Al-'Ash bin Hisyam al-Makhzumi
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2022. |
Al-'Ash bin Hisyam al-Makhzumi (bahasa Arab: العاص بن هشام المخزومي), namanya adalah al-'Ash bin Hisyam bin al-Mughirah bin Abdullah bin Umar al-Makhzumi, salah satu musuh Nabi Muhammad yang berasal dari klan Bani Makhzum, sebuah keluarga terpandang di Makkah selain Bani Hasyim. Nama panggilan atau kunyah-nya adalah Abu Khalid al-Makki, Ia juga merupakan saudara kandung dari Abu Jahal (Amru bin Hisyam). Al-'Ash ini adalah orang yang disewa oleh Abu Lahab (Abdul 'Uzza bin Abdil Mutthalib) untuk menggantikannya dalam memerangi kaum muslimin dalam Pertempuran Badar di tahun ke-2 Hijriyah dengan bayaran sebesar 4000 dirham. Ia juga merupakan anak keponakan dari Hantamah binti Hisyam, Ibu dari Amirul Mukminin Umar bin Khatthab.[1]
Kematian
suntingAl-'Ash bin Hisyam termasuk dalam kelompok kafir Makkah yang tewas dalam pertempuran Badar, dan fakta ini disepakati oleh semua ahli sejarawan muslim. Sementara riwayat yang dituturkan oleh Ikrimah bin Khalid ketika ia meriwayatkan hadist tentang penyakit tha'un, yang dimaksudnya sebagai kakek adalah Sa'id bin al-'Ash bukan buyutnya yakni al-Ash bin Hisyam.[2]
Diriwayatkan dari Abu Shalih bahwa ia berkata: Ibrahim berkata padaku, dari Muhammad bin Ikrimah dari Nafi bin Jubair dan Sa'id bin al-Musayyib berkata: ketika Umar bin Khattab sedang duduk bersama kami, lewatlah Sa'id bin al-'Ash bin Hisyam di hadapannya, maka beliaupun -Umar bin Khattab- memanggilnya seraya berseru: Demi Allah! yang aku bunuh pada perang Badar bukanlah ayahmu, tetapi aku membunuh pamanku sendiri al-'Ash bin Hisyam, dan aku tidak pernah menghindar dari memerangi seorang musyrik. Sa'id bin al-'Ash kemudian menjawab: Kamu berada di atas kebenaran (saat itu) sedangkan dia (ayahku) ada di jalan kebathilan, Umar terkejut dan kagum atas jawaban dari Sa'id tersebut, kemudian ia memberi isyarat dengan telapak tangannya sembari berkata: (suku) Quraisy adalah sebaik-baik penyabar di antara manusia, paling dapat dipercaya, dan barangsiapa yang hendak menciderai kemuliaannya, Allah akan membalasnya.[3]