Abdulaziz bin Mut'ib ar-Rasyid
Abdulaziz bin Mut'ib ar-Rasyid (bahasa Arab: عبد العزيز بن متعب الرشيد; 1870-12 April 1906) atau Abdulaziz bin Mutaib atau Ibn Rasyid adalah Emir Jabal Shammar keenam dari tahun 1897 hingga 1906.[1][2]
Abdulaziz bin Mut'ib ar-Rasyid | |||||
---|---|---|---|---|---|
Emir Jabal Shammar | |||||
Berkuasa | 1897 – 12 April 1906 | ||||
Pendahulu | Muhammad bin Abdullah | ||||
Penerus | Mutaib bin Abdulaziz | ||||
Kelahiran | 1870 Ha'il | ||||
Kematian | 12 April 1906 (umur 35–36) Rawdat Muhanna | ||||
Keturunan | Mutaib bin Abdulaziz ar-Rasyid Mishaal bin Abdulaziz ar-Rasyid Mohammed bin Abdulaziz ar-Rasyid Saud bin Abdulaziz ar-Rasyid Munira binti Abdulaziz ar-Rasyid Salma binti Abdulaziz ar-Rasyid Jozaa binti Abdulaziz ar-Rasyid | ||||
| |||||
Wangsa | Wangsa Rasyid | ||||
Ayah | Mut'ib bin Abdullah |
Biografi
suntingAbdulaziz bin Mut'ib lahir pada tahun 1870,[3] merupakan putra dari Mut'ib bin Abdullah penguasa Jabal Shammar ketiga. Dia adopsi oleh pamannya Muhammad ar-Rasyid, emir kelima yang membawanya menjadi ahli warisnya.[4] Setelah Muhammad meninggal karena sebab alami pada tahun 1897, Abdulaziz menggantikannya tanpa perlawanan. Namun, pemerintahan Abdulaziz bin Mut'ib tidak aman, disebabkan melemahnya pengaruh Utsmaniyah yang menjadi sekutu Wangsa Rasyid di Nejd dan meletusnya perang Saudi-Rasyidi (1903–1907). Mulanya pada tahun 1902, Raja Abdulaziz bin Saud, pendiri Arab Saudi, kembali dari Kuwait dengan kekuatan kecil dan merebut kembali Riyadh. Abdulaziz bin Mut'ib gugur dalam pertempuran Rawdat Muhanna pada tahun 1906 setelah beberapa pertempuran lain dengan Abdulaziz bin Saud seperti pertempuran Bukairiyah dan Shinanah.[5]
Pertempuran penting
suntingPertempuran Dilam (1903)
suntingPertempuran Dilam ini terjadi pada 27 Januari 1903 di kota Dilam, selatan Riyadh ibu kota Arab Saudi saat ini. Setahun setelah Pertempuran Riyadh dimana Riyadh berhasil direbut kembali oleh Ibn Saud. Ibn Saud berusaha mengusir Wangsa Rasyid menjauh dari Riyadh dengan informasi kampanye militer yang salah. Ketika rencananya berhasil, Ibn Saud mengerahkan 1.000 prajurit di Riyadh sebelum meninggalkan kota itu dengan 3.500 prajurit lainnya untuk merebut Dilam. Pasukan Rasyidi mengikuti Ibn Saud ke hingga ke Dilam, selama pertempuran, Rasyidi kehilangan 250 korban dan kehilangan kendali atas Nejd selatan.[3]
Pertempuran Bukairiyah (1904)
suntingPertempuran Bukairiyah adalah pertempuran besar dalam Perang Saudi–Rasyidi, selama kampanye Unifikasi Arab Saudi. Pihak Wangsa Rasyidi dan sekutunya Utsmaniyah melawan pemberontak Saudi. Pertempuran terjadi pada 15 Juni hingga Juli 1904 di kota Bukairiyah, Provinsi Qassim saat ini. Setelah kemenangan Ibn Saud dalam Pertempuran Dilam, Ibn Saud mencoba memperluas kekuasaannya dengan menguasai Qassim, melemahkan pihak Rasyidi dan sekutunya Utsmaniyah. Pertempuran berakhir dengan kemenangan Saudi dengan banyak korban di kedua belah pihak.[6]
Pertempuran Shinanah (1904)
