Afonso Costa
Afonso Augusto da Costa, GCTE, GCL atau lebih dikenal sebagai Afonso Costa (pengucapan bahasa Portugis: [ɐˈfõsu ˈkɔʃtɐ]; lahir 6 Maret 1871; – 11 Mei 1937[1]) adalah seorang pengacara, profesor dan politikus republikan asal Portugal yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Portugal.
Afonso Costa | |
---|---|
Perdana Menteri Portugal | |
Masa jabatan 25 April 1917 – 11 Desember 1917 | |
Presiden | Bernardino Machado |
Masa jabatan 29 November 1915 – 15 Maret 1916 | |
Presiden | Bernardino Machado |
Masa jabatan 9 Januari 1913 – 9 Februari 1914 | |
Presiden | Manuel de Arriaga |
Informasi pribadi | |
Lahir | Seia, Portugal | 6 Maret 1871
Meninggal | 11 Mei 1937 Paris, Prancis | (umur 66)
Partai politik | Republikan Portugal (berubah nama Demokrat) |
Afiliasi politik lainnya | Liga Pertahanan Republik (1927–1937) |
Suami/istri | |
Hubungan | Catarina Wallenstein (anak dari cicitnya) |
Anak | 4 |
Almamater | Universitas Coimbra |
Pekerjaan | |
Tanda tangan | |
Penghargaan | |
Sunting kotak info • L • B |
Kehidupan Awal
suntingMasa Kecil
suntingCosta ditemukan pada saat masih bayi dalam keadaan terlantar akibat ditinggalkan oleh orang tuanya di Santa Casa da Misericórdia, Seia[butuh rujukan]. Hal ini dapat dilihat dari penjelasan yang diterbitkan oleh Santa Casa da Misericórdia :
Santa Casa da Misericórdia didirikan di Lisboa pada tahun 1582 oleh Jose de Anchieta (seorang Yesuit). Tujuan pendirian Santa Casa da Misericórdia terbuka untuk setiap anak yatim dan terlantar dari berbagai bangsa dan agama. Anak-anak yang ditelantarkan oleh orang tuanya biasanya meletakkan anak-anaknya di sebuah roda putar yang diletakkan di dinding. Rodanya dibagi menjadi empat apartemen, salah satunya terbuka. Para "ibu yang tak berperasaan" dan ingin berpisah dengan bayinya, hanya perlu menyimpannya di dalam kotak, dan sebuah putaran roda akan memutar bayinya ke dalam dinding, sehingga bayi itu tidak akan pernah bisa diambil kembali.[2]"
Bersama dengan abang dan adiknya, Costa didaftarkan sebagai anak angkat dari orang tua yang tidak diketahui. Costa diberikan nama Afonso Maria de Ligório. Namun sepuluh tahun kemudian, orang tua kandungnya Sebastião Fernandes da Costa dan Ana Augusta Pereira akhirnya memutuskan untuk mengasuh mereka kembali dan mengubah nama Afonso Maria de Ligório menjadi Afonso Augusto da Costa untuk menghindari kebingungan dalam menjelaskan masa kecil Costa.
Karir Politik
suntingCosta adalah pemimpin Partai Republikan Portugal dan merupakan salah satu figur utama selama era Republik Portugal Pertama. Ditahun-tahun menjelang runtuhnya Kerajaan Portugal, Costa adalah seorang anggota Majelis Deputi. Setelah diproklamirkannya Portugal menjadi republik, Costa ditunjuk menjadi Menteri Hukum dibawah kepemimpinan Teófilo Braga sebagai Presiden Pemerintahan Sementara Portugal yang berlangsung dari 5 Oktober 1910 hingga 3 September 1911.
Selama menjadi Menteri Hukum, Costa banyak menandatangani peraturan-peraturan kontroversial yang memutuskan untuk mengeluarkan kaum Yesuit dari Portugal, menghapus semua ordo-ordo religius dan mengenalkan sistem pemisahan gereja dan negara. Hal-hal tersebut menjadikannya sebagai simbol anti-klerikisme di era Republik Portugal Pertama. Selain itu ia juga sangat berperan dalam lolosnya peraturan perundang-undangan yang progresif seperti, perceraian, hubungan keluarga, pencatatan sipil pernikahan, sewa-menyewa properti, pengorganisasian kembali yudisial, kecelakaan industri dan sensor media massa.
Costa kemudian ditunjuk menjadi Perdana Menteri Portugal untuk tiga kali masa jabatan tidak berturut-turut. Ia ditunjuk menjadi perdana menteri untuk pertama kalinya pada 9 Januari 1913 ketika ia diminta oleh Presiden Manuel de Arriaga untuk membentuk pemerintahan atas kapasitasnya sebagai pemimpin Partai Demokrat Republikan. Ia menjabat sebagai perdana menteri hingga 9 Februari 1914[3]. Costa kemudian kembali ditunjuk sebagai perdana menteri pada 29 November 1915 dan menjabat hingga 15 Maret 1916.
Karena ketidakstabilan politik yang terjadi di Portugal, Costa ditunjuk kembali menjadi perdana menteri pada 25 April 1917, setelah ia berhasil membentuk pemerintahan persatuan nasional yang dikenal sebagai persatuan suci untuk mendukung masuknya Portugal dalam kancah Perang Dunia I. Setelah Sidónio Pais mengudeta pemerintahan pada bulan Desember 1917, Costa kemudian melarikan diri ke Prancis dan tidak pernah kembali lagi ke Portugal, bahkan setelah terbunuhnya Pais pada tahun 1918.
Setelah berakhirnya Perang Dunia I, Costa ditunjuk sebagai pemimpin delegasi Portugal dalam Konferensi Perdamaian Paris 1919 dan ikut menandatangani Perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919 atas nama pemerintah Portugal. Selain itu ia juga menjadi representasi Portugal di Liga Bangsa Bangsa.
Dalam beberapa kali kesempatan, Costa selalu menerima undangan untuk membentuk pemerintahan di Portugal (menjadi Perdana Menteri Portugal), namun Costa selalu menolak undangan tersebut. Setelah Revolusi 28 Mei, ia menentang kediktatoran militer di Portugal dan ia juga menentang berdirinya Estado Novo yang dipimpin oleh António de Oliveira Salazar.
Kehidupan Pribadi
suntingCosta menikahi Alzira Coelho de Campos de Barros de Abreu (1876–1970) di Coimbra. Istrinya merupakan anak dari Albano Mendes de Abreu dan Emília de Barros Coelho de Campos. Mertua Costa adalah seorang dokter.
Tanda Jasa dan Penghargaan
sunting- Orde Militer Menara dan Pedang, Kelas Salib Besar (GCTE) - 10 Juli 1919
- Ordo Kebebasan, Kelas Salib Besar
Daftar Referensi
sunting- ^ Dibaptis di Seia, Santa Marinha, pada 7 Maret 1871.
- ^ The National Magazine, by Abel Stevens and James Floy, Carlton & Phillips, 1854, v. 4, p. 292. (Original from Harvard University, digitized March 1, 2007.
- ^ "Chapter 23: A History of Spain and Portugal, vol. 2". libro.uca.edu. Diakses tanggal 2024-05-16.