Lumba-lumba

mamalia laut yang berkerabat dekat dengan paus
(Dialihkan dari 🐬)

Lumba-lumba adalah mamalia air yang sangat cerdas. Sistem alamiah yang melengkapi tubuh lumba-lumba sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.

Lumba-lumba
Lumba-lumba hidung botol
Stenella attenuata
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Ordo: Artiodactyla
Infraordo: Cetacea
Parvordo: Odontoceti
Kelompok yang termasuk
Kelompok yang tidak termasuk secara tradisional, namun secara kladistik termasuk

Lumba-lumba memiliki sebuah sistem yang digunakan untuk berkomunikasi dan menerima rangsang yang dinamakan sistem sonar, sistem ini dapat menghindari benda-benda yang ada di depan lumba-lumba, sehingga terhindar dari benturan. Teknologi ini kemudian diterapkan dalam pembuatan radar kapal selam. Lumba-lumba adalah binatang menyusui karena lumba lumba adalah mamalia. Mereka hidup di laut dan sungai di seluruh dunia. Lumba-lumba adalah kerabat paus dan pesut. Ada lebih dari 40 jenis lumba-lumba.

Bayi lumba-lumba yang baru lahir akan dibawa ke permukaan oleh induknya agar bisa menghirup udara. Lumba-lumba perlu naik ke permukaan untuk bernapas supaya tetap hidup. Lumba-lumba bernapas melalui lubang udara yang terletak di atas kepalnya. Tubuhnya yang licin dan ramping sangat sesuai untuk berenang. Induk lumba-lumba menyusui anaknya dengan susu yang gurih dan menyediakan energi bagi anaknya supaya cepat besar. Setiap anak lumba-lumba selalu berada di dekat induknya, sehingga ibunya bisa melindungi dari bahaya. Lumba-lumba selalu menjaga hubungan dengan anaknya hingga tumbuh semakin besar. Induk lumba-lumba memanggil anak anaknya dengan siulan khusus yang bisa mereka kenali.

Lumba-lumba hidup dan bekerja dalam kelompok atau disebut kawanan. Mereka sering bermain bersama. Seekor lumba-lumba tidak bisa tidur nyenyak di bawah air. Ia bisa tenggelam. Oleh karena itu, ia setengah tidur beberapa saat dalam sehari. Lumba-lumba makan cumi dan ikan seperti ikan mullet abu-abu. Kadang kadang Lumba-lumba menggiring kawanan ikan agar mudah ditangkap. Lumba-lumba mencari jalan dengan mengirimkan suara di dalam air. Jika suara itu mengenai suatu benda, suara itu akan dipantulkan kembali sebagai gema. Kadang kadang, suara gaduh di laut akibat pengeboran minyak dapat membingungkan lumba-lumba. Mereka akan mengalami kesulitan dalam mengirim dan menerima pesan. Karena lumba-lumba dapat berkomunikasi, maka lumba-lumba disebut sebagai hewan yang paling cerdas, melebihi simpanse.[1]

Manusia senantiasa tertarik dengan kisah lumba-lumba. Bangsa Romawi telah membuat gambar mozaik lumba-lumba sekitar 2.000 tahun lalu. Sekarang, manusia senang berenang di laut bersama binatang yang pandai dan bersahabat seperti lumba-lumba. Lumba-lumba harus berhati hati terhadap ikan hiu yang mungkin menyerang mereka sewaktu waktu. Mereka melindungi diri dengan gigi giginya, kadang-kadang mereka menggunakan paruhnya sebagai pelantak. Manusia dapat menjala banyak sekali ikan bagi lumba-lumba untuk makanannya. Terkadang, lumba-lumba tertangkap oleh jaring nelayan. Mereka tidak dapat menghirup napas di permukaan, akibatnya mereka tenggelam. Ketika bahan kimia yang berbahaya dibuang ke laut, limbah itu bisa meracuni makanan yang dimakan lumba-lumba. Pembangunan waduk di sungai dan pengeringan danau hanya menyisakan sedikit tempat bagi binatang seperti lumba-lumba Brazil untuk hidup.

Lumba-lumba tergolong sebagai mamalia yang cerdas. Lumba-lumba dapat menolong manusia, bila lumba-lumba sudah terlatih, bahkan lingkaran api pun dapat mereka terobos. Singa laut, spesies primata, paus dan anjing juga termasuk binatang yang cerdas. Lumba-lumba yang sudah terlatih dapat melakukan berbagai atraksi dan mereka juga dapat berhitung, tetapi Lumba-lumba liar belum dapat melakukan berbagai atraksi. Sekarang ini, lumba-lumba dan paus sudah langka, maka lumba-lumba dan paus harus dilindungi. Lumba-lumba dan paus telah mulai dilindungi di seluruh dunia.

Taksonomi

sunting

Enam hewan dalam famili Delphinidae umumnya disebut "paus". Mereka kadang-kadang disebut "blackfish" (ikan hitam):

Sebagai makanan

sunting
 
Sashimi lumba-lumba

Daging lumba-lumba dikonsumsi dalam jumlah kecil di beberapa negara, terutama Jepang[3] dan Peru.[4] Daging lumba-lumba cukup padat dan berwarna merah gelap. Lemaknya terkonsentrasi di lapisan antara daging dan kulit. Daging lumba-lumba di Jepang disajikan dengan irisan tipis-tipis seperti sashimi dan dimakan mentah dengan didampingi bawang dan wasabi. Daging lumba-lumba juga dapat dimasak denga cara goreng balut tepung atau direndam dalam air mendidih bersama saus miso dan sayuran. Daging lumba-lumba yang telah dimasak dikatakan mirip dengan hati sapi.[5]

Konsumsi daging lumba-lumba perlu diperhatikan jumlahnya karena daging lumba-lumba mengandung merkuri dengan kadar yang cukup tinggi.[6] Pemerintah Jepang selalu mengawasi warga di daerah yang mengkonsumsi daging lumba-lumba dalam jumlah besar.[7] Pemerintah Jepang merekomendasikan anak-anak dan wanita hamil untuk menghindari konsumsi daging lumba-lumba.[8]

Lihat pula

sunting

Pranala luar

sunting

Referensi

sunting