"All Eyes on Rafah" adalah sebuah gambar yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan (AI) berisi slogan untuk menarik perhatian setiap orang terhadap situasi yang terjadi di Rafah, kota paling selatan di Jalur Gaza, saat mengalami gempuran Israel.[1] Gambar ini telah dibagikan sebanyak lebih dari 47 juta kali di media sosial Instagram.[2]

Awal mula dan penyebaran

sunting

Pada Februari 2024, Richard Peeperkorn, seorang perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia untuk Gaza dan Tepi Barat, melakukan sebuah wawancara daring kepada wartawan di markas besar PBB di Jenewa. Dalam wawancara tersebut, Richard menyatakan "semua mata tertuju pada Rafah" untuk memperingatkan tentang serangan pasukan Israel terhadap kota tersebut. Pernyataan inilah awal mula frasa slogan "All Eyes on Rafah" ini berasal.[1][2] Frasa tersebut kemudian diulang-ulang oleh para aktivis dan banyak orang untuk mengekspresikan kepedulian dan penentangan mereka terhadap penyerangan yang dilakukan oleh militer Israel di Rafah.[2]

Sejak kemunculan frasa tersebut, dalam beberapa bulan setelahnya, slogan-slogan bertuliskan "All Eyes on Rafah" muncul di berbagai aksi unjuk rasa di seluruh dunia, maupun media sosial. Namun, penggunaan slogan "All Eyes on Rafah berlatar gambar yang dikreasikan dengan bantuan kecerdasan buatan ini baru muncul dan viral di akhir bulan Mei 2024.[2]

Gambar dengan slogan "All Eyes on Rafah" ini diketahui pertama kali diunggah oleh akun @shahv4012 pada Senin, 27 Mei 2024. Unggahan ini kemudian dibagikan ulang melalui fitur "add yours" di cerita Instagram oleh pengguna secara global, termasuk para tokoh dan selebritas berbagai negara. Beberapa tokoh yang diketahui membagikan ulang gambar dan slogan tersebut antara lain Bella Hadid, Nicola Coughlan, Hasan Minhaj, Jameela Jameel, Mark Rufallo, Priyanka Chopra, Varun Dhawan, Alia Bhatt, Kareena Kapoor, dan Kinda Alloush.[1][2] Selain tersebar di media sosial Instagram, gambar ini juga dibagikan ulang di X.[1]

Reaksi pro-kontra

sunting

Penggambaran kota Rafah dalam gambar tersebut sempat mengalami kritik beberapa pihak karena tidak menggambarkan keadaan kota Rafah yang sesungguhnya. Dalam gambar tersebut, kota Rafah digambarkan terdiri dari tenda-tenda yang berjejer rapi di tengah gurun pasir dan berlatar langit biru. Tidak ada gambar mayat, darah, foto orang yang sesungguhnya, maupun pemandangan yang menyedihkan.[2]

Dr. Paul Reilly, dosen senior Komunikasi, Media, dan Demokrasi di Universitas Glasgow, mengatakan bahwa beberapa aktivis mengkhawatirkan gambar tersebut akan mengaburkan kenyataan yang sedang terjadi di lapangan. Di sisi lain, ia juga mengatakan bahwa penggunaan gambar seperti ini dapat memberikan keuntungan dari sudut pandang aktivis digital dari segi kemudahan untuk dibagikan ulang. Hal ini disebabkan karena gambar tersebut tidak mengandung konten grafis yang dapat menyebabkannya terhapus oleh Instagram karena melanggar ketentuan pedoman ketentuan penggunaan.[2] Selain itu, gambar AI juga kemungkinan lebih mudah diterima oleh sebagian pemirsa dibanding foto asli Gaza, yang grafisnya seringkali memperlihatkan darah, mayat, dan kekerasan.[1] Hal ini memungkinkan penyebaran terhadap isu ini bisa lebih meningkat.[2]

Sanggahan

sunting

Beberapa jam setelah viralnya slogan All Eyes on Rafah, pengguna Instagram Benjamin Jamon merancang gambar sanggahan dengan menampilkan kalimat "Where Were Your Eyes on October 7?". Gambar tersebut merujuk pada serangan Hamas terhadap mereka pada 7 Oktober 2023 lalu. Gambar ini sempat dibagikan sekitar setengah juta kali sebelum akhirnya dihapus beberapa akun. Adapun akun milik Jamon mengalami pemblokiran. Namun, gambar tersebut kemudian kembali muncul karena dianggap tidak melanggar kebijakan oleh perusahan induk Instagram Meta.[2]

Selain itu, dari pihak Israel sendiri membantah telah melakukan penargetan terhadap kamp Rafah secara sengaja. Adapun kerusakan yang terjadi merupakan hasil ledakan sekunder roket yang awalnya ditujukan untuk menghancurkan fasilitas senjata Hamas.[3][2]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c d e Shamim, Sarah. "What is 'All eyes on Rafah'? Decoding a viral social trend on Israel's war". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-21. 
  2. ^ a b c d e f g h i j "All Eyes on Rafah: The post shared by 47m people". www.bbc.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-21. 
  3. ^ "Imbas dari All Eyes on Rafah, Begini Israel Bikin Tagar Tandingan". Tempo. 1 Juni 2024 | 11.12 WIB. Diakses tanggal 2024-12-21.