Wanita di peradaban Maya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
'''Wanita di peradaban Maya''' merujuk pada catatan atau informasi mengenai aktivitas dan peran wanita di [[peradaban Maya]]. Sumber rujukan mengenai peran wanita di [[peradaban Maya]] dapat berupa simbol-simbol atau hieroglif, lukisan, ritual-ritual, dan lain-lain.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=125-127}}
 
Di peradaban Maya, wanita telah mendapatkan peran yang cukup beragam dalam masyarakat, bahkan pada zaman ini telah ditemukan beberapa wanita yang menjabat sebagai pemimpin kota dalam wilayah kekuasaan [[Bangsa Maya]]. Kajian lebih lanjut terhadap peran wanita Maya pada periode ini ditujukan untuk mendapatkan informasi spesifik mengenai aktivitas, peran, dan persepektifperspektif masyarakat Maya saat itu terhadap seorang wanita.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=125-127}}<ref name=":0" /><ref name=":3" />
 
== Deskripsi singkat peradaban Maya ==
Bangsa Maya dikenal luas sebagai pembangun dari berbagai kota-kota kuno megah di wilayah [[Mesoamerika]].<ref name=":4">{{Cite news|url=https://www.ancient.eu/Maya_Civilization/|title=Maya Civilization|newspaper=Ancient History Encyclopedia|access-date=2017-12-15}}</ref>{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=126}} Bangsa ini berkuasa di wilayah Mesoamerika antara kurun tahun 200-900 Masehi, dan kemudian mengalami kemunduran.{{Sfn|Kelley 2005|p=353-355}}{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=126}} Peradaban Maya terbentuk di wilayah yang saat ini dikenal dengan nama semenanjung [[Yucatán|Yukatan]], tetapi peradaban ini tidak pernah bersatu membentuk suatu negara atau kerajaan utuh.{{Sfn|Magli 2009|p=170-173}}{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=126-127}} Alih-alih, peradaban ini tersusun atas kota-kota dengan otonominya tersendiri, seperti halnya pada masyarakat [[Yunani Klasik]].<ref name=":4" />{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=126}} Kota-kota ini diperintah oleh keluarga-keluarga bangsawan yang terkadang dapat memerintah dalam beberapa generasi, dan mereka juga dapat berperang satu sama lain untuk memperebutkan kekuasaan tanpa henti. Keluarga-keluarga bangsawan ini terdiri dari kalangan aristokrat Maya, dimanadi mana kalangan pendeta juga berasal dari kalangan ini. Kalangan warga biasa termasuk didalamnyadi dalamnya, pekerja seni, petani, pedagang dan budak.{{Sfn|Magli 2009|p=170-173}}{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=126-127}}
 
Kebanyakan kota-kota di peradaban Maya Klasik secara penataan dapat dikatakan homogen. "Pusat" setiap kota memiliki struktur elegan dan megah berupa piramidpiramida-piramidpiramida berteras, perumahan, dan berbagai jenis kuil peribadatan.{{Sfn|Magli 2009|p=170-173}}{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=126}} Warga dalam jumlah besar dapat berkumpul di suatu lapangan di dalam kota tersebut yang dikelilingi oleh piramidpiramida-piramidpiramida dan kuil-kuil. PiramidPiramida dibuat untuk meniru gunung dan digunakan sebagai suatu podium sakral untuk melakukan kegiatan politik ataupun ritual-ritual keagamaan.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=126}}
 
Warga di setiap kota pun dapat berkumpul di suatu lapangan yang digunakan sebagai arena olahraga untuk menyaksikan pertandingan bola tradisional. Berbagai piramidpiramida, kuil, dan lapangan olahraga ini diletakandiletakkan sedemikian rupa sehingga penataannya membentuk suatu bujur sangkar sesuai tradisi mereka. Umumnya, bangunan-bangunan kebudayaan Maya Klasik dihiasi oleh ratusan patung batu yang merepresentasikan dewa-dewa, sosok manusia, ular yang meliak-liuk, dan juga simbol-simbol astronomis.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=127}}{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=126}}
 
