Akar manis

tanaman dari jenis polong-polongan

Akar manis adalah penyebutan untuk akar dari tumbuhan Glycyrrhiza glabra. Tanaman akar manis ini merupakan tanaman sejenis polong-polongan yang berasal dari Eropa Selatan dan beberapa bagian wilayah Asia. Nama liquorice berasal dari bahasa Yunani kuno yang artinya "akar manis". Akar manis termasuk tanaman tahunan berbentuk terna dan dapat tumbuh sampai satu meter dengan daun yang tumbuh seperti sayap (pinnate) yang panjangnya 7 sampai 15 cm. Daun-daunnya dapat berjumlah 9–17 helai dalam satu cabang. Bunga akar manis tersusun secara infloresens (berkelompok dalam satu cabang), warnanya berkisar dari keunguan sampai putih kebiru-biruan serta berukuran panjang 0,8–1,2 cm. Buah akar manis berpolong dan berbentuk panjang sekitar 2–3 cm, dan mengandung biji.[2]

Akar manis (Liquorice)
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Kerajaan: Plantae
Klad: Tracheophyta
Klad: Angiospermae
Klad: Eudikotil
Klad: Rosid
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
Subfamili: Faboideae
Klad: Klad minim pengulangan terbalik
Genus: Glycyrrhiza
Spesies:
G. glabra
Nama binomial
Glycyrrhiza glabra
Glycyrrhiza glabra

Produksi dan penggunaan

sunting

Akar manis tumbuh seperti rerumputan (semak) di sebagian wilayah Eropa bagian selatan (Glycyrrhiza glabra). Spesies lainnya yang berasal dari Amerika Utara adalah G. lepidopta dan yang dari Tiongkok adalah G.uralensis. Yang terakhir ini banyak dipakai sebagai bahan obat-obatan Cina.

Akar manis tumbuh dengan baik di tanah yang dalam, subur, cukup air, dan dalam iklim yang penuh cahaya matahari. Biasanya dipanen pada musim gugur 2 atau 3 tahun setelah penanaman.[2]

Ekstrak akar manis didapat dengan cara merebus akar tanamannya dan menguapkan airnya, dapat dijual dalam bentuk bubuk ataupun sirop (cair). Zat yang terkandung di dalamnya adalah glycyrrhizin, yang sangat manis, 50 kali lebih manis daripada gula dan memiliki khasiat pengobatan. Spesies G.uralensis adalah jenis akar manis yang paling banyak mengandung zat ini.

Penggunaan dalam kuliner

sunting

Rasa akar manis lebih bervariasi jika dibuat dalam bentuk permen. Produk permen ini sangat terkenal di Inggris yaitu Liquorice allsorts (permen licorice khas Inggris terbuat dari gula, kelapa, jeli adas manis, perasa buah, dan gelatin, tetapi hanya sebagian saja yang merupakan akar manis). Konsumen di benua Eropa (Belanda, Belgia, Jerman, dan Skandinavia) lebih menyukai permen akar manis yang sedikit asin. Walau kebanyakan produk itu memiliki rasa akar manis ternyata kandungan terbanyaknya adalah minyak adas manis.

Tidak ada tempat lain di dunia yang memiliki licorice sepopuler di Belanda. Di Belanda, permen akar manis disebut Drop dan sangat digemari masyarakatnya. Produk permen akar manis Belanda mengandung lebih sedikit kandungan adas manis walau digunakan juga campuran bahan lain seperi menthol dan daun salam (bay leaf) sehingga menciptakan rasa yang agak asin.[3]

Licorice juga digunakan dalam komposisi minuman ringan umpamanya root beer dan teh-teh herbal yang berasa manis. Rasa licorice yang manis sangat berguna untuk menghilangkan bau-bau yang tidak sedap dalam obat-obatan. Orang Belanda kadang-kadang membuat minuman beraroma licorice (dropwater) dengan menaruh beberapa bagian permen licorice yang mengandung laurel (daun salam) dengan potongan akar tanaman licorice di dalam botol berisi air lalu mengocoknya sampai berbuih.

Di Italia, yang juga tempat tumbuh licorice alami, masyarakatnya mengonsumsi licorice dengan mencabutnya dari tanah dan langsung mengunyahnya sebagai penyegar mulut. Warga Italia menyukai licorice yang tidak diberi pemanis sehingga 100% murni, namun dengan rasa yang pahit. Orang Siria menggunakan licorice sebagai minuman maupun permen. Menurut Departemen Database Pangan Amerika Serikat licorice hitam mengandung 100 kalori per ons (928 gram).[4]

Dalam kuliner Cina, licorice digunakan sebagai rempah pada makanan pedas. Sering juga ditambahkan dalam campuran kaldu dan kecap.

Aspek biomedis

sunting

Kandungan senyawa organik aktif pada akar manis berupa asam glisiretinat merupakan penghambat enzim 11β-hydroxysteroid dehydrogenase (11β-OHSD) type 2 yang berfungsi mengubah hormon kortisol menjadi hormon kortison. Konsumsi berlebihan dianggap dapat menimbulkan simtoma diuresis dan lebih lanjut menyebabkan tekanan darah tinggi.[5]

Galeri

sunting

Catatan

sunting
  1. ^ IUCN Detail 203353
  2. ^ a b Huxley, A., ed. (1992). New RHS Dictionary of Gardening. ISBN 0-333-47494-5
  3. ^ [1] Website Belanda dari universitas Wageningen dengan informasi di bahasa Inggris tentang "Drop".
  4. ^ Licorice Calories
  5. ^ (Inggris) Stephen Nussey; Saffron Whitehead (2001). Endocrinology: An Integrated Approach. St. George's Hospital Medical School, London, UK. BIOS Scientific Publishers Ltd. hlm. Cortisol and the aldosterone receptor in the kidney. ISBN 1-85996-252-1. Diakses tanggal 2011-04-29. 

Pranala luar

sunting