Alexander Hamilton

Bapak pendiri Amerika Serikat

Alexander Hamilton (11 Januari 1755 atau 1757 – 12 Juli 1804) adalah Bapak Pendiri Amerika Serikat, kepala ajudan Jenderal George Washington, salah satu penerjemah dan pendukung Konstitusi A.S. paling berpengaruh, pendiri sistem keuangan Amerika Serikat, pendiri Partai Federalis, partai politik berbasis pemilih pertama di dunia, pendiri Penjaga Pantai Amerika Serikat, dan pendiri surat kabar The New York Post. Sebagai Menteri Keuangan pertama, Hamilton merumuskan kebijakan ekonomi pemerintahan George Washington. Hamilton memimpin program pembayaran utang negara bagian oleh pemerintah federal, pendirian bank nasional, sistem tarif, dan hubungan dagang bersahabat dengan Britania Raya. Ia mengetuai Partai Federalis yang dibentuk untuk mendukung pandangan-pandangan Hamilton. Ia menentang Partai Demokrat-Republik pimpinan Thomas Jefferson dan James Madison; keduanya membenci Britania dan khawatir kebijakan pemerintahan pusat yang kuat di bawah Hamilton akan melemahkan komitmen Republikanisme Amerika Serikat.

Alexander Hamilton
Menteri Keuangan Amerika Serikat ke-1
Masa jabatan
11 September 1789 – 31 Januari 1795
PresidenGeorge Washington
Sebelum
Pendahulu
Jabatan dibentuk
Sebelum
Perwira Senior Angkatan Darat
Masa jabatan
14 Desember 1799 – 15 Juni 1800
PresidenJohn Adams
Delegasi Kongres Konfederasi
dari New York
Masa jabatan
3 November 1788 – 2 Maret 1789
Sebelum
Pendahulu
Egbert Benson
Pengganti
Jabatan dihapus
Sebelum
Masa jabatan
4 November 1782 – 21 Juni 1783
Sebelum
Pendahulu
Jabatan dibentuk
Pengganti
Jabatan dihapus
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1755-01-11)11 Januari 1755
Charlestown, Nevis, Hindia Barat
Meninggal12 Juli 1804(1804-07-12) (umur 49)
New York City, New York, A.S.
Partai politikFederalis
Suami/istriElizabeth Schuyler (m. 1780)
Anak
Alma materKings College, New York (Universitas Columbia)
Tanda tangan
Karier militer
Pihak New York
 Amerika Serikat (1777–1800)
Dinas/cabang New York Company of Artillery
Angkatan Darat Kontinental
Angkatan Darat Amerika Serikat
Masa dinas1775–1776 (Milisi)
1776–1781
1798–1800
Pangkat Mayor jenderal
Pertempuran/perangPerang Revolusi Amerika Serikat
 • Pertempuran Harlem Heights
 • Pertempuran White Plains
 • Pertempuran Trenton
 • Pertempuran Princeton
 • Pertempuran Brandywine
 • Pertempuran Germantown
 • Pertempuran Monmouth
 • Pengepungan Yorktown
 • Quasi-War
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Lahir di luar pernikahan, dibesarkan di Hindia Barat, dan yatim piatu sejak kecil, Hamilton melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi lewat bantuan orang-orang kaya di daerahnya. Berkat kemampuan dan bakatnya, ia dikirim ke King's College (sekarang Universitas Columbia) di New York City. Hamilton memainkan peran penting dalam Perang Revolusi Amerika Serikat. Ketika perang pecah tahun 1775, ia bergabung dengan kelompok milisi. Pada awal 1776, ia membentuk tentara artileri daerah dan diangkat sebagai kapten. Ia kemudian ditunjuk sebagai pembantu senior George Washington, komandan tertinggi militer Amerika Serikat. Washington mengutusnya dalam berbagai misi penting untuk menyampaikan keinginan Washington ke para jenderal di lapangan. Seusai perang, Hamilton terpilih sebagai anggota Kongres Konfederasi dari New York. Ia mengundurkan diri untuk terjun ke dunia hukum dan mendirikan Bank of New York. Hamilton merupakan salah satu tokoh yang tidak menyukai pemerintahan nasional yang lemah. Ia memimpin Konvensi Annapolis yang berhasil meminta Kongres untuk menyelenggarakan Konvensi Philadelphia dalam rangka perumusan undang-undang dasar baru. Ia sangat aktif di Konvensi Philadelphia dan membantu proses ratifikasi dengan menulis 51 dari 85 bagian The Federalist Papers, kumpulan dokumen yang sampai sekarang masih dijadikan acuan penafsiran undang-undang dasar Amerika Serikat.[1]

Hamilton menjadi anggota kabinet berpengaruh di jajaran pemerintahan Washington. Hamilton adalah seorang nasionalis yang menegaskan pentingnya pemerintahan pusat yang kuat. Ia berpendapat bahwa kekuasaan tersirat dalam Konstitusi mengizinkan pemerintah mendanai utang nasional, mengambil alih utang negara bagian, dan mendirikan Bank of the United States milik negara. Program-program ini didanai oleh tarif impor, lalu dibantu oleh pajak wiski yang cukup kontroversial. Menghadapi penolakan dari Jefferson dan Madison, Hamilton mengerahkan teman-temannya di pemerintahan, khususnya bankir dan pebisnis, untuk mendirikan Partai Federalis. Isu utama yang membelah partai ini adalah Perjanjian Jay yang sebagian besar isinya dirumuskan oleh Hamilton pada tahun 1794. Perjanjian ini meresmikan hubungan ekonomi bersahabat dengan Britania Raya yang kelak dicerca oleh Prancis dan pendukung Revolusi Prancis. Hamilton memegan posisi penting di Partai Federalis; partai ini mendominasi politik tingkat nasional dan negara bagian sampai tahun 1800, ketika Jefferson dari Partai Demokrat-Republik terpilih sebagai presiden.