Kebanyakan peninggalan-peninggalan yang berhubungan dengan wanita diyakini berasal dari periode akhir peradaban Maya Klasik, atau sering disebut sebagai Periode Klasik Akhir (800-900 Masehi).{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=127}}
Baris 16:
== Citra ideal wanita ==
[[Berkas:Yaxchilan Stela 35.jpg|jmpl|Relief pada prasasti peninggalan peradaban Maya Klasik yang menggambarkan salah seorang putri bangsawan.]]
Wanita ideal dalam persepektifperspektif kebudayaan Maya dapat ditelusuri melalui mitologi-mitologi yang tertulis di naskah kuno Bangsa Maya yaitu ''[[Popol Vuh]].'' Pada naskah itu tertulis, dua orang saudara kembar secara ajaib membuat sebuah kebun dengan bantuan nenek mereka, [[Xmucane dan Xpiacoc|Xmucane]].{{Sfn|Ardren 2002|p=40}} Untuk memenuhi kebun tersebut dengan manusia, "sosok manusia yang memiliki tubuh", Xmucane kemudian menanam jagung dan kemudian tepung dari olahan jagung tersebut dicampur air.{{Sfn|Ardren 2002|p=40}}{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=127}} Mitologi ini kemudian menggambarkan bahwa proses pengolahan makanan merupakan inti dari identitas ideal seorang wanita. Sehingga menurut pandangan Bangsa Maya, suatu peradaban manusa berasal dari pengolahan makanan yang dilakukan oleh wanita.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=127}} Peradaban Maya Klasik biasanabiasanya menempatkan wanita pada posisi yang tinggi di bidang keagamaan, pada beberapa kasus, posisi wanita bahkan dapat menyamai posisi yang dapat diraih oleh seorang pria. Faktanya, kebudayaan Maya menggambarkan salah satu unsur dewa terpenting dalam keyakinan mereka yaitu dewa leluhur ''[[Totilmeiletic]],'' sebagai sosok berkelamin ganda. Penggambaran ini mungkin dapat memberi kesimpulan bahwa dalam kepercayaan Maya, terdapat saling kebergantungan antara pria dan wanita.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=127}}{{Sfn|Ardren 2002|p=40}}
 
Bukti-bukti menunjukanmenunjukkan bahwa kalangan aristokrat Bangsa mayaMaya melakukan rekonstruksi fisik yang rumit untuk mencapai suatu model ideal yang diterima masyarakat. Tidak seperti kebudayaan mengikat kaki pada wanita di Tiongkok, rekonstruksi yang mereka lakukan terhadap fisik mereka tidak mengganggu pergerakan mereka, dan banyak dari perubahan fisik tersebut juga dilakukan oleh laki-laki.<ref name=":3">{{Cite journal|last=Perego|first=Elisa|date=2007-11-15|title=Women’s Voices in a Male World: Actions, Bodies, and Spaces Among the Ancient Maya|url=http://www.pia-journal.co.uk/articles/10.5334/pia.303/|journal=Papers from the Institute of Archaeology|volume=18|issue=0|doi=10.5334/pia.303|issn=2041-9015}}</ref>{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=127}} Sebagai contoh, para bangsawan memandang dahi yang miring dan bentuk mata yang menyilang sebagai parameter kecantikan dalam kebudayaan mereka, sehingga bayi yang baru lahir biasanya diikatkan papan pada dahi mereka untuk meratakan bentuknya, dan pada poni mereka juga digantungkan beban kecil supaya bentuk mata mereka menyilang.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=127}} Bangsawan wanita mentato tubuh mereka sendiri, mereka mencat badan mereka dengan warna merah, dan kemudian secara hati-hati menata rambut mereka untuk membentuk poni disekelilingdi sekeliling dahi mereka yang rata.{{Sfn|Ardren 2002|p=85}}{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=127}} Mereka juga menghiasi rambut mereka dengan hiasan-hiasan yang menyerupai tunas tanaman. Selain itu pada periode ini wanita dari kalangan bangsawan Maya telah menggunakan perhiasan leher dan telinga yang terbuat dari batu giok, kulit kerang, atau permata.<ref name=":3" />{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=127}} Beberapa dari mereka juga mengganti gigi mereka dengan material-material yang dianggap berharga seperti besi, emasi, batu obsidian, batu giok, ataupun kulit kerang. Fakta bahwa hampir semua perubahan fisik ini dilakukan juga oleh para pria mengindikasikan kesetaraan pandangan masyarakat Maya terhadap penampilan wanita dan pria yang jarang ditemukan di peradaban lainnya di periode waktu ini.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=127}}
 
