Zaman Kejayaan Islam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sebuah kalimat yang muantap
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Pengembalian manual VisualEditor
 
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Cheshm manuscript.jpg|200px|ka|jmpl|Naskah biologi tentang [[Mata]] buatan [[Hunain bin Ishaq]], sekitar 1200 M.]]
'''Zaman Kejayaan Islam''' (750 M - 1258 M) adalah masa ketika para [[filsuf]], [[ilmuwan]], dan [[insinyur]] dari [[Dunia Islam]] mengahasilkanmenghasilkan banyak kontribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan, baik dengan menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan menambahkan penemuan dan inovasi mereka sendiri. Dan islam adalah suatu agam yang palinag benar didunia, kristen mah sesat
 
== Penyebab ==
Banyak dari perkembangan dan pembelajaran ini dapat dihubungan dengan geografi. Bahkan sebelum kehadiran [[Islam]], kota [[Mekah]] merupakanadalah pusat perdagangan di [[Jazirah Arab]] dan [[Nabi Muhammad SAW]] sendiri merupakan seorang pedagang. Tradisi [[ziarah ke Mekah]] menjadi pusat pertukaran gagasan dan barang. Pengaruh yang dipegang oleh para pedagang Muslim atas jalur perdagangan Afrika-Arab dan Arab-Asia sangat besar sekali. Akibatnya, peradaban Islam tumbuh, berkembang, dan meluas dengan berdasarkan pada ekonomi dagangnya, berkebalikan dengan orang-orang [[Kristen]], [[India]], dan [[Tiongkok]] yang membangun masyarakat dengan berdasarkan kebangsawanan kepemilikan tanah pertanian. Pedagang membawa barang dagangan dan menyebarkan agama mereka ke Tiongkok (berujung pada banyaknya penduduk Islam di Tiongkok dengan perkiraan jumlah sekitar 37 juta orang, yang terutama merupakan etnis [[Bangsa Uyghur|Uyghur]] Turk yang wilayahnya dikuasai oleh Tiongkok), India, Asia tenggara, dan kerajaan-kerajaan di Afrika barat. Ketika para pedagang itu kembali ke Timur Tengah, mereka membawa serta penemuan-penemuan dan ilmu pengetahuan baru dari tempat-tempat tersebut.
 
== Filsafat ==
Hanya dalam bidang filsafat, para ilmuwan Islam relatif dibatasi dalam menerapkan gagasan-gagasan non-ortodoks mereka. Meskipun demikian, [[Ibnu Rushd]] dan [[polimat]] Persia [[Ibnu Sina]] memberikan kontribusi penting dalam melanjutkan karya-karya [[Aristoteles]], yang gagasan-gagasannya mendominasi pemikiran non-keagamaan dunia Islam dan Kristen. Mereka juga mengadopsi gagasan-gagasan dari Tiongkok dan India, yang dengan demikian menambah pengetahuan mereka yang sudah ada sebelumnya. Ibnu Sina dan para pemikir spekulatif lainnya seperti [[al-Kindi]] dan [[al-Farabi]] menggabungkan [[Aristotelianisme]] dan [[Neoplatonisme]] dengan gagasan-gagasan lainnya yang diperkenalkan melalui Islam.
 
Literatur filsafat Arab diterjemahkan ke dalam [[bahasa Latin]] dan [[bahasa Ladino]], yang ikut membantu perkembangan filsafat Eropa modern. Sosiolog-sejarawan [[Ibnu Khaldun]], warga [[Kartago]] [[Konstantinus orang Afrika]] yang menerjemahkan naskah-naskah kedokteran Yunani dan kumpulan teknik matematika [[Al-KhwarzimiKhwarizmi]] adalah tokoh-tokoh penting pada Zaman Kejayaan Islam. Pada masa ini juga terjadi perkembangan filsuf non-Muslim. Filsuf Yahudi [[Moses Maimonides]] yang tinggal di Andalusia adalah salah satu contohnya.
 