Pada tahun 1795, ia membuka praktik hukum di New York. Ia mencoba mengendalikan kebijakan Presiden Adams (1797–1801). Tahun 1798 dan 1799, Hamilton mengumumkan mobilisasi pasukan untuk melawan Prancis setelah Skandal XYZ dan diangkat sebagai komandan pasukan baru yang ia persiapkan untuk ber perang. Namun demikian, Perang Kuasi yang pecah di laut tidak pernah diumumkan secara resmi dan sama sekali tidak melibatkan angkatan darat. Pada akhirnya, Adams mengusulkan diplomasi untuk menghindari perang melawan Prancis. Penolakan Hamilton terhadap pencalonan kembali Adams membuatnya kalah pemilu tahun 1800. Ketika Jefferson dan Aaron Burr memiliki jumlah wakil elektoral yang sama pada tahun 1801, Hamilton membantu Jefferson mengalahkan Burr yang ia anggap tidak berprinsip dan memilih Jefferson meski berbeda pandangan. Hamilton melanjutkan aktivitas hukum dan bisnisnya di New York City, tetapi kalah pamor di kalangan anggota Partai Federalis. Saat Wakil Presiden Burr mencalonkan diri sebagai gubernur New York tahun 1804, Hamilton mencap Burr tidak layak menjadi gubernur. Karena tersinggung oleh komentar Hamilton, Burr menantangnya untuk adu tembak pada tahun 1804. Tembakan Burr melukai Hamilton, dan Hamilton meninggal dunia keesokan harinya.

Pendidikan sunting

 
Patung Hamilton di luar Hamilton Hall menghadap Hamilton Lawn di alma maternya, Universitas Columbia, New York City

Pada musim gugur 1772, Hamilton tiba di Elizabethtown Academy, sekolah di Elizabethtown, New Jersey. Pada tahun 1773, ia berguru kepada Francis Barber di Elizabethtown untuk mempersiapkan diri sebelum menginjak perguruan tinggi. Pemikirannya kala itu dipengaruhi oleh William Livingston, seorang intelek dan revolusioner ternama yang sempat tinggal bersama Hamilton di Liberty Hall.[2] Hamilton kuliah di King's College, New York City (sekarang Universitas Columbia), pada musim gugur 1773 "sebagai mahasiswa tak terdaftar" dan terdaftar secara resmi pada Mei 1774.[3] Pada penampilan terbuka pertamanya tanggal 6 Juli 1774 di King's College, sahabat Hamilton, Robert Troup, memuji kemampuan Hamilton untuk menjelaskan dengan ringkas hak dan alasan kaum patriot melawan Britania Raya.[4] Hamilton, Troup, dan empat mahasiswa lainnya membentuk perkumpulkan sastra tanpa nama yang disebut-sebut sebagai pendahulu Philolexian Society.[5][6]

Ketika biarawan Gereja Inggris Samuel Seabury menerbitkan serangkaian pamflet yang mendukung perjuangan kaum Loyalis tahun 1774, Hamilton menanggapinya secara anonim lewat artikel politik pertamanya, A Full Vindication of the Measures of Congress dan The Farmer Refuted. Seabury mencoba menakut-nakuti penduduk koloni dan mencegah persatuan koloni.[7] Hamilton menulis dua artikel lain yang mengkritik Undang-Undang Quebec[8] dan mungkin juga menulis 15 artikel anonim "The Monitor" di New York Journal.[9] Meski Hamilton merupakan pendukung pihak Revolusi sebelum perang, ia tidak menyetujui kerusuhan bergerombol melawan kaum Loyalis. Pada tanggal 10 Mei 1775, Hamilton mendapat nilai tambahan karena menyelamatkan presiden universitas Myles Cooper, seorang Loyalis, dari serangan kerumunan dengan berbicara panjang lebar sehingga Cooper dapat menyelamatkan diri.[10]

Kehidupan pribadi sunting

Keluarga sunting

 
Hamilton karya John Trumbull, 1792

Saat Hamilton bertugas di Morristown, New Jersey, pada musim dingin 1779 dan 1780, ia bertemu Elizabeth Schuyler, putri Philip Schuyler dan Catherine Van Rensselaer. Keduanya menikah pada tanggal 14 Desember 1780 di Schuyler Mansion, Albany, New York.[11] Ia dan Elizabeth dikaruniai delapan anak, termasuk dua anak bernama Philip. Philip senior, anak pertamanya (lahir 22 Januari 1782), tewas tahun 1801 dalam sebuah duel melawan George I. Eacker, orang yang dihina Philip di sebuah teater di Manhattan. Philip junior, anak terakhirnya, lahir tanggal 2 Juni 1802 setelah Philip senior meninggal. Anak-anak Hamilton lainnya adalah Angelica, lahir 25 September 1784; Alexander, lahir 16 Mei 1786; James Alexander (14 April 1788 – September 1878);[12] John Church, lahir 22 Agustus 1792; William Stephen (4 Agustus 1797 – 9 Oktober 1850); dan Eliza, lahir 26 November 1799.[13]