== Pertumbuhan dan perkembangan ==
Baris 24:
 
====== Masa kecil ======
Situs-situs pemakaman kuno mengindikasikan bahwa anak perempuan dalam masyarakat Maya umumnya mendapatkan makanan dengan nutrisi yang lebih sedikit dibandingkan dengan anak laki-laki, ini terlihat dari kerangka wanita yang jauh lebih pendek dari padadaripada pria.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=127}}{{Sfn|Ardren 2002|p=74}} Terlepas dari ketidaksetaraan ini, kedua jenis kelamin, baik anak laki-laki maupun anak- perempuan dipandang memiliki nilai yang setara, terlihat dari ritual-ritual yang menunjukanmenunjukkan kesetaraan posisi ini. Sebagai contoh, ritual ''[[hetzmek]]'' dalam kebudayaan Maya dilakukan ketika seorang anak perempuan telah beruisaberusia tiga bulan.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=127}} Selama ritual ini, keluarga anak tersebut menunjukanmenunjukkan miniatur mesin tenun dan penggiling jagung sebagai alat kerja anak ini di masa depan. Pada umur 12 tahun, anak tersebut akan berpartisipasi dalam suatu ritual khusus yang menandakan bahwa ia telah memasuki masa remaja. Wanita yang berumur lebih tua yang ditunjuk juga sebagai nenek sang anak akan terlibat dalam ritual tersebut untuk membantu mengeluarkan roh jahat dari tubuh mereka sehingga anak tersebut dapat beranjak sebagai wanita dewasa.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=127}}
 
====== Menikah ======
[[Pernikahan]] merupakan bagian penting dari kehidupan wanita dan pria dalam kebudayaan Maya, yang kemudian memungkinkan keduanya untuk terlibat secara penuh dalam kehidupan sosial masyarakat Maya secara umum.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=127}} Kebanyakan pernikahan merupakan hasil perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mempelai, dan biasanya pernikahan dilangsungkan ketika mempelai pria berusia 17-18 tahun dan 14-15 tahun untuk mempelai wanita.<ref>{{Cite web|url=http://mayas.mrdonn.org/marriage.html|title=Marriage – The Maya Empire for Kids|website=mayas.mrdonn.org|access-date=2017-12-14}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://yucatantoday.com/mayan-marriage/?lang=en|title=Maya Marriage {{!}} Yucatan Today|website=yucatantoday.com|language=en-US|access-date=2017-12-14}}</ref> Kedua mempelai tetap membawa nama keluarga masing-masing setelah menikah. Setelah hidup berkeluarga, biasanya kedua mempelai tinggal di rumah keluarga dari pengantin wanita. [[Perceraian]] merupakan suatu hal yang biasa dalam kebudayaan Maya, dan wanita memperoleh kebebasan untuk menceraikan suaminya. Bahkan setelah perceraian ini, wanita tetap dapat mengklaim hak milik dari suatu asetnya. Kalangan warga biasa dalam masyarakat Maya umumnya berumahtanggaberumah tangga secara monogami. Namun, pada kalangan bangsawan adalah hal yang umum jika ditemukan praktik-praktik poligami.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=128}}
 