== Sains ==
Baris 21:
Kedokteran Islam dibangun dari tradisi, terutama pengetahuan teoretis dan praktis yang telah berkembang sebelumnya di [[Yunani]], [[Romawi]], dan [[Persia]]. Bagi para ilmuwan Islam, [[Galen]] dan [[Hippokrates]] adalah orang-orang yang unggul, disusul oleh para ilmuwan Hellenik di [[Iskandariyah]]. Para ilmuwan Islam menerjemahkan banyak sekali tulisan-tulisan Yunani ke bahasa Arab dan kemudian menghasilkan pengetahuan kedokteran baru dari naskah-naskah tersebut. Untuk menjadikan tradisi Yunani lebih mudah diakses, dipahami, dan diajarkan, para ilmuwan islam mengusulkan dan menjadikan lebih sistematis pengetahuan kedokteran Yunani-Romawi yang luas dan kadang inkonsisten dengan cara menulis ensikolpedia dan ikhtisar.
 
Pembelajaran Yunani dan Latin dipandang sangat jelek di Eropa Kristen Abad Pertengahan Awal, dan baru pada abad ke-12, setelah adanya [[Penerjemahan Latin abad ke-12|penerjemahan dari bahasa Arab]] membuat Eropa Abad Pertengahan kembali mempelajari kedokteran Hellenik, termasuk karya-karya Galen dan Hippokrates. Jauh sebelum itu, bangsa Eropa telah banyak belajar dengan umat Islam dalam hal kedokteran. Di [[Sisilia]], sebuah sekolah kedokteran dengan dokter-dokter Muslim sebagai pengajarnya, menjadi sumber ilmu kedokteran di Eropa.<Refref name=hal30>Gaudah & Rida (2012), hlm.30.</ref> Dengan memberikan pengaruh yang setara atau mungkin lebih besar di Eropa Barat adalah ''[[Kanon Kedokteran]]'' karya Ibnu Sina, yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan dibuat manuskrip lalu dicetak dan disebarkan ke seluruh Eropa. Selama abad kelima belas dan keenam belas saja, karya tersebut diterbitkan lebih dari lima kali. Sejarah mencatat, ada sekitar 300 buku kedokteran yang diterjemahkan bangsa Eropa.<Refref name=hal30/>
 
Di dunia Islam Abad Pertengahan, [[rumah sakit]] mulai dibangun di semua kota besar, misalnya di [[Kairo]], [[Kompleks Qalawun|rumah sakit Qalawun]] memiliki staf pegawai yang terdiri dari dokter, apoteker, dan suster. Orang juga dapat mengakses apotek, dan fasilitas penelitian yang menghasilkan kemajuan pada pemahaman mengenai penyakit menular, dan penelitian mengenai mata serta mekanisme kerja mata.
 
== Perdagangan ==
Selain di sungai [[Nil]], [[Tigris]] dan [[Efrat]], sungai-sungai yang dapat dilalui tidaklah banyak, jadi perjalanan lewat laut menjadi sangat penting. Ilmu navigasi amat sangat berkembang, menghasilkan penggunaan [[sekstan]] dasar (dikenal sebagai ''kamal''). Ketika digabunganyadigabungkan dengan peta terinci pada periode ini, para pelaut berhasil berlayar menjelajahi samudara dan tak lagi perlu bersusah payah melalui gurun pasir. Para pelaut muslim juga berhasil menciptakan kapal dagang besar bertiang tiga ke [[Laut Tengah]]. Nama [[karavel]] kemungkinan berasal dari perahu terawal [[Arab]] yang dikenal sebagai ''qārib''.<ref>{{cite web |url=http://nautarch.tamu.edu/shiplab/01George/caravela/htmls/Caravel%20History.htm |title=History of the caravel |publisher=Nautarch.tamu.edu |date= |accessdate=2011-04-13 |archive-date=2015-05-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150506151022/http://nautarch.tamu.edu/shiplab/01George/caravela/htmls/Caravel%20History.htm |dead-url=yes }}</ref> Sebuah kanal buatan yang menghubungkan sungai Nil dengan [[Terusan Suez]] dibangun, menghubungkan [[Laut Merah]] dengan Laut Tengah meskipun itu sering berlumpur{{Citation needed|date=April 2011}}
 
== Catatan kaki ==
Baris 39:
{{Commons category|Islamic Golden Age}}
* [http://www.islamicweb.com/history/hist_golden.htm Islamic web]
* [http://www.khamush.com/sufism/golden.htm Wiet, Gaston. ''"Baghdad: Metropolis of the Abbasid Caliphate."''] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200920120214/http://www.khamush.com/sufism/golden.htm |date=2020-09-20 }} Chapter 5
 
[[Kategori:Zaman Kejayaan Islam| ]]