Ancora Indonesia Resources

perusahaan asal Indonesia

PT Ancora Indonesia Resources Tbk adalah sebuah perusahaan publik di Indonesia (IDX: OKAS) yang bergerak sebagai perusahaan investasi, terutama di anak usaha yang bergerak dalam bisnis pertambangan, baik itu penggalian, kontraktor maupun penyediaan bahan peledak. Berkantor pusat di Equity Tower, Jl. Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, perusahaan ini telah beberapa kali mengganti nama dan bidang usaha yang digelutinya.

PT. Ancora Indonesia Resources Tbk
Publik
Kode emitenIDX: OKAS
IndustriInvestasi
Didirikan2003
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Situs webhttps://www.ancorair.com/

Manajemen

sunting
  • Komisaris Utama/Independen: Hamid Awaluddin
  • Wakil Komisaris Utama: Edwin Stamboel
  • Komisaris: Ariawan Wijaya
  • Komisaris Independen: Mursid Setiadji
  • Direktur Utama: Ratno Paskalis Hendrawan
  • Direktur: Ahmad Zakky Habibie

Kepemilikan

sunting
  • PT Multi Berkat Energi (Gita Wirjawan): 38,6907%
  • Island Spice Investments Limited: 25,5966%
  • Banque Pictet and Cie SA, Burgundy Assets Corp.: 8,2157%
  • PT Dua Usaha Karya Negeri: 5,9534%
  • Publik: 21,5436%[1][2]

Anak usaha

sunting
  • PT Multi Nirotama Kimia [1]
    • PT Kemitraan MNK BME
  • PT Bormindo Nusantara [2]
  • PT Ancora Shipping
  • PT Ancora Indonesia Mining
  • Indotan Lombok Pte. Ltd.
    • PT Indotan Lombok Barat Bangkit

Sejarah

sunting

Didirikan pada 15 September 2003, PT Okansa Persada awalnya dimiliki dan didirikan oleh Anton Santoso dan bergerak di bidang perdagangan, terutama sebagai agen produk laboratorium dan kimia dari General Electric, Texas Instruments, Cerulean dan Tews Elektronik serta agen peralatan listrik dari Omicron Electronics GmbH yang ditujukan untuk keperluan industri. Mulai 17 April 2006 (kurang lebih dua tahun setelah didirikan), Okansa Persada resmi menjadi perusahaan publik, dengan melepas 46% kepemilikannya di Bursa Efek Surabaya dengan harga penawaran Rp 110/lembar saham. [3] Kode emiten OKAS yang masih digunakan hingga kini berasal dari singkatan nama perusahaan saat itu. Okansa Persada memiliki sebuah anak usaha, yaitu PT Navindo Geosat yang juga bergerak di bidang perdagangan.

Tidak lama setelah IPO, pada 19 Desember 2007, nama PT Okansa Persada Tbk diganti menjadi PT TD Resources Tbk seiring masuknya pemegang saham baru, yaitu Dayagin Ltd., Massive Holdings Ltd. dan PT Ancora Resources (kini bernama PT Multi Berkat Energi).[1] Ancora merupakan perusahaan yang dimiliki bankir (kemudian menjadi Menteri Perdagangan) Gita Wirjawan. Melalui skema rights issue senilai Rp 90,5 miliar yang dilakukan pada 21 Oktober 2008 (diundur dari sebelumnya pada September 2008),[4] Ancora kemudian tampil sebagai pemegang 85% saham PT TD Resources Tbk. Dana rights issue itu kemudian digunakan untuk akuisisi 40% saham PT Multi Nitrotama Kimia (sebuah perusahaan yang bergerak di bidang bahan peledak untuk pertambangan) dari PT Ancora Mining Services (perusahaan terafiliasi). Nama PT TD Resources Tbk kemudian berganti nama menjadi PT Ancora Indonesia Resources Tbk sejak 18 September 2008,[5] dan prosesnya tuntas pada Desember 2008,[6] menjadikan Ancora bisa masuk ke Bursa Efek Indonesia secara backdoor listing.

Kini, perusahaan memfokuskan bisnisnya pada sektor bahan peledak, yang menjadi kontributor 86% penjualan PT Ancora Indonesia Resources Tbk. Penjualan amonimum nitrat sendiri pada akhir 2023 sebanyak 146.841 ton, naik 28.621 ton dari periode sebelumnya dan penjualan aksesoris MNK yaitu detonator sebesar US$19,14 juta naik 23,94% dari tahun sebelumnya. Tidak hanya itu, perusahaan juga berusaha meningkatkan penjualan catridge dan booster dengan membangun pabrik.[7] Pada tahun 2023, perusahaan mencatatkan aset US$184,06juta, dan peningkatan laba bruto yang naik dari sebelumnya US$46,24 juta menjadi US$50,99 juta. Perusahaan juga tercatat memiliki 1.158 karyawan secara konsolidasi dengan Anak Perusahaan.[8]

Rujukan

sunting

Pranala luar

sunting