Hamilton juga dekat dengan kakak Elizabeth, Angelica, yang menikah dengan John Barker Church, orang Inggris yang mencari untung di Amerika Utara semasa Revolusi. Ia dan Church menetap di London setelah perang, lalu membina persahabatan dengan Maria Cosway dan Thomas Jefferson.[14]

Agama sunting

Saat masih muda di Hindia Barat, Hamilton adalah penganut Presbiterian "Cahaya Baru" ortodoks dan konvensional (berbeda dengan Calvinis "Cahaya Lama"); pembimbingnya adalah murid dari John Witherspoon, pengikut Mazhab Baru.[15] Ia menulis dua atau tiga himne yang kemudian diterbitkan di surat kabar setempat.[16] Robert Troup, teman kuliahnya, menulis bahwa Hamilton "rajin berdoa setiap pagi dan malam."[17]

Gordon Wood mengatakan bahwa Hamilton mulai tidak taat semasa Revolusi dan menjadi "orang liberal konvensional dengan kecenderungan teistik yang kurang rajin ke gereja". Namun demikian, ia menaati kembali ajaran agamanya pada penghujung hidupnya.[18] Chernow mengatakan bahwa ia tercatat sebagai pengikut Episkopalian, tetapi:

ia jelas tidak berafiliasi dengan denominasi tersebut dan tampaknya jarang ke gereja atau menerima komuni. Seperti Adams, Franklin, dan Jefferson, Hamilton mungkin terbawa oleh deisme, ajaran yang mengganti wahyu dengan nalar dan membantah kepercayaan bahwa Tuhan sering campur tangan dalam urusan manusia. Pada saat yang sama, ia tidak pernah meragukan keberadaan Tuhan dan mengakui Kristen sebagai sistem moralitas dan keadilan semesta.[19]

Hamilton berkelakar soal Tuhan di Konvensi Konstitusi.[20] Ketika Revolusi Prancis, ia mengambil sikap "taat oportunis"; ia menggunakan agama Kristen untuk meraih ambisi politiknya dan menegaskan bahwa agama Kristen tidak cocok dengan demokrasi Jefferson.[20] Setelah 1801, Hamilton kembali menegaskan kebenaran ajaran Kristen; ia mengusulkan pembentukan Christian Constitutional Society pada tahun 1802 dengan tujuan mengumpulkan "beberapa orang cerdas" untuk mengangkat "orang yang layak" ke jabatan terhormat, lalu menulis tentang "perkumpulan kesejahteraan Kristen" untuk kaum papa. Ia bukan anggota denominasi tertentu. Setelah ditembak, Hamilton menuturkan keyakinannya terhadap belas kasih Tuhan dan keinginannya untuk berhenti duel; Uskup Moore memberi komuni terakhir kepada Hamilton.[note 1]

Hamilton selalu menghormati orang Yahudi. Tempat lahirnya, Charlestown, memiliki banyak penduduk Yahudi. Hamilton pun sering berkomunikasi dengan mereka. Semasa kecil, ia belajar bahasa Ibrani dan hapal Sepuluh Perintah Tuhan dalam bahasa aslinya.[21] Ia percaya bahwa kecerdasan orang Yahudi merupakan karunia Tuhan dan orang-orang yang mencerca orang Yahudi "merusak agama Kristen."[22]

Warisan sunting

Penafsiran Konstitusi oleh Hamilton yang terkandung dalam Federalist Papers masih berpengaruh hingga saat ini. Tulisan-tulisannya digunakan di berbagai kajian ilmiah dan keputusan pengadilan.[23]

Meski Konstitusi tidak mengatur keseimbangan kekuasaan antara pemerintah federal dan pemerintah negara bagian, Hamilton selalu mendukung perluasan kekuasaan pemerintah federal alih-alih negara bagian.[24] Sebagai Menteri Keuangan, ia mendirikan bank nasional pertama Amerika Serikat, keputusan yang ditentang habis-habisan oleh Menteri Luar Negeri Jefferson. Hamilton beralasan bahwa pendirian bank dan perluasan kekuasaan federal lainnya sesuai dengan kekuasaan konstitusional Kongres untuk mencetak uang, mengatur perdagangan antarnegara bagian, dan melakukan segala tindakan yang "perlu dan layak" demi melaksanakan amanah Konstitusi. Di sisi lain, Jefferson menafsirkan Konstitusi secara ketat; ia tidak menemukan kalimat yang mengizinkan pendirian bank nasional. Kontroversi ini berakhir lewat putusan Mahkamah Agung Amerika Serikat dalam sidang McCulloch v. Maryland yang mendukung pandangan Hamilton dan membebaskan pemerintah federal mengambil tindakan terbaik untuk melaksanakan kekuasaan konstitusionalnya, khususnya doktrin kekuasaan tersirat.[25] Namun demikian, Perang Saudara Amerika Serikat dan Zaman Progresif mencerminkan segala krisis dan politik yang ingin dihindari republik administratifnya Hamilton.[26]

Kebijakan Hamilton sebagai Menteri Keuangan sangat memengaruhi pemerintah Amerika Serikat dan masih berlaku sampai sekarang. Penafsiran konstitusi versinya, khususnya Klausa Perlu dan Layak, berdampak pada kewenangan federal yang masih digunakan di pengadilan dan dianggap sebagai acuan penafsiran konstitusi. Diplomat Prancis ternama, Charles Maurice de Talleyrand, yang tinggal di Amerika Serikat sepanjang tahun 1794, menulis, "Aku menganggap Napoleon, Fox, dan Hamilton sebagai tiga tokoh termasyhur masa kini, dan bila aku terpaksa memilih satu dari ketiganya, aku pasti akan memilih Hamilton." Ia menambahkan bahwa Hamilton sudah lama mengetahui permasalahan kaum konservatif Eropa.[27]

