Wiracarita Atrahasis

Revisi sejak 6 Mei 2011 09.20 oleh PT43Merlin (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Epos Atrahasis''' adalah cerita mengenai air bah yang berasal dari Babilonia. Diduga ditulis sekitar abad ke-17 SM. Panjang Epos Atrahasis adalah 1245 baris. Epos ini...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Epos Atrahasis adalah cerita mengenai air bah yang berasal dari Babilonia. Diduga ditulis sekitar abad ke-17 SM. Panjang Epos Atrahasis adalah 1245 baris. Epos ini merupakan cerita tentang air bah yang paling lengkap dibandingkan cerita-cerita air bah lainnya yang beredar di Mesopotamia. Dalam epos Atrahasis diceritakan mengenai para dewa yang bekerja menggali tanah untuk membuat irigasi. Akan tetapi, pekerjaan tersebut dirasakan begitu berat sehingga mereka berhenti mengerjakannya. Mereka kemudian pergi ke istana dewa Enlil sebagai sang penguasa dunia dengan tujuan membakar habis istana tersebut. Ini membuat Enlil amat murka dan ia membunuh dewa yang menjadi pemimpin pemberontakan tersebut. Enlil lalu menciptakan manusia untuk menggantikan para dewa. Mereka menjadi senang karena manusia mau melakukan pekerjaan mereka. Akan tetapi, manusia mengalami perkembangan yang sangat pesat sehingga menjadi begitu ribut. Akibatnya, banyak dewa yang terganggu istirahatnya. Penyakit, kelaparan dan masa kekeringan pun diberikan agar keributan manusia dapat dikurangi. Akhirnya, dalam persidangan para dewa, diputuskanlah bahwa seluruh manusia akan dibinasakan dengan air bah. Ada satu dewa yang rupanya senang dengan manusia, namanya dewa Enki atau dikenal juga dewa Ea. Manusia yang disenanginya adalah Atrahasis. Ia memberitahukan rencana tersebut pada Atrahasis sehingga atrahasis bersama keluarganya berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan sebuah kapal besar.