All Eyes on Papua adalah sebuah gerakan solidaritas yang bergaung di berbagai media, seperti instagram dan juga X untuk mendukung perjuangan masyarakat adat Papua dalam misi penyelamatan hutan mereka, secara harafia, All Eyes on Papu dapat diartikan dengan kalimat "semua mata tertuju pada Papua"

seorang anak dengan tulisan All Eyes on Papua

Awal mula gerakan "All Eyes on Papua"

sunting

sebelumnya ada gerakan yang bang berbunyi All Eyes Rafah dimana gerakan ini mengacu pada konflik yang terjadi di Rafah antara Palestina dan Israel, setelah seruan tersebut viral di berbagai sosial media All Eyes on Papua juga turut ikut viral, khususnya di Instagram dan juga X, setidaknya ada 38.000 cuitan yang menggunakan tagar #AllEyesonPapua pada tanggal 4 Juni 2024.[1]

Tujuan gerakan

sunting

adapun tujuan utama dari gerakan All Eyes on Papua adalah untuk mendukung Papua, khususnya suku Awyu dan juga suku Moi, dimana kedua suku tersebut bermaksud untuk mempertahankan hutan mereka, suku Moi sendiri berusaha untuk mempertahankan hutan adat mereka seluas 18.160 hektar dari PT SAS, sementara suku Awyu sendiri turut mempertahankan hutan mereka seluas 36.094 hektar yang sebagai besar berada di hutan adat marga Moro dari suku Awyu, hutan suku Awyu sudah dikonversi perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia di dalam sebuah proyek bernama Proyek Tanah Merah dimana proyek tersebut dioperasikan oleh 7 perusahaan, yakni PT MJR, PT KCP, PT ESK, PT TKU, PT MSM dan juga PT NUM[2]

Referensi

sunting
  1. ^ tim. "Apa Itu All Eyes on Papua yang Viral di Media Sosial?". teknologi. Diakses tanggal 2024-12-20. 
  2. ^ Media, Kompas Cyber (2024-05-31). "Ramai Poster "All Eyes on Papua" di Media Sosial, Apa yang Terjadi? Halaman all - Kompas.com". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-12-20.