AIDC F-CK-1 Ching-kuo
AIDC F-CK-1 Ching-kuo adalah pesawat jet tempur buatan Taiwan bermesin ganda (twinjet) yang dinamakan persis dengan president Republik China, Chiang Ching-kuo. Pembuatan Ching Kuo berada dalam proyek IDF / Indigenous Defense Fifhter. Pesawat jet tempur ini dibuat menjadi multirole capability, yaitu pesawat jet yang bisa menjalankan berbagai misi seperti stealth dan airbomber.
Sejarah
suntingSetelah memburuknya hubungan diplomatik antara Washington dan Taipei pada Januari 1979, suplay militer masa depan Taiwan menjadi tanda tanya. Tetapi karena aksi Taiwan Relations Act (TRA) pada awal 1979, Taiwan berhasil membeli peralatan militer dan senjata canggih dari AS.
Taiwan membuat hampir 300 Northrop F-5 di bawah lisensi dari 1974-1986. Dari awal 1980an Taiwan tertarik untuk membeli pesawat jet tempu AS baru untuk menggantikan Northrop F-5 dan Lockheed F-104 yang menua. AS yang sedang meningkatkan hubungan diplomatis dengan China, menolak permintaan Taiwan untuk membeli F-16, dan memblok pembelian senilai $1miliar untuk 100 F-20 Tigersharks pada Juli 1982. Akhirnya Taiwan memutuskan untuk membuat pesawat domestik sendiri (Indigenous Defense Fighter (IDF)).
Taiwan memproduksi IDF Ching-kuo dengan bantuan dari perusahaan Amerika, yang dipimpin General Dynamics. Proyek ini terdiri dari empat subproyek. Proyek Ying-Yang (bekerjasama dengan General Dynamics) yang membuat airframe, Proyek Yun-han (bekerjasama dengan Hughes Co.) yang mendesain mesin, Proyek Tian-lei (bekerjasama dengan Westinghouse Co.), yang bertanggungjawab pada sistem avionik dan Proyek Tian-Chien yang mengembangkan sistem persenjataan.
Desain
suntingMesin kembar IDF similar dengan F-16 tetapi sedikit lebih kecil dan mempunyai jarak tempuh lebih pendek. IDF adalah pesawat hibrid dari tampilan luarnya. Hidung pesawat ini merupakan replika dari F-20A Tigershark, sementara bodi, sayap dan permukaan ekor vertikalnya meniru F-16, serta kokpit, sayap ekor vertikal dan lilitan dekat inlet mesin mirip pesawat Prancis.
IDF lebih hebat dari F-5E pada performa udaranya. IDF dapat berakselerasi lebih baik dari F-104 dan mampu berputar dalam radius yang lebih kecil dari F-5. Pesawat ini dilengkapi dengan empat misil Sidewinder tetapi tanpa tangki bahan bakar eksternal. Mempunyai ketahanan tempur selama tiga menit pada "afterburner" dengan radius tempur 70-90 mil laut. Pesawat ini terutama digunakan untuk pertempuran kontrol udara dan dapat digunakan untuk menembakkan misil "Hsiung Feng"-II ke target di lautan. Sebagian besar pesawat IDF diharapkan dapat dipersenjatai dengan BVR Tien Chien-II (Sky Sword-II) ARAAM.
Pesawat dilengkapi dengan sebuah radar GD-53, yang dikembangkan dari APG-67 yang secara esensial performanya similar. Radar APG-67 menggunakan teknologi Dopler pada band-X dan mempunyai 15 mode operasional, delapan untuk udara-ke-udara dan tuju untuk udara-ke-darat. Radar ini juga dapat beroperasi pada tiga frekuensi pengulangan pulsa (pulse repetition frequencies [PRF]) berbeda—tinggi, medium dan rendah – tergantung pada arah pesawat ke atas, ke bawah atau pada saat sebuah "dogfight" di udara, secara bersamaan.
Pada saat pesawat mengarah ke bawah, radius efektif radar adalah 39 km, jika mengarah ke atas 57 km. Delapan mode udara-ke-udara adalah sebagai berikut: pencarian dan deteksi jarak pada saat pesawat mengarah ke atas, pencarian dan deteksi jarak pada saat pesawat mengarah ke bawah, deteksi kecepatan, pendeteksian (10 target) dan scanning secara bersamaan, "dogfight", tracking target tunggal, suvey situasi dan continuous-wave indicator interfacing. Tujuh mode udara-ke darat adalah sebagai berikut: topografi velositas gelombang riil, penajam velositas gelombang Doppler, deteksi jarak udara-ke-daratan, indikator target darat bergerak, indikator target darat diam, dan pencari target pada permukaan laut. Pada April 1997, divisi Teknologi Tepat Guna Litton berhasil memperoleh kontrak produksi sebesar $116,2 juta dari Aerospace Industrial Development Corporation Taiwan, ROC, untuk Improved Radar Warning Receivers (IRWR) agar dapat digunakan di pesawat ini.