Opini tentang Hamilton beragam. John Adams dan Thomas Jefferson menganggapnya tak berprinsip dan sangat aristokratik. Reputasi Hamilton cenderung negatif pada masa demokrasi Jefferson dan demokrasi Jackson. Pada zaman Progresif, Herbert Croly, Henry Cabot Lodge, dan Theodore Roosevelt memuji pemerintahannya yang kuat. Beberapa politikus Republik abad ke-19 dan ke-21 terjun ke dunia politik dengan menulis biografi yang memuji Hamilton.[28]

Para sejarawan umumnya mengambil satu dari dua pandangan utama Hamilton. Wilentz menulis:

Dalam beberapa tahun terakhir, Hamilton dan reputasinya mulai menarik perhatian para pengamat yang memandangnya sebagai arsitek ekonomi kapitalis liberal modern yang visioner dan pemerintahan federal dinamis yang dipimpin oleh sosok eksekutif yang enerjik. Jefferson dan sekutunya, sebaliknya, tampak seperti idealis naif yang penuh impian.[29]

Para pengikut Jefferson yang lebih tua mencerca Hamilton sebagai pendukung pemerintah pusat, bahkan sampai menuduhnya sebagai pendukung monarki.[30]

Tugu sunting

 
Alexander Hamilton di Uang Kertas Federal Reserve $10 Seri 2004A, berdasarkan lukisan tahun 1805 karya John Trumbull
 
Hamilton Grange National Memorial, sekarang terletak di St. Nicholas Park. Grange adalah rumah satu-satunya Hamilton dan rumah tempat ia meninggal dunia.
 
Patun Alexander Hamilton di depan Treasury Building

Sejak Perang Saudara Amerika Serikat pecah, Hamilton merupakan tokoh yang paling banyak muncul di mata uang Amerika Serikat. Wajahnya muncul di $2, $5, $10, $20, $50, dan $1,000, serta prangko Amerika Serikat tahun 1870. Wajah Hamilton sampai sekarang masih terbit di prangko dan mata uang A.S., terutama uang kertas $10. Pada tanggal 18 Juni 2015, wajah Hamilton rencananya akan diganti menjadi tokoh perempuan sebagai simbol perubahan demokrasi dan masyarakat Amerika Serikat, tetapi rencana ini dibatalkan. Hamilton juga muncul di $500 Series EE Savings Bond. Wajahnya di uang $10 berasal dari lukisan Hamilton harya John Trumbull tahun 1805 yang saat ini dipamerkan di New York City Hall.[31]

The first postage stamp to honor Hamilton was issued by the U.S. Post Office in 1870. The portrayals on the 1870 and 1888 issues are from the same engraved die, which was modeled after a bust of Hamilton by Italian sculptor Giuseppe Ceracchi.[32] The Hamilton 1870 issue was the first U.S. postage stamp to honor a Secretary of the Treasury. The three-cent red commemorative issue, which was released on the 200th anniversary of Hamilton's birth in 1957, includes a rendition of the Federal Hall building, located in New York City.[33] On March 19, 1956, the United States Postal Service issued the $5 Liberty Issue postage stamp honoring Hamilton.[34]

 
1956

Satu-satunya rumah yang pernah dimiliki Hamilton adalah puri bergaya Federal yang dirancang oleh John McComb Jr. Rumah tersebut dibangun di tanah seluas 32 are di Hamilton Heights, Upper Manhattan. Rumah yang selesai dibangun tahun 1802 diberi nama "Grange", nama rumah kakeknya di Ayrshire, Skotlandia. Rumah ini dimiliki keluarga Hamilton sampai tahun 1833 ketika istrinya menjualnya ke Thomas E. Davis, pengembang perumahan asal Britania Raya, senilai $25.000.[35] Sebagian hasil penjualannya digunakan Eliza untuk membeli rumah baru dari Davis (Hamilton-Holly House) di Greenwich Village bersama putranya, Alexander.[35] Grange, sempat pindah dari tanah awalnya tahun 1889, dipindahkan lagi pada tahun 2008 ke lahan di St. Nicholas Park yang pernah menjadi bagian dari tanah Hamilton di Hamilton Heights, Upper Manhattan. Pada tahun 2011, strukturnya dikembalikan sesuai wujud aslinya tahun 1802[36] dan dikelola oleh National Park Service dengan nama Hamilton Grange National Memorial.[37][38][39]

Alexander Hamilton menjabat sebagai salah satu pengawas pertama Hamilton-Oneida Academy di New York. Ketika akademi ini menerima surat izin perguruan tinggi pada tahun 1812, namanya diubah menjadi Hamilton College.[40] Universitas Columbia, alma mater Hamilton, memiliki tugu peringatan resmi untuk Hamilton di kampusnya di New York City. Gedung kelas utama jurusan humaniora di Columbia diberi nama Hamilton Hall. Di depannya terdapat patung Hamilton berkuran besar.[41][42] Columbia University Press telah menerbitkan tulisan-tulisan Hamilton dalam edisi cetak relief multivolume.[43] Himpunan mahasiswa Columbia untuk kadet ROTC dan calon perwira Marinir diberi nama Alexander Hamilton Society.[44]

 
Alexander Hamilton di Central Park

Gedung administrasi utama Coast Guard Academy di New London, Connecticut, diberi nama Hamilton Hall untuk memperingati pembentukan United States Revenue Cutter Service, salah satu pendahulu Penjaga Pantai Amerika Serikat, oleh Hamilton.[45] Nama Fort Hamilton milik Angkatan Darat A.S. di Brooklyn berasal dari nama Alexander Hamilton.