====== Wanita sebagai seorang ibu ======
Kebudayaan Maya Klasik mendefinisikan masa-masa menjadi seorang ibu sebagai suatu proses reproduksi biologis, dan kehamilan serta penderitaan saat melahirkan dari seorang wanita Maya dipandang sebagai suatu pengorbanan yang suci.{{Sfn|Ardren 2002|p=239}}{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=128}} Bahkan, masyarakat Maya Klasik menggambarkan proses kelahiran sebagai pertempuran dimanadi mana seorang bayi dapat membunuh ibunya. Dalam masa-masa penderitaan tersebut, suatu benda yang melambangkan sosok ''[[Ix Chel]]'', dewi kelahiran dalam kepercayaan Maya, ditempatkan di bawah tempat tidur dari ibu yang melahirkan. ''Ix Chel'' digambarkan sebagai seorang dukun bayi tua yang membantu sang ibu bayi yang tengah berjuang dalam pertempuran antara hidup dan mati.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=128}} "Penderitaan luar biasa dalam pertempuran" yang dialami ibu bayi dibuktikan oleh bukti-bukti arkeologis, banyak bukti-bukti dari hasil penggalian menunjukan bahwa angka harapan hidup wanita Maya pada periode ini lebih pendek dari laki-laki yaitu hanya 35 tahun jika dibandingkan dengan laki-laki yang memiliki angka harapan hidup 45 tahun. Hal ini terjadi kemungkinan akibat usia pernikahan dan melahirkan yang relatif sangat muda. Kelahiran seorang anak kemudian dipandang membawa perubahan besar bagi keluarga mereka untuk berbagai alasan. Anak dipandang sebagai kekayaan dan nasib baik untuk ibu dan keluarganya.{{Sfn|Ardren 2002|p=240}}{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=129}}
 
== Pekerjaan ==<!--
[[Berkas:Metate-NPS.jpg|jmpl|230x230px|Benda seperti ''cobek'' yang digunakan wanita Maya untuk "menggiling" jagung.]]-->
Jika dibandingkan dengan peradaban di wilayah lain di dunia pada periode yang sama, posisi seorang wanita Maya memiliki posisi yang jauh lebih kuat di bidang ekonomi. Seorang anak perempuan dapat mewarisi kekayaan dan aset yang dimiliki keluarganya, meskipun anak laki-laki biasanya lebih diutamakan sebagai pewaris.{{Sfn|Ruggles 2014|p=715-716}} Hasil tenun yang dihasilkan oleh para wanita Maya juga membuat mereka mendapat posisi penting baik secara sosial maupun dalam pandangan pemerintah kota. Wanita Maya memiliki biasanya bekerja di rumahnya sendiri meskipun terkadang mereka juga dapat bekerja di ladang dan sebaliknya suaminya terkadang dapat juga bekerja di rumah.{{Sfn|Ardren 2002|p=31-40}} Wanita yang berasal dari kalangan warga biasa memiliki tiga aktivitas utama dalam rumah tangganya selain membesarkan dan mengasuh anak.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=129}} Ketiga aktivitas tersebut yakni membuat pakaian, merawat kebun kecil, dan mengolah makanan.<ref name=":0" /><ref name=":7">{{Cite journal|last=Stockett|first=Miranda K.|date=2005-12-01|title=On the importance of difference: re-envisioning sex and gender in ancient Mesoamerica|url=https://doi.org/10.1080/00438240500404375|journal=World Archaeology|volume=37|issue=4|pages=566–578|doi=10.1080/00438240500404375|issn=0043-8243}}</ref> Wanita dari kalangan bangsawan biasanya memiliki pekerjaan pada tingkat kepentingan yang berbeda-beda dalam kebudayaan Maya. Mereka dapat menjadi seorang ''mak comblang'', seniman, pengrajin, atau penulis ([[kodeks]]). Dua sosok penulis yang dapat dijadikan contoh adalah Putri Penulis Langit dari [[Yaxchilan]] dan Putri Jaguar. Kedua putri ini telah memperoleh pendidikan dan pelatihan yang tinggi sehingga memiliki pengaruh yang besar di masyarakat. Seorang wanita yang berprofesi sebagai ''mak comblang'' juga harus memiliki hobi membaca dikarenakan mereka harus melihat data-data sejarah dari suatu keluarga untuk mencocokanmencocokkan dua orang dari anak mereka ke dalam suatu pernikahan. Hanya sedikit peradaban manusia yang didalamnyadi dalamnya menyediakan pendidikan bagi kaum wanitanya bahkan untuk kalangan bangsawan seperti yang ditemui dalam kebudayaan Maya Klasik ini.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=129}}<ref name=":0" /><!--
[[Berkas:JacaltecBrocade.jpg|kiri|jmpl|Hasil tenun suku Maya pada zaman modern.]]-->
 
