Wangsa Utsmaniyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Perancis +Prancis)
k ~
 
(8 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Royal house|
|surname = Wangsa Keluarga Utsmaniyah<br>''Ḫānedān-ı Āl-ı ʿO<u>s</u>mān''
|coat of arms = [[Berkas:Osmanli-nisaniCoat of arms of the Ottoman Empire (1882–1922).svg|230px]]
|country = {{flag|Kesultanan Utsmaniyah}}
|parent house =
Baris 11:
*[[Khan (gelar)|Khan]]
*[[Ghazi]]
*''[[Şehzade]]''
*''Hakan''
*[[Khalifah]]
Baris 67:
* [[Bey]]. Gelar untuk pangeran di generasi awal Utsmani. Gelar ini disandang di belakang nama. Misal, Orhan Bey.
* Çelebi. Gelar untuk pangeran di generasi awal Utsmani sebelum masa kekuasaan Mehmed II. Gelar ini disandang di belakang nama. Misal, Mehmed Çelebi.
* Şehzade (شاهزاده, dieja 'Syehzade' dalam bahasa Indonesia). Gelar ini merupakan pelafalan Utsmani dari gelar Persia '<nowiki/>''syahzadeh''<nowiki/>'. ''Syahzadeh'' sendiri terdiri dari dua kata: [[Syah (gelar)|Syah]] (شاه‎شاه) yang merupakan gelar bagi raja dalam bahasa Persia, dan akhiran '<nowiki/>''-zada''<nowiki/>' atau '''-zadeh''<nowiki/>' yang bermakna 'keturunan dari'. Setelah abad keenam belas, gelar 'sultan' juga disandang secara resmi oleh para pangeran bersama ''şehzade''. Penggunaan kedua gelar ini berada di depan nama. Misal, Şehzade Sultan Mehmed.
* Şehzade (شاهزاده,) dalam bahasa Melayu (Putera), dalam bahasa Inggeris Makna (Prince) digunakan untuk Lelaki Bangsawa<nowiki/>n Diraja <nowiki/>Utsmaniyah di Malaysia menggunakan gelaran Şehzade di awal nama mereka misalnya (Şehzade Amirul Osmanoglu Bin Sehzade Aim<nowiki/>an Os<nowiki/>manoglu). dan <nowiki/>menggunakan Nama Keluarga (Osmanoglu) di belakang namanya.
 
==== PutriPuteri ====
[[Berkas:Rukiye Sabiha Sultan wedding.jpg|jmpl|Hari pernikahan Rukiye Sabiha Sultan pada tahun 1920, dari kiri ke kanan: Fatma Ulviye Sultan, Ayşe Hatice Hayriye Dürrüşehvar Sultan, Emine Nazikeda Kadınefendi, Rukiye Sabiha Sultan, Mehmed Ertuğrul Efendi, Şehsuvar Hanımefendi.]]
Perempuan yang silsilahnya tersambung dari jalur ayah sampai Osman I.
* Hatun (خاتون). Sapaan ini dapat disepadankan dengan 'nona' atau 'nyonya' dalam bahasa Indonesia dan digunakan untuk menyapa anak-anak perempuan sultan sebelum abad keenam belas. Sapaan ini juga digunakan untuk merujuk ibu sultan, istri dan pasangan sultan, dan wanita-wanita terhormat. ''Hatun'' berasal dari gelar bahasa Turki '<nowiki/>''khatun''<nowiki/>', bentuk wanita dari '''khan''<nowiki/>'. Gelar ini disandang di belakang nama. Misal, Nefise Hatun.
* Sultan (سلطان). Setelah abad keenam belas, semua anggota Wangsa Utsmani menyandang gelar sultan, dengan para pangeran menyandang gelar tersebut di depan nama bersama ''şehzade'' dan para putriPuteri menyandang gelar ini di belakang nama mereka. Misal, Mihrimah Sultan.
* Puteri, dalam bahasa Inggeris Makna (Princess) digunakan untuk wanita Bangsawan Diraja Uthmaniyyah di Malaysia menggunakan gelaran Puteri di awal nama mereka misalnya (Puteri Amirah Osmanoglu Binti Sehzade Aiman Osmanoglu). dan menggunakan Nama Keluarga (Osmanoglu) di belakang namanya.
 
