Wikipedia bahasa Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan by JustYourImaginaryGuy (bicara)(Tw)
Tag: Pembatalan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 55:
 
=== Pembunuhan masal dan partai komunis ===
Pada 3 Juni 2020, ''#BoikotWikipedia'' menjadi trending di Twitter<ref>{{Cite news|title=Buramkan Sejarah soal PKI, Boikot Wikipedia Menggema|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20200604130734-192-509799/buramkan-sejarah-soal-pki-boikot-wikipedia-menggema|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2020-11-13}}</ref> karena {{ill|Tengku Zulkarnain|id}}, seorang [[ustaz]] dan anggota komite [[Majelis Ulama Indonesia]] pada saat itu, mengeluhkan artikel Wikipedia tentang [[Pembantaian di Indonesia 1965–1966|pembunuhan massal 1965-661965–66]] dan [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI).<ref>{{Cite web|last=Syambudi|first=Mohammad Bernie & Irwan|title=Bahaya Politisasi Sejarah PKI ala Tengku Zulkarnain di Wikipedia|url=https://tirto.id/bahaya-politisasi-sejarah-pki-ala-tengku-zulkarnain-di-wikipedia-fFSB|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-11-13}}</ref> Zulkarnain mendesak [[Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia|Kapolri]] [[Idham Azis]] dan Presiden [[Joko Widodo]] untuk menindak dan menangkap editornya.<ref>{{Cite news|title=HEBOH Artikel PKI di Wikipedia jadi Sorotan, Tengku Zulkarnain Minta Jokowi dan Idham Azis Bertindak|url=https://kaltim.tribunnews.com/2020/06/04/heboh-artikel-pki-di-wikipedia-jadi-sorotan-tengku-zulkarnain-minta-jokowi-dan-idham-azis-bertindak|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|language=id|access-date=2020-12-18|first=Syaiful|last=Syafar}}</ref> Foto [[Soeharto|Suharto]] dan PKI kemudian dihapus dari artikel tersebut.
 
Pemimpin [[Partai Bulan Bintang]] mendesak Wikipedia untuk menghapus suntingan itu selamanya, juga mengklaim bahwa PKI adalah penulisnya. Seorang pakar komunisme menyebut artikel itu "cuci otak". [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan]] menyatakan bahwa itu adalah "refleksi perang negara terhadap sejarah."