Aksara Tagbanwa
Tagbanwa, dikenal juga sebagai Apurahuano, adalah salah satu aksara asli Filipina. Bahasa Tagbanwa, salah satu bahasa Austronesia, dengan sekitar 8.000 penutur di wilayah tengah dan utara Palawan, sedang terancam punah karena generasi muda Tagbanua cenderung menggunakan bahasa Cuyonon dan Tagalog.
Tagbanwa | |
---|---|
Jenis aksara | Abugida
|
Bahasa | Tagbanwa |
Periode | sekitar abad ke-14 hingga sekarang |
Arah penulisan | Kiri ke kanan |
Aksara terkait | |
Silsilah | Menurut hipotesis hubungan antara abjad Aramea dengan Brahmi, maka silsilahnya sebagai berikut:
Dari aksara Brahmi diturunkanlah:
|
Aksara kerabat | Bali Batak Baybayin Bugis Incung Jawa Lampung Makassar Rejang Sunda |
ISO 15924 | |
ISO 15924 | Tagb, 373 , Tagbanwa |
Pengkodean Unicode | |
Nama Unicode | Tagbanwa |
U+1760–U+177F | |
Asal
suntingAksara Tagbanwa telah digunakan di Filipina sampai abad ke-17. Berkaitan erat dengan Aksara Baybayin, diyakini berasal dari aksara Kawi yang menurunkan aksara-aksara di Jawa, Bali, dan Sumatra. Mereka berasal dari aksara Pallawa, salah satu aksara dari India selatan yang berasal dari aksara Brahmi.[1]
Huruf
suntingLihat pula
suntingReferensi
suntingPranala luar
sunting- Tentang Aksara Tagbanwa di omniglot.com