Adderall merupakan jenis stimulan sistem saraf pusat. Obat ini digunakan pada indikasi ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) atau gangguan hiperaktif. Selain itu obat ini juga dapat digunakan pada penderita narkolepsi.[1][2] Obat ini mengandung l-amfetamin dan d-amfetamin dengan perbandingan 1:3 dan tersedia dengan dosis 5-30 mg. Penggunaan dosis tergantung pada usia konsumen.[1] Terdapat dua jenis sediaan adderall yaitu dalam bentuk tablet dan kapsul. Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan obat ini adalah sakit kepala, masalah pencernaan, penurunan nafsu makan serta kegugupan. Efek samping yang lebih serius juga dapat timbul seperti penglihatan kabur, kejang dan pertumbuhan yang lambat pada anak-anak. Adderall tidak dapat digunakan pada penderita alergi stimulan, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, glaukoma, hipertiroidisme, serta orang yang pernah menjadi pencandu narkoba.[1]

Adderall dalam bentuk kapsul

Obat ini memiliki efek adiktif dan sering disalahgunakan di masyarakat. Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika pada tahun 2012 mengungkapkan bahwa sekitar 10% pelajar SMA menggunakan obat tersebut tanpa resep dari dokter. Pelajar pada umumnya menggunakan obat tersebut ketika menjelang ujian dengan tujuan meningkatkan konsentrasi belajar. Namun penyalahgunaan obat ini memiliki akibat yang cukup fatal yaitu kecanduan, kelelahan akut dan detak jantung yang tidak normal.[3]

Referensi sunting

  1. ^ a b c "ADDERALL" (PDF). Diakses tanggal 24/11/2019. 
  2. ^ "Adderall: Uses, Dosage, Side Effects & Safety Info". Drugs.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-11-24. 
  3. ^ "Obat Hiperaktif Disalahgunakan Siswa Biar Otak Encer Menjelang Ujian". detikHealth. Diakses tanggal 2019-11-24.