suntingPertempuran Shinanah terjadi pada 29 September 1904, di kota Shinanah, Provinsi Qassim. Setelah kemenangan Ibn Saud dalam Pertempuran Bukairiyah, Ibn Saud berencana untuk menaklukkan seluruh wilayah Qassim. Wangsa Rasyid juga berencana untuk mendapatkan kembali kendali atas wilayah tersebut. Pertempuran berakhir dengan kemenangan Saudi, Ibn Saud memperoleh ribuan sisa logistik yang ditinggalkan di kota tersebut dan memaksa Wangsa Rasyid dan sekutunya Utsmaniyah untuk pindah kembali ke Rawdat Muhanna.[7]
Pertempuran Rawdat Muhanna (1906)
suntingPertempuran Rawdat Muhanna dimulai pada 12 April 1906, di Taman Muhanna, Provinsi Qassim, Setelah kekalahan dari Ibn Saud dalam pertempuran sebelumnya, Abdulaziz bin Mut'ib yang lebih dikenal sebagai Ibn Rasyid, berencana untuk membangun aliansi baru dengan para pemimpin Qassimi, Ibn Saud mengirim pasukannya dengan perintah Ibrahim Ibn Aqil untuk menghancurkan aliansi ini sebelum menjadi ancaman. Pasukan Ibn Aqil berhasil membunuh Ibn Rasyid dalam pertempuran ini bersama ratusan sekutu Qassimi dan Utsmaniyah. Kemenangan Ibn Saud dalam pertempuran ini mengakhiri pengaruh Utsmaniyah di Najd dan Qassim pada akhir Oktober 1906.[8]
Catatan
sunting- ^ Mellon 2015, hlm. 48.
- ^ Anscombe 1994, hlm. 256.
- ^ a b Al Utaibi 2017, hlm. 7.
- ^ Barret 2015, hlm. 30.
- ^ Al Azma 1999, hlm. 49.
- ^ Mikaberidze 2011, hlm. 807.
- ^ Al Moqatel 2020, 6.
- ^ Al Saud, hlm. 79.
Referensi
sunting- Mellon, Christopher Keesee (May 2015). "Resiliency of the Saudi Monarchy: 1745-1975" (Master's Project). The American University of Beirut. Beirut. Diakses tanggal 12 November 2021.
- Anscombe, Frederick Fallowfield (1994). The Ottoman Gulf and the Creation of Kuwayt, Sa'udi Arabia and Qatar, 1871-1914 (Tesis PhD). Princeton University. p. 256. https://www.proquest.com/docview/304117067?pq-origsite=gscholar&fromopenview=true. Diakses pada 12 November 2021.
- Al Utaibi, Dhaifallah (2017) (PhD). Ibn Sa’ud and Britain: Early changing relationship and pre-state formation 1902-1914 (Tesis). Bangor University. https://research.bangor.ac.uk/portal/files/20572121/null. Diakses pada 12 November 2021.
- Barrett, Roby C. (2015). "Saudi Arabia: Modernity, Stability, and the Twenty-First Century Monarchy" (Report). Joint Special Operations University. Diakses tanggal 12 November 2021.
- Al Azma, Talal Sha'yfan Muslat (1999). The role of the Ikhwan under 'Abdul'Aziz Al Sa'ud 1916-1934 (Tesis PhD). Durham University. http://etheses.dur.ac.uk/1472/1/1472.pdf. Diakses pada 12 November 2021.
- Mikaberidze, Alexander (2011). Conflict and Conquest in the Islamic World: A Historical Encyclopedia [2 volumes]: A Historical Encyclopedia (dalam bahasa Inggris). ABC-CLIO. hlm. 807. ISBN 978-1-59884-337-8.
- "Al Moqatel - الدولة السعودية الثالثة (تأسيس المملكة العربية السعودية)". www.moqatel.com. Diakses tanggal 13 November 2021.
- Al Saud, Saud bin Hathlol. The History of Kings of Al Saud (dalam bahasa Arab) (edisi ke-1).
Bacaan lanjut
sunting- Madawi Al Rasheed. (1991). Politics in an Arabian oasis. The Rashidi Tribal Dynasty. I.B. Tauris & Co Ltd, London & New York. ISBN 1-85043-320-8
Abdulaziz bin Mut'ib ar-Rasyid Lahir: 1870 Meninggal: 1906
| ||
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Muḥammad bin Abdullah |
Emir Jabal Shammar 1897–1906 |
Diteruskan oleh: Mut'ib bin Abdulaziz |