András I dari Hungaria
András I yang Putih (atau yang Katolik) (bahasa Hungaria: I. (Fehér/Katolikus) András/Endre) (sekitar 1013 – sebelum 6 Desember 1060) merupakan seorang Raja Hungaria dari tahun 1046/1047 sampai kematiannya. Ia adalah keturunan dari cabang Wangsa Árpád yang lebih muda. Setelah menghabiskan 15 tahun di pengasingan, ia naik ke atas tahta di dalam pemberontakan paganisme Bangsa Hungaria yang berkepanjangan. Ia menguatkan posisi Kristiani di dalam kerajaannya, dan menjaga kemerdekaan Kerajaan Hungaria dari Kekaisaran Romawi Suci. Ia mencoba untuk memastikan suksesi putranya yang mengakibatkan pemberontakan terbuka saudaranya yang dengan paksa menggulingkannya.
András I dari Hungaria | |||||
---|---|---|---|---|---|
Raja Hungaria | |||||
Raja Hungaria | |||||
Berkuasa | 1046–1060 | ||||
Penobatan | sekitar tahun 1046 | ||||
Pendahulu | Peter I | ||||
Penerus | Béla I | ||||
Kelahiran | sekitar tahun 1013 | ||||
Kematian | sebelum 6 Desember 1060 (umur 46–47) Zirc, Kerajaan Hungaria | ||||
Pemakaman | Biara Tihany | ||||
Pasangan | Anastasia dari Kiev | ||||
Keturunan | Adelaide, Adipati Wanita Bohemia Solomon Pangeran David | ||||
| |||||
Wangsa | Wangsa Árpád | ||||
Ayah | Vazul | ||||
Ibu | tidak diketahui |
Kehidupan awal
suntingAndrás merupakan putra Adipati Vazul, yang adalah sepupu István I dari Hungaria, raja pertama Hungaria. Ibundanya diduga adalah gundik (seorang putri atau anggota gens Tátony, Hungaria) ayahandanya.[1]
Pada tanggal 2 September 1031, putra tunggal Raja István, Imre tewas terbunuh ketika berburu. Raja ingin mengamankan posisi Kristiani di dalam kerajaan semi-pagannya dan oleh karena itu ia berencana untuk menamakan putra saudarinya, Péter sebagai ahli warisnya. Akan tetapi, Adipati Vazul, dicurigai mengikuti tradisi pagan, ambil bagian di dalam sebuah konspirasi untuk membunuh raja. Rencana pembunuhan tersebut gagal dan Adipati Vazul dibutakan matanya, timah cair dituangkan ke dalam telinganya, dan ketiga putranya dibuang kepengasingan.
Latar belakang
suntingMasyarakat suku Hungaria pada abad ke-11 masih percaya di dalam warisan eksklusif melalui garis keturunan laki-laki dan tidak menguntungkan anak sulung, melainkan menyukai senioritas agnatik untuk menentukan perintah suksesi. Hal ini membuat keturunan laki-laki lain dari garis cabang wangsa Árpád berbahaya terhadap raja yang memerintah. Cabang András dari wangsa tersebut telah menjadi saingan lama terhadap cabang yang lebih tua, pada milik Raja Imre dan ayahandanya. Untuk setengah abad sebelumnya, persaingan keluarga dipusatkan pada konflik antara Kristiani dan paganisme, yang ditunjukkan oleh cabang-cabang yang lebih tua dan yang lebih muda. Pada tahun 1038, kepunahan garis laki-laki cabang yang lebih tua terbuka kesempatan baru untuk yang lebih muda, cabang keturunan laki-laki yang ada.
Dipengasingan
suntingSetelah kematian tragis ayah mereka, ketiga bersaudara tersebut harus meninggalkan negara. Melarikan diri pertama-tama ke Bohemia, mereka melanjutkan ke Polandia di mana Béla menikahi seorang anggota Wangsa Piast. András dan Levente, kemungkinan meraka dibayang-bayangi oleh saudara mereka, melanjutkan perjalanan dan menetap di Kiev. Disana, András menikahi Anastasia dari Kiev, putri Adipati Agung Iaroslav I.
