1 Petrus 4
1 Petrus 4 (disingkat 1Ptr 4) adalah bagian dari Surat Petrus yang Pertama dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1] Digubah oleh Simon Petrus, salah satu dari Keduabelas Rasul pertama Yesus Kristus.[2] Berisi pengajaran mengenai penderitaan sebagai orang Kristen.[3]
1 Petrus 4 | |
---|---|
Kitab | Surat 1 Petrus |
Kategori | Surat-surat Am |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Baru |
Urutan dalam Kitab Kristen | 21 |
Teks
sunting- Surat aslinya ditulis dalam bahasa Yunani Koine.
- Sejumlah naskah kuno tertua yang memuat bagian pasal ini dalam bahasa Yunani antara lain:
- Papirus 72 (abad ke-3/ke-4 M)
- Codex Vaticanus (~325-350 M)
- Codex Sinaiticus (~330-360 M)
- Codex Alexandrinus (~400-440 M)
- Codex Ephraemi Rescriptus (~450 M; terlestarikan: ayat 1-4)
- Pasal ini dibagi atas 19 ayat.
Struktur
suntingTerjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:
- 1 Petrus 4:1–6 = Menderita dengan sabar
- 1 Petrus 4:7–11 = Hidup orang Kristen
- 1 Petrus 4:12–19 = Menderita sebagai Kristen
Ayat 1
sunting- Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, --karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa -- (TB)[4]
Mereka yang bersedia menderita bagi Kristus menemukan bahwa lebih mudah untuk menolak dosa dan mengikuti kehendak Allah. Mereka telah manunggal dengan Kristus dan salib-Nya. Sebagai akibatnya daya tarik dosa menjadi tidak berarti dan kehendak Allah menjadi yang terpenting (1 Petrus 4:2). Prinsip rohani ini akan berlaku dalam kehidupan semua orang percaya. Menaati Allah, bahkan jika itu berarti penderitaan, ejekan, atau penolakan akan memperkuat kita secara moral dan rohani, dan kita juga akan menerima kasih karunia yang lebih besar dari Allah (1 Petrus 4:14).[5]
Ayat 6
sunting- Itulah sebabnya maka Injil telah diberitakan juga kepada orang-orang mati, supaya mereka, sama seperti semua manusia, dihakimi secara badani; tetapi oleh roh dapat hidup menurut kehendak Allah. (TB)[6]
Istilah ini dapat ditafsirkan secara paling baik sebagai menunjuk kepada orang-orang yang mendengarkan Injil ketika masih hidup, tetapi kini mereka sudah mati. Mereka mendengar Injil dan menjadi percaya, dan sekalipun mereka sudah wafat (yaitu, "dihakimi secara badani"), mereka kini hidup bersama Allah. Ayat ini dapat disadur sehingga berbunyi, "Injil diberitakan kepada mereka yang percaya dan kemudian wafat, supaya mereka memperoleh hidup kekal bersama Allah."[5]
Ayat 14
sunting- Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. (TB)[7]
Mereka yang menderita karena kesetiaan kepada Kristus diberkati (bandingkan 1Petrus 4:13; 3:14; Matius 5:11–12), karena Roh Kudus akan berdiam atas mereka dengan cara istimewa. Kehidupan mereka akan penuh kehadiran Roh untuk bekerja dalam mereka, memberkati, menolong, dan memberikan mereka panjar dari kemuliaan surga (bandingkan Yesaya 11:1–2; Yohanes 1:29–34; Kisah Para Rasul 6:9–15).[5]
Ayat 19
sunting- Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia. (TB)[8]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN:9789794159219.
- ^ 1 Petrus 1:1
- ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN:9794159050.
- ^ 1 Petrus 4:1 - Sabda.org
- ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ 1 Petrus 4:6 - Sabda.org
- ^ 1 Petrus 4:14 - Sabda.org
- ^ 1 Petrus 4:19 - Sabda.org
Pranala luar
sunting
- (Indonesia) Teks 1 Petrus 4 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio 1 Petrus 4
- (Indonesia) Referensi silang 1 Petrus 4
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk 1 Petrus 4
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk 1 Petrus 4