Donghua
Animasi Tionghoa atau Donghua (Hanzi sederhana: 华人制动画; Hanzi tradisional: 華人製動畫; Hanyu Pinyin: Huárénzhì Dònghuà) merujuk kepada animasi yang dibuat di Tiongkok, Hong Kong, Makau, dan Taiwan.
Sejarah
suntingAnimasi modern Tionghoa dimulai pada 1918 ketika sebuah karya animasi dari Amerika Serikat yang berjudul Out of the Inkwell ditayangkan di Shanghai, Tiongkok. Klip-klip kartun pertama kali digunakan dalam iklan-iklan untuk produk-produk domestik. Meskipun begitu, industri animasi belum dimulai sampai kedatangan Wan bersaudara pada 1926. Wan bersaudara membuat film animasi Tionghoa pertama dengan suara, The Camel's Dance, pada 1935. Film animasi berjangka panjang pertama yang terkenal adalah Princess Iron Fan pada 1941. Tiongkok mulai membuka diri dengan dunia luar pada pertengahan 1960an, dengan Havoc in Heaven karya Wan bersaudara yang meraih sejumlah penghargaan internasional.
Masa keemasan animasi Tionghoa berakhir sampai terjadinya Revolusi Kebudayaan pada 1966.[1] Beberapa animator dipaksa untuk berhenti.
Terminologi
suntingAnimasi Tiongkok pada masa sekarang dibagi dalam dua kategori. Jenis yang pertama adalah "Animasi Konvensional" yang dibuat oleh perusahaan dengan keuangan yang baik. Konten-kontennya terdiri dari kartun 2D tradisional atau film animasi CG 3D modern yang didistribusikan melalui bioskop-bioskop, DVD atau ditayangkan di TV.[2]
Jenis yang kedua adalah "Webtoons" yang dibuat oleh perusahaan atau terkadang seorang individu. Kontesn-kontennya umumnya animasi flash
Karakteristik
suntingPada 1998, Wang Xiaodi zh:王小棣 menyutradarai film fitur animasi berjangka penuh "Nenek dan Hantu-Hantunya" zh:魔法阿媽.
Pemasaran animasi konvensional
suntingDari perspektif demografi, pemasaran konsumer Tiongkok mengindentifikasikan bahwa 11% audien adalah orang yang berusia dibawah 13 tahun dengan 59% antara 14 sampai 17 tahun dan 30% lebih dari 18 tahun. Secara potensial, 500 juta orang diidentifikasikan sebagai konsumer kartun.[3] China memiliki 370 juta anak, menjadi salah satu audien animasi terbesar di dunia.[4]
Dari perspektif keuangan, Riset Pemasaran Quatech mensurvei orang yang berusia antara 14 sampai 30 di Beijing, Shanghai dan Guangzhou dan menemukan bahwa lebih dari 1.3 miliar RMB (sekitar AS $163 juta) didapatkan dari kartun-kartun setiap tahunnya, namun lebih dari 80% adalah kartun yang berasal dari luar negara tersebut. Studi-studi lebih lanjut menampilkan bahwa 60% masih dipegang anime Jepang, 29% animasi Amerika, dan 11 persen animasi yang dibuat oleh animator di daratan utama Tiongkok, Taiwan atau Hong Kong.
Dari 2006 sampai sekarang, pemerintah Tiongkok menganggap animasi sebagai sektor kunci untuk kelahiran identitas nasional yang baru dan untuk pengembangan kebudayaan di China. Pemerintah mulai mempromosikan pengembangan sinema dan serial TV dengan memberikan 1% GDP. Hal ini didukung dengan pendirian sekitar 6000 studio animasi dan 1300 universitas yang digunakan untuk mempelajari animasi. Pada 2010, 220,000 menit animasi dibuat, yang membuat China menjadi pembuat kartun TV terbesar di dunia.[5]
Pada 1999 Studio Film Animasi Shanghai menggelontorkan 21 juta RMB (sekitar AS $2.6 juta) untuk membuat animasi Lotus Lantern. Film tersebut mendapatkan pendapatan box office sebanyak lebih dari RMB 20 juta (sekitar AS $2.5 juta), namun gagal untuk mengkapitalisasikan produk-produk terkait. Perusahaan yang sama membuat serial kartun Music Up pada 2001, dan meskipun 66% dari profitnya berasal dari penjualan pernak-pernik terkait.
Pada, 2007 serial Tiongkok populer, Qin's Moon, melakukan debutnya.Musim ketiganya dirilis pada 23 Juni 2010. Musim keempatnya dalam tahap pembuatan.
Salah satu dari manhua paling populer di Hong Kong adalah Old Master Q. Karakter-karakternya dibuat dalam bentuk kartun awal 1981
Pada November 2006 sebuah forum tingkat tinggi animasi diselenggarakan untuk mengumumkan 10 kartun domestik paling populer di China yakni Century Sonny, Tortoise Hanba's Stories, Black Cat Detective, SkyEye, Lao Mountain Taoist, Nezha Conquers the Dragon King, Wanderings of Sanmao, Zhang Ga the Soldier Boy, The Blue Mouse and the Big-Faced Cat dan 3000 Whys of Blue Cat.[6] Century Sonny adalah sebuah serial TV animasi CG 3D dengan 104 episode.
Pada 2011 Vasoon Animation merilis "Kuiba", yang juga dikenal sebagai 魁拔. Film tersebut mengisahkan tentang kisah bagaimana seorang anak laki-laki berupaya untuk menyelamatkan dunia fantasi dari monster jahat yang, tanpa disadari, berada di dalam dirinya.[7][8][9] Dari Juli 2012 sampai Juli 2013, YouYaoQi merilis Seratus ribu candaan buruk.
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ Qing Yun. "Qing Yun Diarsipkan 2006-05-21 di Wayback Machine.." Qing Yun.com. Diakses pada 19 Desember 2006.
- ^ French, Howard W. (2004-12-01). "China Hurries to Animate Its Film Industry". The New York Times. Diakses tanggal 2015-02-23.
- ^ Homepage of author Jonathan Clement. "Homepage of author Jonathan Clement Diarsipkan 2007-01-06 di Wayback Machine.. " "Chinese Animation." Diakses pada 21 Desember 2006.
- ^ People's Daily Online. "People's Daily Online." "China Opens Cartoon Industry to Private Investors." Diakses pada 20 Desember 2006.
- ^ De Masi, Vincenzo (2013). "Discovering Miss Puff: a new method of communication in China" (PDF). KOME − An International Journal of Pure Communication Inquiry. Hungarian Communication Studies Association. 1 (2): 44, 46. ISSN 2063-7330. Diakses tanggal 8 Februari 2015.
- ^ China's CityLife. "China's City Life." "Top 10 Domestic Cartoons." Diakses pada 21 Desember 2006.
- ^ "Chinese Animation At A Crossroads". CNTV English. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-03-14. Diakses tanggal 2012-10-30.
- ^ Kemp, Stuart (24 Juni 2011). "Beijing Calls the Toons". The Independent. London. Diakses tanggal 2012-10-30.
- ^ "China Animation To Be Screened in Japan Before Its Mainland Theater Release". China Screen News. Diakses tanggal 2012-10-30.
Pranala luar
sunting- Forum Industri Kartun di China Diarsipkan 2007-01-09 di Wayback Machine.
- Mengenang Te Wei di AnimationInsider.net Diarsipkan 2010-02-14 di Wayback Machine.