Al-Mutsanna bin Haritsah
Al-Mutsanna bin Haritsah asy-Syaibani (bahasa Arab: المثنى بن حارثة الشيباني) adalah seorang panglima perang Muslim Arab yang memimpin pasukan dalam awal masa penaklukan Kekaisaran Sasaniyah, di mana ia wafat sebelum kemenangan pasukan Muslim dalam Pertempuran Qadisiyyah.[1] Ia menjadi tokoh yang dihormati dalam sejarah Irak modern karena keterlibatan militernya tersebut, dan namanya pernah dijadikan nama gerakan politik Pan Arabisme Nadi al-Muthanna di Irak.[2] Selain itu namanya juga diabadikan sebagai nama Kegubernuran Al Muthanna yang terletak di selatan Irak.[3]
Pada tahun 636, Al-Mutsanna diangkat sebagai pimpinan pengganti atas pasukan-pasukan Arab Muslim yang menguasai wilayah Persia Irak, setelah direbutnya daerah tersebut oleh pasukan-pasukan di bawah kepemimpinan Khalid bin Walid.[4] Untuk menguasai wilayah taklukan yang luas tersebut, Al-Mutsanna banyak mengandalkan dukungan dari kabilah asalnya yaitu Bani Bakr, serta dari suku-suku Arab lainnya yang banyak mendiami daerah perbatasan Mesopotamia, yaitu Bani Taghlib dan Bani Tamim.[4]
Referensi
sunting- ^ Ghareeb & Dougherty 2013, hlm. 488.
- ^ Ghareeb & Dougherty 2013, hlm. 441.
- ^ Ghareeb & Dougherty 2013, hlm. 744, 756.
- ^ a b Ghareeb & Dougherty 2013, hlm. 13.
Sumber
sunting- Ghareeb, Edmund A.; Dougherty, Beth K. (2013). Historical Dictionary of Iraq (edisi ke-2, direvisi). Scarecrow Press. ISBN 0-8108-7942-5, 9780810879423.