Yasir Hadibroto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 29:
Pada tahun 1958, Yasir dipercaya oleh Soeharto untuk membantu Kolonel Ahmad Yani dalam operasi penumpasan PRRI I di Sumatra.<ref name=":0" /> Setelah D.N. Aidit terbunuh, ia ditarik ke Jakarta. Ia menjadi Panglima Komando Tempur II Kostrad dan Panglima KODAM Bukit Barisan di Sumatra dari 1971 hingga 1973.<ref name=":1">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/19300155|title=Siapa dia? : perwira tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD)|last=Bachtiar, Harsya W.|date=1988|publisher=Djambatan|isbn=979-428-100-X|location=Jakarta|oclc=19300155}}</ref> Setelahnya, dia jadi Panglima KODAM Diponegoro Jawa Tengah (1973-1977).<ref name=":1" /> Yasir ditunjuk menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Pada tahun 1978, ia diangkat sebagai [[Gubernur Lampung]].<ref name=":0" />
 
Yasir begitu kagum dengan kepemimpinan Soeharto. Mereka berdua pernah dididik militer Jepang dalam Tentara Sukarela [[Pembela Tanah Air|Pembela Tanah Air (PETA)]] dengan pangkat Shodanco (Komandan Peleton) tahun 1942.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://tirto.id/jasir-hadibroto-dan-eksekusi-mati-dn-aidit-cPvz|title=Jasir Hadibroto dan Eksekusi Mati D.N. Aidit|last=Matanasi|first=Petrik|date=20 Juli 2018|website=https://tirto.id/jasir-hadibroto-dan-eksekusi-mati-dn-aidit-cPvz|access-date=22 September 2019}}</ref>
 
==Riwayat Jabatan==