Baris 47:
Pekerjaan lainnya yang juga umum dilakukan wanita Maya adalah menyediakan dan mengolah makanan, bertani, dan membuat keramik.<ref name=":3" /> Posisi penting wanita Maya dalam mengolah dan menyediakan makanan pada kebudayaan Maya kemungkinan menjadi salah satu alasan utama mengapa wanita Maya memiliki posisi yang kuat dalam peradaban mereka. Wanita-wanita Maya dikaitkan dengan produksi tepung, pemeliharaan kebun kecil, dan memelihara rusa untuk diambil dagingnya.<ref name=":3" />{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=130}}
 
Pengolahan bulir jagung kering untuk membuat tepung jagung membutuhkan ketekunan dan kesabaran dan merupakan salah satu keseharian dari kehidupan wanita Maya yang berasal dari kalangan biasa.<ref name=":3" />{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=130}} Akibat dari mengerjakan aktivitas ini selama bertahun-tahun, kalangan wanita pemroduksi tepung jagung ini memiliki lutut yang menonjol, tulang jari yang mengalami pengapuran dan lengan yang kuat, dikarenakan selama proses ini wanita Maya berjongkok serta memutar penggiling jagung dalam waktu yang lama. Wanita Maya telah sejak kecil diperkenalkan terhadap proses pengolahan jagung, diindikasikan dengan ditemukannya mainan anak berbentuk gilingan jagung yang diyakini dibuat untuk dimainkan anak perempuan.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=130}} Setiap harinya, wanita yang bekerja sebagai pembuat tepung pertamakalipertama kali akan mencuci dan merebus bulir-bulir jagung menggunakan perasan jeruk nipis untuk menghilangkan kulit dari bulir tersebut dan mengeluarkan nutrisi yang ada. Kemudian, setelah itu,kemudian mereka menggilingnya dengan menggunakan penggilingan yang terbuat dari batu.<ref name=":3" />{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=130}}
 
Wanita Maya juga bertugas merawat kebun kecil yang dimilikinya, dimanadi mana mereka menumbuhkan berbagai jenis sayuran dan buah-buahan seperti kacang-kacangan, kakao, dan berbagai jenis tanaman obat lainnya. Untuk protein hewani, wanita Maya juga memelihara berbagai jenis binatang, tetapi rusa merupakan hewan peliharaan yang paling penting pada umumnya.<ref name=":3" />{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=130}} Wanita Maya bertugas untuk menjinakanmenjinakkan anak rusa dan kemudian membawanya ke rumah untuk dibesarkan, dan di berbagai kota peradaban Maya, bukti sejarah menunjukanmenunjukkan dibandingkan keseluruhan jenis daging hewan, daging rusa memiliki porsi konsumsi sebesar 90%.{{Sfn|Ardren 2002|p=80}}{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=131}} Tertulis di naskah kuno Bangsa Maya yaitu ''Popol Vuh'' bahwa rusa merupakan salah satu ciptaan pertama dari sang "Ibu Semesta", sebelum jaguar dan manusia diciptakan.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=131}} Di berbagai komunitas suku Maya, saat meninggal, wanita setengah badannya akan dikubur dengan tulang-tulang rusiarusa, menunjukanmenunjukkan kaitan penting antara wanita dengan kegiatan beternak rusa pada masyarakat ini.{{Sfn|Ardren 2002|p=78}}{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=131}}
 
Peran wanita Maya dalam pertanian kemudian berubah setelah kurun tahun 700 Masehi ketika intensifikasi pertanian terjadi di berbagai wilayah peradaban Maya.{{Sfn|Ardren 2002|p=xii-xiii}} Pada komunitas-komunitas suku Maya di periode awal, pembuatan peralatan dan penyediaan makanan dilakukan sama di luar ruangan. Wanita melakukan aktivitas memasak di dalam periuk terbuka yang besar untuk menyiapkan berbagai sup dan bubur, yang mana bukanlah merupakan makanan yang dibuat dengan menhabiskanmenghabiskan banyak waktu.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=131}}{{Sfn|Ardren 2002|p=xii-xiii}} Akibatnya, pria, wanita, dan anak-anak dapat berpartisipasi dan memainkan perannya masing-masing di berbagai aspek dalam aktivitas bertani. SetelaSetelah tahun 700 Masehi, produktivitas pertanian semakin meningkat, sehingga pada akhirnya wanita Maya menemukan cara baru untuk mengolah makanan mereka, termasuk di dalamnya pembuatan tortila (kulit adonan dari tepung jagung), yang mana pembuatannya memakan waktu yang lebih lama jika dibandingkan pembuatan bubur jagung di periode sebelumnya.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=131}}
 