Walaupun bentuknya yang relatif kecil, ternyata pesawat ini dilengkapi dengan dua mesin besar dengan daya propulsi pendek. Kelemahan fatal pesawat ini adalah kurangnya tenaga mesin dan beratnya body pesawat menyebabkan rentan kecelakaan.
Versi awal IDF mempunyai kecepatan maksimal 1.2 Mach dengan menggunakan mesin yang diproduksi bersama oleh Taiwan dan Allied Signal Garret Engine Division. Mesin TFE1042-70 didesain untuk pesawat tempur ringan untuk menghasilkan performa bagus bagi pesawat dan mengurangi biaya perawatan. Produksi pertama mesin TFE1042-70 dikirim ke Taiwan pada 1992, dan kemudian ITEC mengirim lebih dari 300 mesin untuk IDF. International Turbine Engine Corporation (ITEC) beroperasi bersama dengan Allied Signal Engines dan Aero Industrial Development Corp China. Rencana untuk mengganti mesin lama dengan mesin yang lebih bertenaga dilakukan sejak peresmian pesawat F-16 dan Mirage 2000.
Pengembangan
suntingProyek IDF telah menghadapi banyak masalah sejak dimulainya program ini pada 1980. Akan tetapi, kecanggihan teknis dengan adanya sistem kontrol fly-by-wire dan desain bodi-sayap tergabung dipercaya menjadikan IDF sebagai pesawat tercanggih yang diproduksi oleh China hingga saat ini. Pada 1997 sekitar 60 pesawat sudah dibuat dan sekitar 130 pesawat pada awal 2000an.
Skuadron pertama IDF mulai bergabung dengan AU ROC pada Desember 1994.
Pertamakali takeoff, atau yang kerap disebut maidenflight, pada tahun 1989, berhasil menempuh 22 menit penerbangan. Pada tahun itu, sebenarnya Republik China sedang mempunyai konflik dengan Amerika. Hal ini berakibat pada delay dari bahan-bahan fundamental Ching Kuo. Tetapi agar Amerika bisa bersaing melawan USSR (Union of Soviet Socialist Republics) akhirnya pihak Amerika yang waktu itu dipimpin oleh Ronald Reagan mengeluarkan perjanjian “Six Assurance” untuk tetap menyuplai bahan ke Republik China dengan ketentuan-ketentuan yang tertentu.
Pembuatan Ching Kuo sendiri dibagi dalam empat bagian:
- 1. “Yin Yang” (Soaring Eagle): Pengembangan airframe, bekerjasama dengan General Dynamics.
- 2. “Yun Han” (Cloud Han): Pengembangan mesin, bekerjasama dengan Honeywell
- 3. “Tien Lei” (Sky Thunder): Pengembangan avionics (elektronik pada pesawat), bekerjasama dengan Smith Industes.
- 4. “Tien Chien” (Sky Sword): Pengembangan air-to-air missile.
Hanya dari sekadar melihat saja terlihat jelas bahwa designnya sangat dipengaruhi oleh F-16, baik dari design badannya maupun design sayapnya. Konstruksinya sebagian besar menggunakan aluminium alloy, tapi dengan beberapa composite di ekor pesawat dan rem, juga titanium pada mulut pipa mesin.
Radar dipasang dengan jenis Golden Dragon 53, dikembangkan di Westinghouse APG-67(V). Radar ini mempunyai maximum search range sekitar 35 miles (56 km) dan dapat mengarahkan rudal semi-aktif.
Sebenarnya 250 pesawat telah dipesan, tetapi karena batasan dari Amerika, produksi Ching Kuo dibatasi. 130 pesawat terakhir diselesaikan pada tahun 2000. Tidak ada Ching Kuo yang pernah dieksport.
Pesawat ini menjadi dasar dari AT-5 Brave Eagle
Spesifikasi
sunting- Origin: AIDC, Taiwan
- Type: Single-seat, twin-engined interceptor and air defence fighter with a secondary ground attack and anti-shipping function. The two-seater conversion trainer is fully combat capable, albeit with reduced internal fuel.
