dari wangsa Karoling adalah [[Karel yang Agung|Karel Agung]], putra Pipin. Karel Agung dinobatkan menjadi Kaisar Orang Romawi oleh [[Paus Leo III]] di Roma pada tahun 800 Masehi.<ref>{{Cite news|url=https://www.britannica.com/biography/Charlemagne/Emperor-of-the-Romans|title=Charlemagne - Emperor of the Romans {{!}} Holy Roman emperor [747?-814]|work=Encyclopedia Britannica|access-date=2017-09-20|language=en}}</ref> Kekaisarannya, yang diniatkan sebagai kelanjutan dari [[Kekaisaran Romawi Barat]], disebut dalam kajian-kajian sejarah sebagai [[Kekaisaran Karoling]].