==== Anak-anak putri ====
Baris 89 ⟶ 92:
Pada umumnya, sultan dan para pangeran memiliki lebih dari satu pasangan, baik berstatus sebagai istri maupun selir. Peringkat kedudukan para pasangan sultan ini biasanya didasarkan atas urutan kelahiran putra-putra mereka. Ibu dari putra tertua sultan memiliki kedudukan tertinggi di antara pasangan sultan yang lain. Meski begitu, tidak ada gelar yang dapat disejajarkan dengan permaisuri (pasangan utama) lantaran semua pasangan sultan menyandang gelar yang sama dan perbedaan peringkat di antara mereka tidak begitu mencolok. Utsmani baru secara resmi memiliki kedudukan yang dapat disetarakan dengan permaisuri pada masa Suleyman Al Qanuni.
* Hatun (خاتون). Sebagaimana putri, para pasangan sultan juga menyandang gelar ini. Mulai abad keenam belas, pasangan utama sultan menyandang gelar ''haseki sultan'' dan pasangan sultan yang lain tetap menyandang gelar ''hatun''.
* [[Haseki sultan|Haseki Sultan]] (خاصکى سلطان). Gelar tertinggi untuk pasangan sultan dan dapat disejajarkan dengan [[permaisuri]] dalam bahasa Indonesia. Pengguna gelar ini memiliki superiortas yang sangat mencolok bila dibandingkan dengan pasangan sultan yang lain, terlihat dari upah harian yang diterima. ''Haseki Sultan'' juga tetap bersama sultan di ibukotaibu kota saat putranya dikirim ke provinsi untuk memerintah, berbeda dengan tradisi awal saat para selir akan mendampingi putranya. Gelar ini mulai digunakan dipada masa Suleyman Al Qanuni dan digunakan selama sekitar satu abad, Gelar ini hanya disandang oleh satu orang pada satu masa. Namun dipada masa Sultan Ibrahim, sang sultan memberikan gelar ini kepada delapan pasangannya. Contoh penggunaan resmi: Hürrem Haseki Sultan atau Haseki Hürrem Sultan.
* Kadınefendi (قادين افندی). Setelah ''haseki sultan'' tidak lagi digunakan, ''kadınefendi'' menjadi gelar tertinggi untuk pasangan sultan. Meski begitu, status ''kadınefendi'' tidak seistimewa ''haseki sultan'' dan hanya dapat disejajarkan dengan ''hatun''. Di sisi lain, ''kadınefendi'' juga dapat disandang lebih dari satu orang, antara empat sampai delapan orang. Tingkatannya: ''Başkadınefendi'' (''kadınefendi'' utama)'', İkinci Kadınefendi'' (''kadınefendi'' kedua), ''Üçüncü Kadınefendi'' (''kadınefendi'' ketiga), ''Dördüncü Kadınefendi'' (''kadınefendi'' keempat), dan seterusnya. Gelar ini disandang di belakang nama. Misal, Bidar Kadınefendi.
* Hanımefendi (خانم آفندی). Gelar bagi pasangan sultan yang tingkatannya berada di bawah ''kadınefendi''. Gelar ini juga diperuntukkan untuk para pasangan ''şehzade''. Sebagaimana ''kadınefendi'', ''hanımefendi'' juga disandang lebih dari satu orang pada satu masa dan penggunaannya juga di belakang nama.
Baris 195 ⟶ 198:
{{Dinasti Eropa}}
{{Empires}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Sejarah Islam]]