Wikipedia:Artikel Pilihan/44 2018: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{HU/Tepigambar|Jean-Léon Gérôme - The Christian Martyrs' Last Prayer - Walters 37113.jpg|150| Doa Terakhir Para Martir Kristen, karya Jean-Léon Gérôme (1883)|{{...'
 
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{HU/Tepigambar|Jean-Léon Gérôme - The Christian Martyrs' Last Prayer - Walters 37113.jpg|150175|Doa Terakhir Para Martir Kristen, karya Jean-Léon Gérôme (1883)|{{{selular|}}}}}
Doa Terakhir Para Martir Kristen, karya Jean-Léon Gérôme (1883)|{{{selular|}}}}}
'''[[Penganiayaan Diokletianus]]''' adalah [[Penganiayaan terhadap orang Kristen|penganiayaan atau penindasan]] terakhir dan yang paling berat terhadap umat Kristen di [[Kekaisaran Romawi]]. Pada tahun 303, [[Kaisar Romawi|Kaisar]] [[Diokletianus]], [[Maximianus]], [[Galerius]], dan [[Constantius Chlorus|Konstantius]] mengeluarkan serangkaian [[edik]] atau dekret yang mencabut hak hukum umat Kristen dan meminta agar mereka mengikuti [[Agama di Romawi Kuno|praktik-praktik keagamaan Romawi tradisional]]. Edik-edik berikutnya menyasar kaum [[klerus]] dan memerintahkan semua penduduk untuk mempersembahkan kurban kepada para dewa Romawi (suatu kebijakan yang dikenal sebagai kurban universal). Penganiayaan ini bervariasi intensitasnya di seluruh kekaisaran—yang teringan di [[Galia]] dan [[Britania Romawi|Britania]], tempat diberlakukannya edik pertama saja, dan yang terberat di provinsi-provinsi Timur. Putra Konstantius, [[Konstantinus I|Konstantinus]] naik takhta kekaisaran pada tahun 306, memulihkan sepenuhnya kesetaraan hukum umat Kristen dan mengembalikan milik mereka yang disita selama masa penganiayaan. Penganiayaan yang telah terjadi gagal menghentikan bangkitnya Gereja. Pada tahun 324, Konstantinus merupakan penguasa tunggal kekaisaran dan Kekristenan telah menjadi agama favoritnya. Meskipun penganiayaan mengakibatkan kematian, penyiksaan, pemenjaraan, ataupun dislokasi bagi banyak umat Kristen, sebagian besar umat Kristen di dalam kekaisaran terhindar dari hukuman. Namun penganiayaan menyebabkan banyak gereja terbagi antara mereka yang mematuhi otoritas kekaisaran (''[[traditor]]es'', "pengkhianat"), dan mereka yang tetap "murni". Para sejarawan modern berupaya untuk memastikan apakah sumber-sumber Kristen membesar-besarkan ruang lingkup penganiayaan Diokletianus. '''([[Penganiayaan Diokletianus|Selengkapnya...]])'''