Uskup Inggris, yang dipimpin oleh Uskup Gerard dari Csanád, memutuskan untuk memanggil kembali András dan saudara-saudaranya ke Hungaria dan menulis surat kepada mereka. Ketika András dan Levente tiba di Hungaria, pemberontakan paganisme Hungaria yang berkepanjanganan pecah. Kedua bersaudara membuat sebuah aliansi dengan pemberontak paganisme di Abaújvár, yang menerima kepemimpinan mereka. Raja Peter mencoba untuk melarikan diri ke Kekaisaran Romawi Suci, tetapi ia ditahan dan dibutakan oleh para pengikut kedua pangeran tersebut.
Krisis Suksesi
suntingPada tahun 1057, András mencoba untuk memastikan suksesinya, dengan membuat putranya yang berusia 5 tahun, Salamon dari Hungaria dimahkotai sebagai raja. Namun koronasi putranya menimbulkan amarah saudaranya, Adipati Béla yang telah ditunjuk sebagai pewaris András, dan adipati yang marah itumeninggalkan istana raja dan pergi ke wilayahnya. Pada bulan September 1058, András mengadakan pertemuan pribadi dengan Raja Jerman yang baru, Heinrich IV, Kaisar Romawi Suci di Marchfeld, dan mereka sepakat dengan sebuah perjanjian kedamaian, yang ditandai dengan perjodohan Salamon yang kecil dengan saudari Heinrich IV, Judith dari Swabia.
Setelah perdamaian disepakati dengan Kekaisaran Romawi Suci, András mencoba untuk membujuk Adipati Béla untuk menerima suksesi putranya, tetapi adipati itu pergi untuk Polandia untuk mengumpulkan pasukan melawan saudaranya.
Ketika András mendengar kabar pemberontakan terbuka saudaranya, ia mengirim keluarganya ke Austria, dan mempersiapkan diri untuk berperang, meskipun ia sangat sakit dan tidak dapat berjalan. Tak lama kemudian, Adipati Béla kembali ke Hungaria dengan pasukan Polandia dan meraih kemenangan mutlak atas raja. Setelah kekalahannya, András melarikan diri ke Austria, tetapi ia terjatuh dari kudanya di Theben Pass. András ditahan oleh Adipati Béla dan dibawa ke Zirc di mana ia meninggal.
Andrew dimakamkan di Biara Tihany.
Pernikahan dan Keturunan
sunting# Sekitar 1039: Anastasia dari Kiev (sekitar 1023 – sekitar 1074/1096), putri Adipati Agung Yaroslav I dari Kiev dan istrinya, Ingigerd dari Swedia
- Adelaide (sekitar 1040 – 27 Januari 1062), istri Raja Vratislaus II dari Bohemia
- Raja Salamon dari Hungaria (1053 – 1087 atau setelah)
- David (setelah 1053 – setelah 1094)
- György
Warisan
suntingPutra András Salamon tidak pernah diatur dengan sepantasnya untuk menjadikan dirinya sebagai raja; putra-putra adik András perlahan-lahan mengambil alih kedudukan itu, terutama tidak semenjak Salamon, atau David (putra bungsu András) meninggalkan keturunan laki-laki yang selamat. Oleh karena itu, garis András melanjutkan Wangsa Piast namun bukan di Hungaria.
Referensi
sunting- ^ Some modern sources claim that Duke Vazul married Katun Anastazya of Bulgaria who bore Andrew and his brothers, Levente and Béla I of Hungary.
Sumber
sunting- Kristó, Gyula - Makk, Ferenc: Az Árpád-ház uralkodói (IPC Könyvek, 1996)
- Korai Magyar Történeti Lexikon (9-14. század), főszerkesztő: Kristó, Gyula, szerkesztők: Engel, Pál és Makk, Ferenc (Akadémiai Kiadó, Budapest, 1994)
- Magyarország Történeti Kronológiája I. – A kezdetektől 1526-ig, főszerkesztő: Benda, Kálmán (Akadémiai Kiadó, Budapest, 1981)
- Genealogics.org
András I dari Hungaria Lahir: skt. 1015 Meninggal: seb. 6 Desember 1060
| ||
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Péter |
Raja Hungaria 1046–1060 |
Diteruskan oleh: Béla I |