Al-Qur'an Darah
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |
"Al-Qur'an Darah" adalah sebuah salinan kitab suci Islam, al-Qur'an, yang diklaim ditulis memakai darah mantan presiden Irak, Saddam Hussein, selama dua tahun pada akhir 1990an. Saddam membuat buku tersebut pada 1997 pada hari ulang tahunnya yang ke-60, dikabarkan untuk berterima kasih kepada Allah karena membantunya melewati banyak "konspirasi dan bahaya", Ia menyatakan alasan tersebut untuk pembuatan kitab tersebut dalam sebuah surat yang dipublikasikan oleh media negara Irak pada September 2000: "Hidupku penuh bahaya yang seharusnya membuatku kehilangan banyak darah ... namun karena aku hanya menumpahkan sedikit, aku membujuk beberapa orang untuk menulis firman-firman Allah dengan darahku atas rasa terima kasih."[1]
Tindakan Saddam dikecam pada 2000 oleh otoritas keagamaan Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.[2] Setelah pelengserannya dari kekuasaan pada 2003, al-Qur'an tersebut dicopot dari pajangan umum. Kontroversi timbul seputar seberapa banyak darah Saddam dicurahkan untuk proyek tersebut, atau apakah semua darah tersebut adalah miliknya.
Referensi
sunting- ^ "Iraqi leader's Koran 'written in blood'. BBC News, 25 September 2000
- ^ Emirate official: Saddam's writing of the Quran with his blood is prohibited Diarsipkan March 20, 2012, di Wayback Machine.". Arabic News, 26 September 2000
Pranala luar
sunting- "Searching for the Koran written in Saddam Hussein's blood". BBC World Service interview with journalist Martin Chulov concerning the Blood Qur'an, 21 December 2010.