Algemeen Ingenieur Architectenbureau
Algemeen Ingenieur Architectenbureau atau Algemeen Ingenieur Architecten (AIA) (Indonesia:Biro Umum Insinyur Arsitek) adalah sebuah biro umum sipil dan arsitektur didirikan pada tahun 1916. Biro ini didirikan oleh tiga insinyur bangunan yakni Frans Johan Louwrens Ghijsels, Hein von Essen dan F. Stlitz. Sebelum biro ini berdiri, dua orang, Frans Ghijsels dan H. Essen bekerja sebagai penasehat teknis pada pemerintah dan F. Stlitz sebagai pengusaha bangunan. AIA sendiri tidak hanya merancang bangunannya tetapi juga bertindak sebagaio kontraktor. Hal tersebut karena permintaan darai para pemakai jasa AIA yang mengharapkan pekerjaan konstruksi dilaksanakan oleh perancangnya.
Pada tahun 1932 AIA mendirikan kantor cabang di Surabaya dan pada tahun yang sama didirikan cabang yang sama di Bandung. Demikianlah sehingga proyek yang ditangani AIA di masing masing kota langsung ditangani di setiap cabang AIA. Sampai tahun 1935. AIA belum ada pekerjaan besar yang ditangani. Sesudah tahun itu secara luas mulai merencanakan dan mengerjakan bangunan bangunan penting selain berupa bangunan, AIA juga mengerjakan proyek berupa kanal kanal di luar Jawa. AIA merupakan perusahaan jasa arsitek dan konstruksi penting pada masa itu setelah Sitsen & Lourzada dan Ed. Cuypers & Hulswit.
Di Batavia (Jakarta), AIA merencanakan dan menangani proyek gedung-gedung yang kini berada di kawasan kota lama Jakarta seperti berbagai kantor di kawasan Kali Besar, Gedung Firma Geo Wehry & Co, Gedung KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij) di kawasan Monas, Stasiun Jakarta Kota, Hotel Des Indes, Rumah Sakit KPM, Gedung Gereja Katolik Meester Cornelis dan Gereja Paulus Menteng. Di Bandung, AIA menangani Villa Isola yang ditangani bersama dengan arsitek Prof. Charles Prosper Wolff Schoemaker seperti halnya Gedung International Creedit en Handelsvereniging & Coloniaal Bank di Kota Surabaya juga banyak toko-toko dan rumah-rumah tinggal di Bandung dan Surabaya. Bisa dikatakan, AIA merupakan biro umum jasa konstruksi dan arsitek ternama pada masa Hindia Belanda