Abdul Rahim Kajai
Abdul Rahim Kajai (Kuala Lumpur, Malaysia, 1894 - Singapura, 1943) adalah seorang sastarawan Malaysia. Dia merupakan salah seorang pendiri surat kabar Utusan Melayu. Berkat jasa-jasanya, Abdul Rahim kemudian dikenal sebagai "Bapak Jurnalisme Melayu."
Biografi | |
---|---|
Kelahiran | 1894 Selangor |
Kematian | 5 Desember 1943 (48/49 tahun) Singapura |
Data pribadi | |
Kelompok etnik | Orang Minangkabau |
Kegiatan | |
Pekerjaan | jurnalis, penerjemah |
Asal usul
suntingAbdul Rahim dilahirkan di Setapak, Kuala Lumpur, Malaysia, dengan nama Abdul Rahim bin Haji Salim. Ayahnya Salim Kajai, berasal dari keluarga kaya dan terpelajar. Kajai adalah nama sebuah nagari di Pasaman Barat, Sumatera Barat, tempat asal usul orang tuanya.[1] Ia mendapat pendidikan awal sampai kelas lima di Sekolah Dasar Melayu, Kuala Lumpur. Dia kemudian dikirim oleh ayahnya melanjutkan sekolah agama dan Bahasa Arab di Mekkah hingga tahun 1909.
Karier
suntingPada tahun 1912 ia pergi ke Singapura dan bekerja sebagai penerjemah Bahasa Inggris di perusahaan Malaya Publishing House. Setahun kemudian ia pergi ke Mekkah untuk melanjutkan pekerjaan ayahnya sebagai amirul hajj. Ia kembali ke Malaysia pada tahun 1917 dan mempelajari ilmu jurnalistik. Pada tahun 1925, Abdul Rahim bertugas sebagai wartawan di koran mingguan Edaran Zaman yang berbasis di Penang. Setelah itu, ia pindah ke koran Saudara pimpinan Syed Sheikh Al-Hadi.
Dalam penulisannya ketika itu, ia menggunakan nama samaran Abdul Rahim Kajai. Pada tahun 1931, Abdul Rahim menjadi pengarang untuk koran Majlis. Dari situ ia pindah pula ke koran Warta Malaya juga sebagai pengarang. Pemilik Warta Malaya, Syed Husin al-Sagaf kemudian menerbitkan dua majalah, yaitu Warta Ahad dan Warta Jenaka, dan Abdul Rahim ditugaskan untuk menulis artikel dan juga cerita-cerita humor untuk kedua majalah itu. Abdul Rahim pernah berperan di Utusan Melayu dan Utusan Zaman sebagai pengarang. Begitu juga sebagai pengarang majalah Mustika. Pada tahun 1943 saat Perang Dunia II, Abdul Rahim bertugas di koran Berita Malai. Abdul Rahim juga merupakan tokoh paling vokal yang menyerukan agar masyarakat Melayu mencapai kemajuan ekonomi di dalam segala bidang.[2]
Abdul Rahim meninggal dunia pada tahun 1943 di Singapura. Dalam hidupnya, ia telah menulis 48 buah cerpen dengan berbagai tema.
Karya
sunting- Rahsia dalam rahsia, Dewan Bahasa dan Pustaka, 2005.
- Satira Kajai: cerpen pilihan Abdul Rahim Kajai, 1985.
- Pak Lacuk. Singapura: Qalam, 1949.
- Pusaka Kajai – No.1, 3, 4. Singapura: Dihai Sing Press, 1949.
- Telatah Kajai. Singapura: Qalam, 1950.
- Banyak Udang Banyak Garam, Singapura, Geliga Ltd, 1949
- Lain Padang Lain Belalang, Singapura, Geliga Ltd, 1961
- Abdul Rahim Kajai, wartawan dan sastrawan Melayu, oleh Abdul Latiff Abu Bakar, Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pelajaran Malaysia, 1984.