 
Alexander Hamilton U.S. Custom House

Pada tahun 1990, U.S. Custom House di New York City diberi nama Hamilton.[46]

Tahun 1880, putranya, John Church Hamilton membayar Carl Conrads untuk membuat patung granit yang saat ini terletak di Central Park, New York City.[47][48]

Sebuah patung Alexander Hamilton di Chicago diliputi kontroversi, setidaknya terkait dengan arsitektur sekitarnya. Kate Sturges Buckingham (1858–1937) dari keluarga Buckingham Fountain memerintahkan pembuatan monumen tersebut. Alasannya adalah Menteri Keuangan Hamilton "menjamin masa depan keuangan bangsa" dan memungkinkan keluarganya bertahan hidup dari industri mesin gandum dan perbankan. John Angel dikontrak untuk merancang patungnya dan arsitek Finlandia Eliel Saarinen dikontrak untuk membuat "latar arsitektur kolosal" untuk patung tersebut. Rancangan pedestal setinggi 80 kaki mendapat tanggapan yang kurang memuaskan. Saat Buckingham meninggal dunia tahun 1937, latar, lokasi, dan desain patung pun tidak jelas. Berbagai tuduhan konspirasi pun muncul, dan pembangunannya diwarnai tuntutan hukum. Setelah pengadilan memerintahkan agar pembangunannya diselesaikan tahun 1953, pewarisnya mempekerjakan arsitek Samuel A. Marx. Strukturnya selesai, namun memiliki masalah struktural dan dirobohkan tahun 1993. Patungnya disepuh dan masih dipamerkan sampai sekarang.[49]

Sebuah patung karya James Earle Fraser diresmikan pada tanggal 17 Mei 1923 di teras selatan Treasury Building di Washington.[50]

Hamilton County, New York, Hamilton County, Florida, Hamilton County, Illinois, Hamilton County, Indiana, Hamilton County, Kansas, Hamilton County, Nebraska, Hamilton County, Ohio, dan Hamilton County, Tennessee diberi nama demikian sebagai bentuk penghormatan kepadanya.

Perbudakan sunting

Sebelumnya, para sejarawan menganggap Hamilton, layaknya Bapak Pendiri lainnya, tidak peduli dengan perbudakan. John Patrick Diggins menelusuri ketidaksukaan sejarawan dengan Hamilton hingga tulisan Vernon L. Parrington tahun 1920-an yang memuji Jefferson dan Renaisans serta mencap Hamilton sebagai sosok kolot, rakus, dan kejam.[51] Sean Wilentz menegaskan bahwa para sejarawan mulai mengubah pendapatnya tentang Hamilton dalam beberapa tahun terakhir.[52] Misalnya, Michael D. Chan berpendapat bahwa Menteri Keuangan A.S. pertama berjanji akan mengakhiri perbudakan,[53] Chernow menjulukinya "abolisionis mati-matian",[54] David O. Stewart menyatakan bahwa Hamilton "seumur hidupnya adalah penentang perbudakan",[55] dan Braun menyatakan bahwa Hamilton "adalah pendukung anti-perbudakan ternama".[56] Sejarawan Manning Marable mengatakan bahwa Hamilton "bersikeras menentang perdagangan budak dan perluasan [program] perbudakan."[57]

Polemik pertama antara Hamilton dengan menteri-menteri Raja George melibatkan paragraf tentang kerugian yang diterima rakyat Amerika Serikat apabila mau saja "diperbudak orang Britania". McDonald memandangnya sebagai serangan terhadap institusi perbudakan. David Hackett Fischer yakin istilah tersebut digunakan secara simbolis waktu itu.[58][note 2]

Semasa Perang Revolusi, Hamilton mengusulkan agar budak dipersenjatai, dibebaskan, dan pemiliknya diberi kompensasi. Tahun 1779, Hamilton bersama temannya, John Laurens dari South Carolina, mengusulkan agar pasukan seperti itu dibentuk di bawah pimpinan Laurens. Hamilton meminta Kongres Kontinental membentuk empat batalyon budak untuk diterjunkan ke medan perang dan dibebaskan. Kongres menyarankan South Carolina (dan Georgia) untuk mengumpulkan tiga ribu budak siap tempur. Meski gubernur South Carolina dan delegasi Kongres mendukung rencana ini di Philadelphia, mereka tidak melaksanakannya.[59] [note 3]

 
Surat dari Alexander Hamilton, 1779

Hamilton percaya bahwa sifat alamiah orang kulit hitam sama dengan orang kulit putih yang bebas. Ia memperingatkan bahwa Britania akan mempersenjatai budak apabila Amerika tidak melakukannya. Dalam biografi Hamilton, Chernow mengutip insiden ini sebagai bukti bahwa Hamilton dan Laurens memandang bahwa Revolusi Amerika Serikat tidak terpisahkan dengan perjuangan melawan perbudakan.[60] Hamilton menyerang lawan politiknya karena menuntut kebebasan bagi dirinya namun menolak membebaskan orang kulit hitam.[61]