== Wanita Maya dan politik ==
Bangsawan wanita memainkan peran yang penting dalam aktivitas politik yang terjadi di kota-kota peradaban Maya.<ref name=":7" /> Wanita ini dapat memberi pengaruhnya melalui pernikahan, penyelenggaraan ritual, atau bahkan sebagai pemimpin langsung, meskipun untuk kasus terakhir hal ini jarang ditemukan. Posisi politik wanita pada periode Klasik ini dapat dikatakan sangat kuat. Ini ditunjukanditunjukkan oleh banyaknya peninggalan patung-patung dan simbol-simbol yang menunjukanmenunjukkan kepemimpinan seorang wanita dan dihasilkan pada era ini.<ref name=":7" /> Beberapa pemimpin wanita yang terkenal diantaranyadi antaranya Putri Tikal, Putri Yohl Ik'nal, Putri Muwaan Mat, Putri Enam Langit, Putri Ik' Skull. Umumnya wanita menjabat sebagai penguasa sementara sebelum putranya atau putra mahkota lainnya cukup besar untuk naik tahtatakhta.{{Sfn|Ardren 2002|p=118}}
 
=== Beberapa pemimpin wanita di peradaban Maya ===
Baris 60:
====== Putri Tikal ======
[[Berkas:Lady of Tikal.svg|jmpl|Simbol Maya untuk Putri Tikal.]]
[[Putri Tikal]], putri yang memerintah di wilayah Tikal, diyakini memulai kepemimpinanyakepemimpinannya pada umur 6 tahun tetapi tidak memerintah sendiri.<ref>{{Cite web|url=http://mesoweb.com/encyc/index.asp?passcall=rightframeexact&rightframeexact=http://mesoweb.com/encyc/view.asp?act=viewexact&view=normal&word=Tikal&wordAND=Lady+of|title=Lady of Tikal|last=|first=|date=|website=Mesoweb Encyclopedia|publisher=|access-date=2017-12-14}}</ref>{{Sfn|Martin & Grube 2008|p=38}} Ia dibantu orang lain yang bernama Kaloomte' Bahlam.{{Sfn|Martin & Grube 2008|p=38}} Posisinya sebagai pemimpin dapat ditemukan di berbagai [[prasasti]] peninggalan bangsa Maya di wilayah ini. Terdapat simbol yang mengaitkan putri ini dengan simbol [[Cakar Burung]] yang juga diyakini sebagai sosok berpengaruh di masa itu.{{Sfn|Martin & Grube 2008|p=39}} Nama Putri Tikal dapat juga merujuk pada Putri Enam Langit yang lahir pada tahun 682 Masehi, tetapi Putri Tikal yang dimaksud disinidi sini adalah Putri Tikal pertama yang pada bulan September 504 Masehi.{{Sfn|Martin & Grube 2008|p=74}}
[[Berkas:Yohl Ik'nal.svg|kiri|jmpl|120x120px|Simbol Maya untuk Putri Yohl Ik'nal]]
 
Baris 68:
 
====== Putri Muwaan Mat ======
Putri Muwaan Mat atau dikenal juga sebagai Putri [[Sak K'uk']] memerintah dalam periode yang singkat yaitu dari Oktober 612 M hingga 615 M, sebelum akhirnya [[K'inich Janaab' Pakal]] naik tahtatakhta sebagai raja.<ref name="Skidmore1">{{cite book|url=http://www.mesoweb.com/palenque/resources/rulers/PalenqueRulers-05.pdf|title=The Rulers of Palenque|first1=Joel|date=2010|publisher=Mesoweb Publications|edition=Fifth|page=67|accessdate=12 October 2015|last1=Skidmore}}</ref>{{Sfn|Martin & Grube 2008|p=161}} Terdapat gambaran di mana Putri Sak K'uk memberikan suatu benda yang menggambarkan mahkota kepada [[K'inich Janaab' Pakal]] pada ritual kenaikan tahtanyatakhtanya.{{Sfn|Martin & Grube 2008|p=161}}
 
