Aksara Gupta
Aksara Gupta (kadang kala disebut sebagai aksara Brahmi Gupta atau aksara Brahmi Akhir[1]) adalah aksara alfasilabis (abugida) yang digunakan untuk menuliskan bahasa Sanskerta dan terkait dengan zaman Kemaharajaan Gupta di India di mana masa tersebut merupakan masa kemakmuran material dan perkembangan di bidang agama dan ilmu pengetahuan. Aksara Gupta berasal dari aksara Brahmi dan berkembang menjadi aksara Nagari, Sharada dan Siddham. Pada akhirnya aksara-aksara tersebut memberi pengaruh pada berbagai macam aksara di India, termasuk Dewanagari (huruf yang paling sering dijumpai dalam penulisan bahasa Sanskerta sejak abad ke-19), aksara Gurmukhi untuk bahasa Punjabi, dan aksara Tibet.
Aksara Gupta | |
---|---|
Jenis aksara | Abugida
|
Bahasa | Sanskerta |
Periode | c. 400 M – ? |
Aksara terkait | |
Silsilah | Menurut hipotesis hubungan antara abjad Aramea dengan Brahmi, maka silsilahnya sebagai berikut:
Dari aksara Brahmi diturunkanlah:
|
Aksara turunan | Nāgarī Śāradā Siddhaṃ |
Asal mula dan klasifikasi
suntingAksara Gupta merupakan keturunan aksara Brahmi zaman Maharaja Ashoka, dan merupakan mata rantai penting antara aksara Brahmi dengan aksara-aksara anggota rumpun aksara Brahmi, suatu rumpun aksara alfasilabis atau abugida. Ini berarti bahwa hanya fonem konsonan yang memiliki simbol (huruf) berbeda-beda, bunyi vokal ditandai dengan diakritik, dan bunyi /a/ dilafalkan bersama konsonan bila huruf tersebut tidak dibubuhi diakritik. Aksara Gupta digunakan dengan cara yang sama seperti aksara pendahulu dan keturunannya, dan hanya bentuk grafem dan diakritiknya saja yang berbeda.
Selama abad ke-4 Masehi, huruf-hurufnya mulai berbentuk lebih kursif dan simetris, sebagai hasil upaya untuk menulis dengan lebih cepat nan estetis. Hal ini juga menandakan bahwa aksara Gupta mulai berkembang (bervariasi) di wilayah kemaharajaan tersebut, dengan variasi regional yang secara umum diklasifikasikan menjadi tiga, empat, atau lima kategori;[2][3] bagaimanapun, klasifikasi yang pasti belum jelas, sebab tidak hanya karena ada sedikit peninggalan tulisan arkeologis, melainkan juga kemungkinan variasi penulisan simbol-simbol tertentu. Maka dari itu, istilah aksara Gupta dapat diartikan sebagai suatu bentuk tulisan yang berasal dari zaman Kemaharajaan Gupta, meskipun ada sedikit keseragaman dalam bentuk tulisannya.
Inskripsi
suntingInskripsi aksara Gupta yang tersisa kebanyakan ditemukan pada pilar besi dan batu, dan pada koin emas dari zaman Gupta. Salah satu yang terpenting adalah Prasasti Allahabad. Digubah oleh Harishena, penyair dan menteri Raja Samudragupta, prasasti itu memaparkan masa kepemimpinan Samudragupta, dimulai dari penobatannya sebagai raja kedua Dinasti Gupta dan termasuk penaklukkannya atas para raja lain.
Huruf
suntinga | i | u | ṛ | e | o |
ā | au |
ka | kha | ga | gha | ṅa |
ca | cha | ja | jha | ña |
ṭa | ṭha | ḍa | ḍha | ṇa |
ta | tha | da | dha | na |
pa | pha | ba | bha | ma |
ya | ra | la | va | |
śa | ṣa | sa | ha |
Pranala luar
sunting- (Spanyol) The Gupta Alphabet
- (Inggris) AncientScripts.com entry on the Gupta Script
- (Inggris) The Shivlee Collection of Coins from the Gupta Dynasty Diarsipkan 2010-01-15 di Wayback Machine. In particular, note the limited space on the silver coins Diarsipkan 2010-01-10 di Wayback Machine.
- (Inggris) An eastern variety of the post-Gupta script: Akṣara List of theManuscripts of the Mūlamadhyamakakārikā and Buddhapālita's Commentary, ca. the 550-650 CE, Collection of Sanskrit Mss. Formerly Preserved in the China Ethnic Library Diarsipkan 2013-12-28 di Wayback Machine.
Referensi
sunting- Carl Faulmann (1835–1894), Das Buch der Schrift, Druck und Verlag der Kaiserlichen Hof-und Staatsdruckerei, 1880