Pada Januari 1785, Hamilton menghadiri pertemuan kedua New York Manumission Society (NYMS). John Jay menjabat presiden dan Hamilton sekretaris pertama; ia kelak diangkat sebagai presiden.[62] Chernow menulis bahwa banyak teman dan rekan Hamilton yang menjadi anggota perkumpulan ini. Hamilton adalah anggota panitia perkumpulan yang mengirim petisi ke DPR untuk mengakhiri perdagangan budak dan berhasil mendorong pengesahan undang-undang yang melarang ekspor budak dari New York.[63] Pada saat yang sama, Hamilton merasa terikat oleh aturan hukum waktu itu. Firma hukumnya membantu pemulangan budak buronan kepada Henry Laurens dari South Carolina.[64] Ia menolak kompromi Konvensi Konstitusi 1787 yang menyatakan bahwa pemerintah federal tidak dapat menghentikan perdagangan budak selama 20 tahun. Ia pun kecewa karena kalah suara.[65]

Hamilton tidak pernah mendukung emigrasi paksa bagi budak yang bebas. Horton berpendapat bahwa Hamilton merasa nyaman dengan masyarakat multiras, dan sikap inilah yang membedakan Hamilton dengan tokoh-tokoh di masanya.[66] Di tingkat internasional, ia mendukung pemerintahan kulit hitam Toussaint L'Ouverture di Haiti setelah rezim Prancis digulingkan lewat pemberontakan dan memberi bantuan kepada pemilik budak pada tahun 1791—kedua tindakan ini merugikan Prancis.[67] Ada bukti kecil yang tampaknya menunjukkan bahwa Hamilton memiliki budak rumah tangga seperti orang kaya lainnya di New York. Akan tetapi, buktinya bersifat tidak langsung; McDonald menulis bukti tersebut mengacu pada pembantu yang diberi upah.[65]

Ekonomi sunting

Hamilton digambarkan sebagai "santo pelindung" filsafat ekonomi Mazhab Amerika yang mendominasi kebijakan ekonomi Amerika Serikat sejak 1861 menurut seorang sejarawan.[68] Ia mulai percaya dengan intervensi pemerintah yang mendukung perkembangan bisnis, sesuai tulisan Jean-Baptiste Colbert, sejak musim gugur 1781.[69] Hamilton menentang gagasan perdagangan bebas Britania yang ia yakini lebih menguntungkan negara penjajah. Ia mendukung proteksionisme yang menurutnya dapat membantu membangun ekonomi Amerika Serikat. Henry C. Carey terinspirasi oleh tulisan-tulisannya. Hamilton memengaruhi gagasan dan tulisan Friedrich List.[70] Dalam pandangan Hamilton, sosok eksekutif yang kuat dan didukung rakyat dapat menjadi pemimpin republik administratif.[71] Dominasi eksekutif dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan perlu dilakukan demi mencegah hancurnya pemerintahan republik.[72] Ian Patrick Austin meneliti kesamaan antara usulan Hamilton dengan perkembangan Jepang Meiji setelah tahun 1860.[73]

Budaya masyarakat sunting

Selain uang $10 dan film tahun 1931, Hamilton kurang menarik perhatian industri hiburan Amerika Serikat[74] sampai musikal Broadway Hamilton dipentaskan tahun 2015. Musikal yang musik, lirik, dan naskahnya dikarang Lin-Manuel Miranda ini diangkat dari biografi karya Ron Chernow. The New Yorker menyebut musikal ini "pencapaian rekonstruksi ulang sejarah dan budaya. Mennurut Miranda, perjalanan panjang seorang imigran mandiri merupakan kisah Amerika Serikat."[75] Hamilton versi off-Broadway memenangi Drama Desk Award for Outstanding Musical dan tujuh Drama Desk Awards lainnya pada tahun 2015. Tahun 2016, Hamilton dianugerahi Pulitzer Prize for Drama dan 16 nominasi Tony Award.[76]