- Engines: Two ITEC TFE1042-70 afterburning turbofans rated at 9,250 lb (4,196 kg) thrust maximum and 6,300 lb (2,858 kg) thrust military.
- Dimensions: Span 30 ft 10.25in (9.42m); length 46 ft 7.75in (14.20m); height 15 ft 6in (4.72m); wing area 260sq.ft (24.20m2).
- Weights: Empty 14,300 lb (6,486 kg); normal takeoff 21,0000 lb (9,526 kg); maximum takeoff 27,000 lb (12,247 kg).
- Loadings (at normal takeoff weight): Wing 81 lb/sq.ft (394 kg/m2); thrust 0.90.
- Performance: Maximum speed (altitude) Mach 1.65; maximum speed (sea level) Mach 1.05; operational ceiling 50.000 ft (15,239m); initial climb rate 50,000 ft/min (254m/sec).
- Armament: One 20mm M61A1 cannon with 511 rounds in the port wing root; four Sky Sword I heat-homing AAMs plus two Sky Sword II SARH AAMs; two AGM-65 Maverick or three Hsiung Feng II ASMs; or a variety of conventional air-to-surface weaponry. Maximum weight of stores 8,600 lb (3,901 kg).
- History: First flight prototype 28 May 1989; production delivery 10 January 1994 to 2000.
- User: Republic of China Air Force (Taiwan)
Deskripsi
suntingTaiwan Ching-Kuo Fighter dikembangkan dan diproduksi oleh Aerospace Industrial Development Corporation yang berbasis di Taichung. Pesawat ini juga disebut sebagai Indigenous Defence Fighter (IDF). Ching-Kuo adalah segala cuaca, multi-peran tempur dan dibangun dalam satu-seater dan dua-seater konfigurasi.
Program pesawat tempur Ching-Kuo
suntingProgram untuk mengembangkan pesawat, yang dikenal sebagai Program Hsiang atau Safe Flight, dimulai pada tahun 1982 dengan identifikasi persyaratan untuk pesawat tempur superioritas udara. Peluncuran upacara prototipe pertama terjadi pada bulan Desember 1988, ketika pesawat itu bernama setelah almarhum Presiden Chiang Ching-Kuo. Ching-Kuo melakukan penerbangan pertama pada bulan Mei 1989.
Pesawat tempur superioritas udara Ching-Kuo yang beroperasi di Angkatan Udara RoC of Taiwan (Republic of China) sejak Januari 2000 dan yang terakhir dari total 130 memasuki layanan pada bulan Juli 2000.
AIDC telah mengembangkan paket upgrade yang mencakup kokpit digital, radar upgrade dan penanggulangan. BAE Systems memasok kontrol penerbangan digital komputer baru 32-bit. Dua prototipe upgrade F-CK-1 ke F-CK-1 C/D pada tahun 2006. Upgrade Pesawat C/D melakukan penerbangan pertama pada bulan Oktober 2006. Itu namanya menjadi F-CK-1 C/D Hsiung Ying (Elang Berani) pada tahun 2007. Perbaikan lainnya dalam paket upgrade termasuk peningkatan kapasitas internal yang bahan bakar, peningkatan avionik, direnovasi kemampuan perang elektronik dan memperkuat landing gear. Produksi versi C/D dimulai pada tahun 2009 sebagai bagian dari program $ 588m upgrade Mid Life Upgrade (MLU).
AIDC akan meng-upgrade awal 71 dari 130 IDF di bawah program MLU. Batch pertama dari enam upgrade F-CK-1 C/D IDF dikirimkan ke ROCAF pada Juni 2011. Sisanya 65 yang diharapkan akan diserahkan pada akhir 2012.
Senjata
suntingPesawat ini memiliki avionik terpadu dan sistem kontrol senjata.
Sebuah meriam 20mm M61A Vulcan dipasang di sisi kanan badan pesawat dengan kamera pistol Foto-Sonics.
Pesawat ini memiliki enam cantelan untuk membawa toko eksternal, dengan dua di bawah badan pesawat, satu di bawah setiap sayap dan satu pada setiap ujung sayap. Rudal Tien Chien I (TC-1) atau jarak pendek Skysword I dan Tien Chien II (TC-2) atau jarak menengah udara-ke-udara Skysword II dipasok oleh China State Arsenals. TC-1 memiliki jangkauan 5 kilometer dan memiliki seorang pencari inframerah. TC-2, dengan kisaran 60 km, memiliki bimbingan radar aktif dan dipersenjatai dengan hulu ledak ledak tinggi dengan berat 22 kg.