====== Putri Enam Langit ======
Putri Enam Langit atau yang dikenal juga sebagai Putri Wac Chanil Ahau berkuasa di wilayah Dos Pilas—salah satu kota paling penting dan berpengaruh saat itu di wilayah peradaban Maya— sejak tahun 682 hingga tahun 741 Masehi.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=131-132}}<ref name=":8">{{Cite web|url=http://www.mesoweb.com/encyc/index.asp?passcall=rightframeexact&rightframeexact=http://www.mesoweb.com/encyc/view.asp?act=viewexact&view=normal&word=Sky&wordAND=Lady+Six|title=Mesoweb Encyclopedia|website=www.mesoweb.com|access-date=2017-12-15}}</ref> Pada tahun 687 ia melahirkan puteranyaputranya K'ak' Tiliw Chan Chaak yang sebenarnya akan menjadi ahli waris.<ref name=":8" /> Setelah usia puteranyaputranya dianggakdianggap cukup besar untuk naik tahtatakhta, Putri Enam Langit kemudian mengundurkan diri dan menjabat sebagai wakil penguasa. Meskipun sebagai wakil, Putri Enam Langit diberi kehormatan oleh puteranyaputranya untuk memimpin berbagai ritual sakral hingga kematiannya pada tahun 741.<ref name=":8" />{{Sfn|Martin & Grube 2008|p=74-75}}
 
====== Putri Ik' Skull ======
Putri Ik' Skull dikenal juga sebagai Putri Bintang Malam, datang ke wilayah Yaaxchilan dari Calakmul. Ia merupakan istri kedua dari raja Itzamnaaj Bahlam III.<ref name=":2">{{Cite web|url=http://www.mesoweb.com/encyc/index.asp?passcall=sitenosearch&passWord=Ik+Skull&passwordAND=Lady|title=Lady Ik' Skull|last=|first=|date=|website=Mesoweb Encyclopedia|publisher=|access-date=2017-12-15}}</ref>{{Sfn|Martin & Grube 2008|p=122}} Meskipun hanya sebagai istri kedua, Putri Ik' Skull diyakini memerintah selama periode singkat dalam sejarah Yaxchilan sebelum putranya Burung Jaguar IV telah cukup tua untuk menduduki tahtatakhta.<ref name=":2" />
 
