Akuaduk

Struktur yang dibangun untuk penyediaan air

Akuaduk adalah struktur kanal yang dibangun dengan fungsi utama untuk mengalirkan air ke tempat yang jauh dari sumber air. Dalam Ilmu keteknikan modern, istilah ini dipakai untuk berbagai macam sistem pipa, selokan, kanal, terowongan dan struktur lain yang digunakan untuk tujuan tersebut dalam penggunaan yang lebih sempit. Akuaduk ini mengalirkan air melintasi rentang jarak tertentu, sehingga muka airnya tetap sama di kedua sisi. Akuaduk yang besar dan dapat dikendalikan dapat digunakan sebagai jalur transportasi kapal atau rakit. Akuaduk yang memungkinkan pelayaran perahu dan kapal disebut jembatan air.

Akuaduk kuno di Banten (foto diambil pada masa Hindia Belanda
Pont du Gard di Prancis Selatan

Kata akuaduk diturunkan dari bahasa Latin aqua yang berarti air dan ducere yang berarti mengarahkan. Meskipun kerapkali dikaitkan dengan Romawi Kuno, akuaduk juga telah dirancang lebih dahulu di Timur Dekat dan sub-benua India, di mana orang-orang Mesir dan Harappa membangun sistem irigasi yang mengagumkan. Akuaduk bergaya Romawi dipakai pada awal abad ke-7 SM, ketika bangsa Assyria membangun akuaduk sepanjang 80 km dari batu kapur/limestone, setinggi 10m dan 300m lebarnya, mengangkut air melintasi lembah ke kota besar mereka, Nineveh.

Di Dunia Baru, ketika kota Tenochtitlan, Ibu kota Aztec ditemukan pada milenium kedua, kota ini diairi dengan dua akuaduk.

Sub Benua India memiliki beberapa akuaduk sederhana, terlihat pada situs Hampi pada masa sekarang. Aqueduct masif dekat sungai Tungabhadra mensuplai air irigasi sepanjang 15 mil (24 km).

Di Persia dibangun sistem akuaduk bawah tanah benrama Qanat, semacam dinding-dinding pembatas vertikal yang disusun seri dan dihubungkan dengan terowongan yang melandai dengan teratur. Salah satu kelebihannya adalah dapat mengalirkan air hingga tempat yang jauh pada musim kering tanpa kehilangan banyak air akibat rembesan dan penguapan.

Akuaduk yang dibuat oleh bangsa Romawi dibangun di seluruh bagian Kekaisaran Roma, dari Jerman ke Afrika dan terutama di kota Roma yang jika ditotal seluruhnya sepanjang 415 km. Akuaduk memasok air ke kota-kota besar melintasi kerajaan dan membuat patokan teknis yang tidak terlampaui hingga lebih dari seribu tahun.

Dekat Kota Peru di Nazca, Sistem akuaduk kuno Pra-Kolombia bernama Puiqos dibangun dan masih digunakan hingga sekarang. Puiqos terbuat dari batu disusun berliku-liku. Kala pembangunannya masih diperdebatkan, namun beberapa bukti menunjukkan waktunya adalah sekitar tahun 540 - 552 masehi, sebagai respon atas kekeringan di wilayah tersebut.

Akuaduk modern

sunting
 
Akuaduk batu Parakan-Canggal pada masa Hindia Belanda
 
Akuaduk di Semarang pada masa Hindia Belanda

Di Era Modern, beberapa akuaduk besar yang pernah dibangun terdapat di Amerika Serikat, digunakan untuk mensuplai Kota-Kota besar negara tersebut. Akuaduk Catskill mengangkut air ke kota New York melampaui 120 mil (190) km, namun menjadi kerdil bila dibandingkan dengan akuaduk Sungai Colorado yang terkenal di Barat Jauh, yang mensuplai kawasan Los Angeles dengan air dari Sungai Colorado yang berjarak hampir 400 km ke arah timur, serta akuaduk California sepanjang 714,5 km yang membentang dari delta sungai sacramento-San Juan hingga ke Danau Perris.

Penggunaan akuaduk

sunting

Masyarakat Agraris telah membangun akuaduk untuk mengairi ladangnya. Archimedes telah menemukan Sekrup air untuk menaikkan air dalam pengairan ladang. Penggunaan lain akuaduk adalah untuk mensuplai kota-kota dengan air minum. Beberapa Aqeduct romawi masih mensuplai air ke Roma pada masa kini. Di California, Amerika Serikat, Tiga akuaduk raksasa mensuplai air lebih dari ribuan ratusan mil ke kawasan Los Angeles. Dua dari kawasan Sungai Owen dan yang ketiga dari sungai Colorado.

Pada masa kini, akuaduk digunakan untuk tujuan transportasi, melewatkan kapal-kapal melintasi ngarai dan lembah. Pada masa Revolusi Industri abad 18, Aqueduct dibangun sebagai bagian dari struktur pengontrol longsoran bahan dalam pembangunan kanal.

Dalam proyek-proyek teknik sipil modern, Analisis dan pengkajian mendalam tentang hidrolika saluran terbuka secara umum dibutuhkan dalam mendukung pengaturan banjir, sistem irigasi dan sistem penyediaan air skala besar ketika akuaduk merupakan solusi yang lebih disukai daripada jaringan pipa.

Pada masa lampau, akuaduk sering kali memiliki saluran-saluran tanah atau material berpori lainnya, sehingga kehilangan air yang terjadi sangatlah signifikan. Seiring dengan bertambah langkanya air, kanal-kanal ini dilapisi dengan material yang lebih kedap air seperti beton polimer, dan tanah kedap. Dalam beberapa kasus, akuaduk yang baru dibangun di sebelah yang lama karena tidak bisa dimatikan selama proses konstruksi.