Warung tegal

restoran khas Tegal, Jawa Tengah yang menyediakan makanan dan minuman dengan harga terjangkau
Revisi sejak 15 Desember 2017 17.54 oleh Danu Widjajanto (bicara | kontrib) (←Suntingan 114.125.39.27 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot)

Warung Tegal atau disebut juga (Warung Tegal Bahari) adalah salah satu jenis usaha gastronomi yang menyediakan makanan dan minuman dengan harga terjangkau. Biasa juga disingkat Warteg, nama ini seolah sudah menjadi istilah generik untuk warung makan kelas menengah ke bawah di pinggir jalan, baik yang berada di kota Tegal maupun di tempat lain, baik yang dikelola oleh orang asal Tegal maupun dari daerah lain. Warung tegal pada awalnya banyak dikelola oleh masyarakat dari dua desa di Kabupaten Tegal dan satu desa di Kota Tegal yaitu warga desa Sidapurna, Sidakaton Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal & Krandon. Mereka mengelola warung tegal secara bergiliran (antar keluarga dalam satu ikatan famili) setiap 3 s/d 4 bulan. Yang tidak mendapat giliran mengelola warung biasanya bertani di kampung halamannya. Pengelola warung tegal di Jakarta yang asli orang Tegal biasanya tergabung dalam Koperasi Warung Tegal, yang populer dengan singkatan Kowarteg. Kowarteg hingga saat ini masih diketuai oleh Sastoro.[1]

Makanan di warung Tegal
Warung Tegal di Kota Tegal

Hidangan-hidangan di warteg pada umumnya bersifat sederhana dan tidak memerlukan peralatan dapur yang sangat lengkap. Nasi goreng dan mi instan hampir selalu dapat ditemui, demikian pula makanan ringan seperti pisang goreng, minuman seperti kopi, teh dan minuman ringan. Beberapa warung tegal khusus menghidangkan beberapa jenis makanan, seperti sate tegal, gulai dan minuman khas Tegal teh poci.

Meski banyak yang sukses dan bisa memperbaiki taraf hidupnya dengan membuka Warteg di Jakarta tetapi tidak sedikit pengusaha Warteg yang gagal dan akhirnya bangkrut dan terpaksa pulang ke kampung halaman. Bahkan karena biasanya modal para pengusaha Warteg adalah pinjaman dari bank dengan jaminan rumah, tanah, atau sawah milik mereka maka bila Warteg milik mereka bangkrut banyak dari mereka yang akhirnya rumahnya disita. Warteg jumlahnya ada lebih dari 34.000 warung di Jabodetabek.[2] Di Tegal banyak terdapat rumah megah seperti istana milik pengusaha warteg.[3]

Warteg mempunyai musuh abadi, di mana Rumah makan padang adalah saingan warteg di ibu kota Jakarta atau kota lainnya.

Catatan kaki

Pranala luar