== Wanita dalam ritual dan kepercayaan Maya ==
[[Berkas:Ixchel on the island (5596022012).jpg|jmpl|220x220px|Patung yang melambangkan Dewi ''Ix Chel''.]]
Berbagai ritual-ritual yang hanya dapat dipimpin atau dilakukan oleh wanita, posisi penting dewi-dewi dalam mitologi kebudayaan Maya, dan penggambaran sakral dari kesuburan, membuat wanita Maya mendapatkan posisi yang tinggi dalam sistem kepercayaan masyarakat Maya di periode Klasik.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=134}}<ref name=":4" /><ref name=":7" /> Di peradaban Maya Klasik, terdapat banyak dewi-dewi dalam kepercayaan masyarakatnya, dan mereka digambarkan sebagai "ibu" atau "nenek", yang menunjukanmenunjukkan penghormatan suci terhadap kekuatan dari kesuburan wanita, serta kebijaksanaan dari wanita berumur.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=134}} Dua dewi utama dalam kepercayaan masyarakat Maya diantaranyadi antaranya: dewi yang berkaitan dengan menenun, kesuburan, dan bulan, yaitu dewi ''Ix Chel,'' dan dewi lainnya yang melambangkan kemudaan yaitu dewi ''Ix Tab''.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=134}}{{Sfn|Ardren 2002|p=101}} Masyarakat Maya memuja bulan dan menghubungkannya dengan menstruasi pada wanita dan juga penanaman jagung, sehingga kedua kaitan ini membuat posisi ''Ix Chel'' menjadi penting dalam kepercayaan masyarakat Maya.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=134}}{{Sfn|Ardren 2002|p=101}} Posisi ''Ix Chel'' bahkan masuk dalam trinitas fisis dalam kepercayaan bangsa Maya yang terdiri dari bumi, bulan, dan matahari, dan juga dijuluki sebagai "Ibu Kami". Dewi-dewi dalam kepercayaan Maya tidak hanya memberikan dikaitkan dengan kekuatan cinta dan welas asih yang mana dapat dijadikan petunjuk ketika dibutuhkan, tetapi sosok dewi-dewi ini juga terpersonifikasi dalam kekacauan dan situasi berbahaya yang berhubungan dengan kematian.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=134}}
[[Berkas:Maya maize god.jpg|kiri|jmpl|220x220px|Penggambaran Dewa Jagung dalam kepercayaan Maya.]]
Dalam ritual-ritual kepercayankepercayaan mereka, para raja dan ratu Maya berperan sebagai kombinasi kekuatan pria dan wanita di alam semesta. DisiniDi sini para raja dan ratu bersama-sama berperan sebagai salah satu dewa paling penting, yaitu dewa jagung, dalam suatu ritual khusus untuk memperingati kelahiran, pengorbanan, kematian, penguburan, dan kebangkitannya.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=134}} Hal ini menunjukanmenunjukkan bagaimana pentingnya pengaruh wanita dalam peradaban Maya. Dewa jagung digambarkan sebagai sosok yang memiliki dua jenis kelamin. Ia merupakan ayah pertama, tetapi ia juga memakai suatu rok berjaring-jaring, walaupun rok ini bukan gaya berpakaian yang selalu diidentikandiidentikkan dengan perempuan bangsa Maya.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=134}} Di dagunya tertulis hieroglif "Il" variasi dari "Ix" yang berarti dewi. Ia juga memakai kulit kerang yang melambangkan kesuburan. Bangsa Maya mungkin saja telah memahami tumbuh kembang dari tanaman jagung itu sendiri—jagung adalah tanaman yang memiliki dua "kelamin" sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri dalam satu batangnya.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=134}} Di wilayah Copan, Raja 18 Kelinci memakai rok berjaring untuk melaksanakan ritual pertumpahan darahnya dan kemudian menggabungkan kekuatan pria dan wanita. Melukai penis agar berdarah dipandang sebagai peniruan siklus menstruasi yang terjadi pada perempuan. Dari ritual ini ia kemudian mendapatkan suatu simbol kesuburan pada wanita untuk menguatkan kekuasaannya.{{Sfn|Ardren 2002|p=90-96}}{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=134}} Penguasa wanita juga dalam ritual-ritualnya dapat memposisikan diri sebagai seorang pria atau sosok dewa maskulin. Di wilayah Palenque, ratu Zac K'uk terkadang memakai gaya rambut pria dan hanya menggunakan celana dalam saat memerankan dewi bulan.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=134}} Menggabungkan jenis kelamin menandakan bahwa penguasa tersebut, terutama bagi penguasa wanita, dapat mendobrak batasan dari masyarakat biasa untuk menjadi bagian dari dewa-dewi yang memiliki kekuatan super.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=134-135}}
 
Terdapat banyak ritual dan perayaan di berbagai kota yang memerlukan para wanita untuk ikut berpartisipasi. Untuk beberapa peristiwa wanita ditugaskan untuk ritual kepercayaan khusus.<ref name=":4" />{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=135}} Sebagai contoh, beberapa wanita dipercaya dapat menurunkan hujan pada saat musim kemarau. Berbagai ukiran dan artefak menunjukanmenunjukkan bahwa para wanita Maya berperan di berbagai ritual dalam banyak cara. Perayaan-perayaan seperti, penghormatan terhadap dewa, berdoa, dan saat membakar ''[[copalkopal]].'' Para wanita juga membantu para pria dalam mengonsumsi zat-zat yang mengacaukan pikiran (memabukan) seperti ''peyote''.{{Sfn|Clay et. al,. 2002|p=135}}
 
== Baca juga ==