Untuk serangan darat, pesawat dapat dipersenjatai dengan polong roket, bom, bom cluster atau udara-ke-permukaan rudal seperti Maverick. Tempur ini juga dapat diadaptasi untuk membawa rudal anti-radiasi udara-ke-permukaan TC-2A, yang menggunakan pedoman radar aktif dan pasif. TC-2A sedang dikembangkan oleh Chung Shan Institut Sains dan Teknologi di Taipei.
Rudal anti kapal seperti Hsiung Feng II, mirip dengan rudal Israel Gabriel dan dipasok oleh China Negara Arsenals, dapat dilakukan pada badan pesawat atau cantelan underwing.
Hsiung Feng II memiliki jangkauan 80 km, membawa radar aktif dual-mode dan pencari inframerah pencitraan (III) untuk bimbingan terminal dan dipersenjatai dengan 225 kg setengah armor-piercing, hulu ledak ledak tinggi.
Tiga rudal Hsiung Feng II dapat dilakukan - satu di bawah badan pesawat tengah dan satu di bawah setiap sayap.
Rangka pesawat
suntingDesain badan pesawat dikembangkan di bawah program Yingyan atau Soaring Eagle. Pesawat ini desain monoplane bahu-sayap(sayap tunggal), menggabungkan material struktur komposit. Pesawat ini dibangun untuk menahan pemuatan 9g.
Kokpit
suntingKokpit bertekanan dan ber-AC memiliki kursi ejeksi Martin Baker Mark 12 zero zero dan kanopi gelembung satu-piece. Kokpit ini dilengkapi dengan tiga display multifungsi dan head-up display.
Avionik
suntingTien Lie atau Program Sky Thunder meliputi pengembangan avionik. Desain suite avionik dikonfigurasi di Line Replaceable Units (LRU) untuk memungkinkan pertumbuhan sistem dan mudah meng-upgrade sistem sebagai teknologi baru menjadi tersedia.
Pesawat menggunakan sistem kontrol fly-by-wire BAE Systems (sebelumnya Lear Astronics) dan sistem navigasi inersia Northrop Grumman (dahulu Litton).
Radar
suntingRadar pesawat adalah Golden Dragon CD-53. Radar Doppler pulsa multi-mode telah melihat-down, kemampuan menembak-down dan dapat beroperasi di udara dan laut modus pencarian. Radar memiliki jangkauan lebih dari 80 mil laut.
Mesin
suntingTFE1042 mesin telah dikembangkan oleh International Turbine Engine Corporation (ITEC), perusahaan patungan antara Aerospace Industrial Development Corporation (AIDC) dan AlliedSignal. Program untuk mengembangkan mesin bernama Yun Han atau Cloud Man.
Mesin, berat £ 1.360, memberikan maksimum dorong 41.1 kN. Mesin modular yang dirancang memiliki kontrol elektronik digital penuh.
Intake udara berbentuk ginjal sudah terpasang rendah pada bagian tengah badan pesawat, dan dua mesin yang dipasang berdampingan di bagian belakang badan pesawat. Jadwal pemeriksaan panggilan untuk bagian panas 2.000 jam dan 4.000 jam interval bagian dingin inspeksi. Konsumsi bahan bakar adalah £ 0,81 / jam per pon dorong.
Pesawat ini dilengkapi dengan kecepatan variabel konstan frekuensi pembangkit tenaga listrik (variable speed constant frequency electrical power generator), yang dipasok oleh Westinghouse.
Referensi
sunting- Eden, Paul, ed. (2006-06-01). The Encyclopedia of Modern Military Aircraft. London, UK: Amber Books, 2004. ISBN 1-904687-84-9.
- Wilson, Stewart (2000). Combat Aircraft since 1945. London: Aerospace Publications, 2000. ISBN 1-875671-50-1.
- Lake, Jon (Autumn/Fall 1996). "AIDC Ching-Kuo: The Indigenous Defence Fighter". World Air Power Journal. London:Aerospace Publishing (Volume 26): Pages 28–41. ISBN 1-874023-81-6. ISSN 0959-7050.
- Taylor, Michael (1999). Brassey's World Aircraft & Systems Directory 1999/2000. London: Brassey's. ISBN 1-85753-245-7.
- AIDC F-CK-1A/B official web page Diarsipkan 2011-01-02 di Wayback Machine.
- AIDC F-CK-1C/D official web page Diarsipkan 2011-01-02 di Wayback Machine.