Hamilton juga ditulis sebagai tokoh penting di berbagai karya populer yang mengisahkan tokoh politik Amerika Serikat pada masanya. Ia menjadi tokoh utama dalam novel sejarah Burr karya Gore Vidal tahun 1973[77][78] dan episode miniseri PBS The Adams Chronicles tahun 1976.[79]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Ira C. Lupu, "The Most-Cited Federalist Papers," Constitutional Commentary (1998)
  2. ^ Adair and Harvey.
  3. ^ Newton, p. 69.
  4. ^ Randall, p. 78
  5. ^ Chernow, p. 53.
  6. ^ "A History of the Philolexian Society of Columbia University from 1802-1902". 
  7. ^ Miller, p. 9
  8. ^ Mitchell 1:65–73; Miller, p. 19.
  9. ^ Newton, pp. 116-117 and 573
  10. ^ Mitchell, I:74–75
  11. ^ Chernow, pp. 128–29
  12. ^ James Alexander Hamilton obituary, The New York Times, September 26, 1878.
  13. ^ Chernow, p. 582.
  14. ^ Chernow, p. 315.
  15. ^ McDonald, Alexander Hamilton p. 11; Adair and Harvey (1974)
  16. ^ Chernow, p. 38.
  17. ^ Hamilton, John Church (1834). The life of Alexander Hamilton, Volume 1. the New York Public Library: Halsted & Voorhies. hlm. 10. 
  18. ^ Gordon Wood, Empire of Liberty: A History of the Early Republic, 1789–1815 (2009) pp. 589–90
  19. ^ Chernow (2005). Alexander Hamilton. hlm. 205. 
  20. ^ a b Adair and Harvey (1974) p. 147.
  21. ^ Geselowitz, Gabriela. "Alexander Hamilton's Jewish Connection." Tablet Magazine. 20 February 2015. 24 February 2015.
  22. ^ qtd. in Chernow, p. 18.
  23. ^ Susan Welch, John Gruhl and John Comer, Understanding American Government (2011) p.70
  24. ^ Melvyn R. Durchslag, State sovereign immunity: a reference guide to the United States Constitution (2002) p xix
  25. ^ Thomas Frederick Wilson (1992). The Power "to Coin" Money: The Exercise of Monetary Powers by the Congress. M.E. Sharpe. hlm. 94. 
  26. ^ Jeffrey Tulis (1987). The Rhetorical Presidency. Princeton University Press. hlm. 31. ISBN 0-691-02295-X. 
  27. ^ Lawrence S. Kaplan (1998). Thomas Jefferson: Westward the Course of Empire. Rowman & Littlefield. hlm. 284. 
  28. ^ Before they became senators, Lodge and Arthur H. Vandenburg wrote highly favorable biographies. See also Merrill D. Peterson (1960). The Jefferson Image in the American Mind. hlm. 114, 278–80. 
  29. ^ Sean Wilentz, "Book Reviews," Journal of American History Sept, 2010 v. 97# 2 p. 476; quotes from Wilentz.
  30. ^ Ron Chernow (2005). Alexander Hamilton. Penguin Books. hlm. 397–98. 
  31. ^ Dunlap, David W.The New York Times, "In New York, Taking Years Off the Old, Famous Faces Adorning City Hall", December 6, 2006.
  32. ^ Haimann, Alexander T. (May 16, 2006). "Arago: 30-cent Hamilton". National Postal Museum. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 27 January 2016. 
  33. ^ Scotts US Stamp Catalogue
  34. ^ "U.S. Liberty Series of 1954–1965". 1847usa. Diakses tanggal January 21, 2015. 
  35. ^ a b "Hamilton-Holly House Designation Report – NYC.gov" (PDF). Diakses tanggal 8 January 2013. 
  36. ^ "Hamilton's House Gets a Makeover", American History, (Feb 2012) vol. 16, #6, p. 11.
  37. ^ "Hamilton Grange National Memorial (US National Park Service)". Diakses tanggal March 14, 2009. 
  38. ^ Dunlap, David W. (June 7, 2008). "Hamilton Home Heads to a Greener Address". The New York Times. Diakses tanggal January 27, 2016. 
  39. ^ "Hamilton Grange National Memorial (US National Park Service)". Diarsipkan dari versi asli tanggal August 28, 2010. Diakses tanggal September 17, 2010. 
  40. ^ Hamilton College (Clinton, N.Y.), p. 10.
  41. ^ "Columbia College Today – Hamilton 100". Columbia University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-02. Diakses tanggal January 21, 2015. 
  42. ^ "Advocates for Columbia ROTC". Columbia ROTC. Diakses tanggal January 21, 2015. 
  43. ^ "Founders Online: The Papers of Alexander Hamilton". National Archives. Diakses tanggal January 21, 2015. 
  44. ^ "Advocates for Columbia ROTC". Columbia ROTC. Diakses tanggal January 21, 2015. 
  45. ^ "Campus: Hamilton Hall". United States Coast Guard Academy. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-22. Diakses tanggal January 21, 2015. 
  46. ^ Moynihan, Daniel Patrick. "Bill Summary & Status, 101st Congress (1989–1990), S.3046". Library of Congress. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-07-03. Diakses tanggal 2016-06-05. 
  47. ^ "The Death List of a Day. John Church Hamilton". The New York Times. July 26, 1882. 
  48. ^ "Central Park – Alexander Hamilton". New York City Department of Parks & Recreation. 
  49. ^ "Alexander Hamilton Monument (in Lincoln Park)". ExploreChicago.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-12-26. Diakses tanggal September 6, 2012. 
  50. ^ "Alexander Hamilton, (sculpture)". Smithisonian Institute Research Information System (SIRIS). Diakses tanggal January 21, 2015. 
  51. ^ Diggins, John Patrick (2007). "The Contemporary Critique of the Enlightenment". Dalam Neil Jumonville; Kevin Mattson. Liberalism for a New Century. hlm. 35. 
  52. ^ Wilentz, Sean (2010). "Book Reviews". Journal of American History. 97 (2): 476. 
  53. ^ Chan, Michael D. (2004). "Alexander Hamilton on Slavery". The Review of Politics. 66 (2): 207–31. doi:10.2307/1408953. 
  54. ^ Chernow, p.629
  55. ^ Stewart, p. 73
  56. ^ Braun, p. 330
  57. ^ Marable, Manning (2011). Living Black History: How Reimagining the African-American Past Can Remake America's Racial Future. Basic Books. hlm. 9. 
  58. ^ David Brion Davis, Inhuman Bondage, p. 156;
  59. ^ Mitchell, pp. I:175–77, I:550 n. 92, citing the Journals of the Continental Congress, March 29, 1779; Wallace, p. 455.
  60. ^ Hamilton to Jay, March 14, 1779; Chernow, p. 121; McManus, pp. 154–57.
  61. ^ McDonald, p. 34; Flexner, pp. 257–58.
  62. ^ McManus, p. 168.
  63. ^ Chernow, p. 216.
  64. ^ Littlefield, p. 126, citing Syrett, pp. 3:605–8.
  65. ^ a b Chernow, p. 239.
  66. ^ Horton, p. 22.
  67. ^ Horton; Kennedy, pp. 97–8; Littlefield; Wills, pp. 35, 40.
  68. ^ Lind, Michael, Hamilton's Republic, 1997, pp. xiv–xv, 229–30.
  69. ^ Chernow, p. 170, citing Continentalist V, published April 1782, but written in fall 1781; Syrett, p. 3:77.
  70. ^ William Notz, "Friedrich List in America" American Economic Review (1926) 16#2 pp. 248–65 in JSTOR
  71. ^ Derthick 1999, hlm. 122.
  72. ^ Harvey Flaumenhaft, "Hamilton's Administrative Republic and the American Presidency", in Joseph M. Bessette and Jeffrey Tulis, The Presidency in the Constitutional Order (Baton Rouge: Louisiana State University Press, 1981)
  73. ^ Austin, pp. 261–62.
  74. ^ Hamilton is not mentioned in the standard guides, such as The Guide to United States Popular Culture (2001) edited by Ray Broadus Browne and Pat Browne.
  75. ^ Rebecca Mead, "All About the Hamiltons: A new musical brings the Founding Fathers back to life—with a lot of hip-hop." The New Yorker Feb. 9, 2015
  76. ^ Paulson, Michael (3 May 2016). "'Hamilton' Makes History With 16 Tony Nominations". nytimes.com. Diakses tanggal 2016-05-06. 
  77. ^ Vidal, Gore (1973). Burr: A Novel. New York City: Random House, repr. Vintage. ISBN 978-0375708732. 
  78. ^ Baker, Susan; Gibson, Curtis S. (1997). Gore Vidal: A Critical Companion. Westport, Connecticut: Greenwood Press. hlm. 72–73. ISBN 978-0313295799. 
  79. ^ Fleming, Thomas (March 22, 1976). "The Selling of the Adams Family". New York. hlm. 78, 80. Diakses tanggal April 13, 2016. 

