Willem Iskander: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k minor cosmetic change
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
|death_date = [[1877]]
|death_place = [[Amsterdam]], [[Belanda]]
|known_for = -Penulis <br/>-GuruTokoh pertamaPendidikan di [[Mandailing]]
|notable_ideas = Pelopor Pendidikan di Mandailing
|ethnicity = [[Suku Mandailing|Mandailing]]
Baris 20:
}}
 
'''Willem Iskander''' (lahir tahun [[1838]] – meninggal tahun [[1877]]) adalah tokoh pendidikan dari daerah [[Mandailing Natal]], [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Willem merupakan pujangga bahasa yang menyair tentang pendidikan dan cinta kampung halaman. Dilahirkan dengan nama Sati Nasution, Willem belajar ke Belanda dan mendapatkan ijazah guru.Ia mengajar di Sekolah guru [[Kweekschool]] [[Mandailing Natal|Tano Bato]] yang ia dirikan, Sekarang SMA Tano Bato. Ia pergi lagi belajar ke Belanda untuk mendapatkan Ijasah Kepala Sekolah dan ia menikah dengan Maria Christina, karena sakit akhirnya ia meninggal di Belanda.<ref>{{cite web
 
== Latar belakang ==
 
Dilahirkan dengan nama Sati Nasution, gelar Sutan Iskandar, nama yang tertulis dalam akte kelahiran (acte van bakenheld), Surat, belsit, piagam dan surat nikah, Willem Iskander lahir di Pidoli, Mandailing Natal. Ia genenerasi ke 11 dari [[Klan]] [[Nasution]]. Ia anak bungsu dari empat bersaudara.
 
== Pendidikan ==
 
Ia mengawali pendidikannya di [[Sekolah Rendah]] di [[Panyabungan]](1853-1855). Februari 1857 ia berangkat ke [[Belanda]] bersama [[Alexander Philippo Ghodon]], Asisten Resident Mandailing-Angkola untuk melanjutkan Sekolahnya. Pertama ia belajar di Vreswijk, supaya bisa melanjutkan ke sekolah guru. Ia dibantu oleh A P.Ghodon dan H.C. Milles (Guru Filsafat) untuk mendapatkan beasiswa dari Kerajaan Belanda, meski mendapat tantangan dari parlemen Kerajaan karna dianggap menyebarkan Kristenisasi dalam dunia pendidikan, tapi H.C. Milles berhasil meyakinkan anggota Parlemen. Willem akhirnya dapat beasiswa di Sekolah Guru(Oefenschool). Ia lulus dan mendapat ijazah Guru bantu (di belajar ke Belanda dan mendapatkan ijazah guru(Hulfonderwijzer) 5 Januari 1859.
 
Tahun 1874 ia pergi Melanjutkan pendidikannya ke [[Belanda]] kedua kali untuk mendapatkan Ijasah Guru Kepala Sekolah(Hooffonderwijzer). Ia berangkat bersama Benas Lubis(Muridnya), Raden Mas Sunarso dari Kwekschool Surakarta, Mas Ardi Sasmita dari Majalengka.
 
== Pengabdian ==
 
Setelah lulus Sekolah Rendah di usia 15 tahun, ia diangkat menjadi Guru di Sekolahnya tersebut , ia juga bekerja sebagai jurutulis bumiputra(Adjunct inlandsche sehrijfer) di kantor resident Mandailing-Angkola, menggantikan Haji Nawi yang dipecat.
 
Sekembalinya dari Belanda tahun 1861 di [[Batavia]], Ia menemui Gubernur Jenderal M Ludolf Anne Jan Wilt Baron Sloet Van Den Balle untuk mengutarakan niatnya mendirikan Sekolah Guru di [[Mandailing]], Keinginan Willem tersebut di setujui dengan memberikan surat rekomendasi kepada Van Den Bosch(Asisten Resident Mandailing-Angkola). Atas dukungan pemerintah Belanda dan Kepala-kepala Kampung, tahun 1862 Willem mendirikan Sekolah Guru([[Kweekschool]]) di Tano Bato secara swadaya dengan gedung sekolah yang sangat sederhana. Willem melakukan terobosan gerakan pencerahan([[Aufklarung]]) melalui pendidikan di Mandailing-Angkola, khususnya di Mandailing Orientasi, Cakrawala, Penalaran, Idealisme, dan Semangat pembaharuan di Mandailing.
 
Tahun 1874, Sekolah yang ia dirikan ditutup dan dipindahkan ke [[Padangsidempuan]] karena Ia pergi ke Belanda melanjutkan sekolah untuk mendapatkan Ijazah Guru Kepala.
 
== Keluarga ==
 
Ia menikah dengan Maria Jacoba Christina Winter 27 Januari 1876. Usia pernikahannya hanya 103 hari karena sakit ia meninggal dunia tahun 1877.<ref>{{cite web
|url = http://eprints.uny.ac.id/id/eprint/17976
|title = Willem Iskander
Baris 29 ⟶ 51:
 
== Pengabadian ==
Willem Iskander diabadikan sebagai nama jalan di Mandailing Natal dan di Medan. Selain itu merupakan nama sebuah SMK di Mandailing Natal, dan nama Sanggar Seni di Tebet, Jakarta Timur.
 
== Referensi ==