Andrea Stramaccioni
Andrea Stramaccioni (lahir 9 Januari 1976) adalah pelatih dan mantan pemain sepak bola asal Italia yang terakhir kali menangani klub Qatar Al Gharafa.
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Tanggal lahir | 9 Januari 1976 | ||
Tempat lahir | Roma, Italia | ||
Posisi bermain | Bek | ||
Karier junior | |||
198?-1990 | Romulea | ||
1990-1994 | Bologna | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
1994–1995 | Bologna | 0 | (0) |
Kepelatihan | |||
2012–2013 | Inter Milan | ||
2014–2015 | Udinese | ||
2015–2016 | Panathinaikos | ||
2017–2018 | Sparta Prague | ||
2019 | Esteghlal | ||
2021–2022 | Al Gharafa | ||
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik |
Seorang pelatih sepak bola dengan pengalaman sebagai pelatih muda AS Roma dan Inter Milan, ia ditugaskan tugas tim utama pada 26 Maret 2012 untuk menggantikan Claudio Ranieri. Ia juga lulusan hukum tahun 2010.
Karier bermain
suntingMantan bek, karier bermainnya terhenti karena cedera lutut serius saat bersama Bologna pada musim 1994–95.
Karier kepelatihan
suntingAwal karier
suntingSetelah kariernya sebagai pemain sepak bola terhenti, Stramaccioni mengikuti kursus kepelatihan pemain junior pada 2003.
Ia menjadi pelatih sepak bola dibeberapa tim yunior atau amatir. Saat berusia 25 tahun, membawa timnya AZ Sport Junior menjuarai kejuaran amatir di kota Roma. Setelah itu Stramaccioni pindah melatih Romulea yang merupakan klub pertamanya dilevel junior hingga tahun 2005 dengan beberapa prestasi. Pada periode itu pula, Stramaccioni juga menjabat sebagai pencari bakat dan pemantau tim lawan untuk klub Crotone yang saat itu dilatih oleh Gian Piero Gasperini.
Roma Primavera
suntingPada tahun 2005 Stramaccioni bergabung dengan staf kepelatihan Roma primavera atas rekomendasi langsung dari Bruno Conti. Dibawah asuhannya Roma primavera memenangkan dua gelar nasional primavera di dua tingkatan berbeda pada tahun 2007 dan 2010.
Pada 9 Mei 2009, Stramaccioni memperoleh lisensi kepelatihan UEFA tingkat A yang membuatnya memenuhi syarat sebagai pelatim tim junior dan tim amatir, namun tidak bisa menjadi pelatih kepala untuk tim Serie A dan Serie B, kecuali sebagai pelatih sementara ataupun wakil pelatih. Untuk melengkapi kekurangannya itu, seorang pelatih harus memperoleh lisensi kepelatihan Pro UEFA. Pada saat bersamaan Roberto Samaden (Direktur Akademi Sepak bola Inter Milan sejak 2006) juga mengikuti kursus tersebut.
Inter Milan Primavera
suntingSetelah kepergian Fulvio Pea untuk menjadi pelatih kepala Sassuolo di musim panas 2011, Roberto Samaden dan Ernesto Paolillo (CEO Inter Milan) menawarkan Stramaccioni untuk menjadi pelatih Inter Milan Primavera, yang merupakan salah satu bagian paket dari transfer Nicolás Burdisso. Inter Milan harus bergerak cepat untuk mendapatkan jasa Stramaccioni dengan memberikan kebebasan merancang program kepelatihan primavera, karena banyak tim yang menginginkan jasanya termasuk tim nasional Italia U-17.
Pada 25 Maret 2012, Inter Milan Primavera menjuarai NextGen series (setara dengan Piala Champions level junior) setelah menang adu penalti dengan Ajax Amsterdam Junior di London, Inggris.[1]
Inter Milan
suntingSaat yang bersamaan dengan kemenangan di NextGen series, tim utama Inter Milan kalah 2-0 dengan Juventus pada pertandingan lanjutan Liga Serie A, keesokan harinya 26 Maret 2012, Massimo Moratti[2] dan sebagian besar pejabat tinggi klub yang turut berpesta di London, memutuskan untuk memecat Claudio Ranieri dan mempromosikan Stramaccioni menjadi pelatih tim utama.[3]
Penunjukan ini menjadikannya sebagai pelatih ke-6 termudah Inter Milan atau yang termuda dalam 65 tahun terakhir.[4] Stramaccioni menjadi pelatih klub sebesar Inter Milan saat berusia 36 tahun dan tanpa pengalaman menangani tim besar ataupun tim utama, menjadikannya sebagai pelatih tak dikenal (terbukti dari belum terdaftarnya nama "Andrea Stramaccioni" di web Wikipedia beberapa jam setelah diresmikan sebagai Pelatih Inter Milan). Karena belum memiliki lisensi kepelatihan Pro UEFA, saat ini Stramaccioni akan bekerjasama dengan wakil pelatih Giuseppe Baresi.
Debutnya memimpin Inter Milan berakhir dengan kemenangan 5-4 atas Genoa di Stadion San Siro, pertandingan ini diwarnai dengan 9 gol, 2 kartu merah untuk masing-masing tim, dan 4 penalti yang 3 diantaranya untuk tim lawan serta Hattrick dari Diego Milito.[5]
Penerapan taktik
suntingSkema formasi favorit yang dipilih adalah 4-2-3-1, meskipun di beberapa pertandingan Inter Milan Primavera juga dapat berubah menjadi 4-4-1-1 atau 4-3-1-2. Disesuaikan dengan karakteristik penyebaran pemain, tanpa pemaksaan bergerak. Perfeksionis, pekerja keras dan motivator ulung, dia juga maniak dalam penyusunan skema yang ditetapkan. Pengalaman sebagai pemandu bakat dan pemantau tim lawan membuatnya selalu bekerja secara sistematis dan tercatat seperti halnya sistem yang diterapkan José Mourinho.
Statistik kepelatihan
sunting- Per pertandingan dimainkan 7 September 2021.
Tim | Sejak | Hingga | Rekor | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
G | W | D | L | Win % | |||
Inter Milan | 26 Maret 2012 | 24 Mei 2013 | 65 | 31 | 11 | 23 | 47,69 |
Udinese | 4 Juni 2014 | 30 Juni 2015 | 41 | 12 | 12 | 17 | 29,27 |
Panathinaikos | 9 November 2015 | 1 Desember 2016 | 52 | 22 | 14 | 16 | 42,31 |
Sparta Prague | 28 Mei 2017 | 6 Maret 2018 | 23 | 10 | 7 | 6 | 43,48 |
Esteghlal | 13 Juni 2019 | 8 Desember 2019 | 15 | 9 | 4 | 2 | 60,00 |
Al-Gharafa | 2 Juli 2021 | 31 Oktober 2022 | 53 | 21 | 12 | 20 | 39,62 |
Total | 275 | 115 | 71 | 89 | 41,82 |
Gelar
suntingSebagai pelatih
suntingInter Milan
Referensi
sunting- ^ "Inter Primavera juara NextGen Series". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-30. Diakses tanggal 2012-03-28.
- ^ "Moratti, "Stramaccioni berbakat"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-30. Diakses tanggal 2012-03-28.
- ^ bola-italia/2012/03/27/2993702/resmi-claudio-ranieri-dipecat Andrea Stramaccioni resmi menggantikan Claudio Ranieri
- ^ "Pelatih Inter Milan termuda". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-04-02. Diakses tanggal 2012-04-04.
- ^ Debut Stramaccioni[pranala nonaktif permanen]