Catatan kaki sunting

  1. ^ Adair and Harvey, "Christian Statesman?"; Quotes on the Christian Constitutional Society are from Hamilton's letter to James A. Bayard of April 1802, quoted by Adair and Harvey. McDonald, says p. 356, that Hamilton's faith "had not entirely departed" him before the crisis of 1801.
  2. ^ Untuk pembahasan lebih lanjut soal frasa "diperbudak orang Britania", lihat David Hackett Fischer: Liberty and Freedom, bab I dan II.
  3. ^ Kongres menawarkan kompensasi kepada pemilik budak setelah perang.

Daftar pustaka sunting

Biografi sunting

Kajian khusus sunting

Sumber primer sunting

  • Cooke, Jacob E., ed. Alexander Hamilton: A Profile. 1967. (Short excerpts from AH and his critics)
  • Cunningham, Noble E. Jefferson vs. Hamilton: Confrontations that Shaped a Nation. 2000. (Short collection of primary sources, with commentary)
  • Federalist Papers. Under the shared pseudonym "Publius". By Alexander Hamilton (c. 52 articles), James Madison (28 articles), and John Jay (five articles).
  • Freeman, Joanne B., ed. Alexander Hamilton: Writings. 2001, ISBN 978-1-931082-04-4. The Library of America edition, 1108 pages. (All of Hamilton's major writings and many of his letters)
  • Frisch, Morton J., ed. Selected Writings and Speeches of Alexander Hamilton. 1985.
  • Hamilton, Alexander; Hamilton, John Church. The Works of Alexander Hamilton: Miscellanies, 1789–1795: France; Duties on imports; National bank; Manufactures; Revenue circulars; Reports on claims, etc. 1850. John F. Trow, Printer. free online EBook edition
  • Goebel, Julius, Jr., and Joseph H. Smith, eds. The Law Practice of Alexander Hamilton. 5 vols. Columbia University Press, 1964–80. (The legal counterpart to The Papers of Alexander Hamilton)
  • Lodge, Henry Cabot, ed. The Works of Alexander Hamilton. 10 vols. 1904. full text online at Internet Archive online in HTML edition. (The only online collection of Hamilton's writings and letters, containing about 1.3 million words)
  • Morris, Richard, ed. Alexander Hamilton and the Founding of the Nation. 1957. (Excerpts from AH's writings)
  • Report on Manufactures. (AH's economic program for the United States)
  • Report on Public Credit. (AH's financial program for the United States)
  • Syrett, Harold C., Jacob E. Cooke, and Barbara Chernow, eds. The Papers of Alexander Hamilton. 27 vols. Columbia University Press, 1961–87. (Includes all letters and writings by Hamilton, and all important letters written to him; this is the definitive edition of Hamilton's works, intensively annotated)
  • Taylor, George Rogers, ed. Hamilton and the National Debt. 1950. (Excerpts from all sides in the 1790s)

Pranala luar sunting

Jabatan politik
Posisi baru Menteri Keuangan Amerika Serikat
1789–1795
Diteruskan oleh:
Oliver Wolcott
Jabatan militer
Didahului oleh:
Thomas Cushing
Pelaksana
Inspektur Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat
1798–1800
Diteruskan oleh:
Thomas Cushing
Pelaksana
Didahului oleh:
George Washington
Perwira Senior Angkatan Darat Amerika Serikat
1799–1800
Diteruskan oleh:
James Wilkinson