Anomeanisme
Bagian dari seri artikel mengenai |
Arianisme |
---|
Sejarah dan teologi |
Pemuka Arian |
Tokoh lain |
Tokoh Semiarian kiwari |
Penentang |
Portal Kristen |
Kaum Anomean, yang juga dikenal dengan sebutan kaum Heterousian, kaum Aesian, dan kaum Enomian, adalah sempalan Kristen abad ke-4 yang menganut salah satu ragam Arianisme, yang mengajarkan bahwa Yesus Kristus tidak sama hakikatnya (homoousios) dan tidak pula serupa hakikatnya (homoiousios) dengan Allah Bapa.[1]
Selayang pandang
suntingIstilah anomean berasal dari kata Yunani ἀ(ν)- (an-) yang berarti 'tidak' dan ὅμοιος (omoios) yang berarti 'serupa', dan oleh karena itu juga berarti 'lain' atau 'tidak sama'. Pada abad ke-4, masa pemerintahan Kaisar Konstantius II, istilah tersebut dipakai untuk menyifatkan para pengikut Aesius dan Enomius. Istilah heterousian berasal dari kata Yunani ἑτεροούσιος (heterooúsios) yang berarti 'berlainan hakikat', gabungan kata ἕτερος (héteros) yang berarti 'lain' dan kata οὐσία (ousía) yang berarti 'hakikat'.
Kaum Semiarian mengutuk kaum Anomean di dalam Konsili Seleukia. Kaum Anomean membalas dengan mengutuk kaum Semiarian di dalam Konsili Konstantinopel dan Sinode Antiokhia, menghilangkan kata ὅμοιος (omoios) dari rumusan Ariminium maupun Konstantinopel, dan menegaskan bahwa Sang Sabda bukan saja berlainan hakikat dengan Sang Bapa melainkan juga berlainan kehendak dengan Sang Bapa, sehingga sejak saat itu mereka disebut ἀνόμοιοι (anomoioi).
Pada abad ke-5, seorang presbiter Anomean bernama Filostorgius menulis sejarah Gereja versi Anomean.[2]
Penganut ternama
sunting- Aesius, pengasas tradisi Anomean, kemudian hari menjadi uskup (tahun 361–?).[3][4]
- Teodulus, Uskup Khairetapa (dari tahun ? sampai sekitar tahun 363) dan Uskup Palestina (dari sekitar tahun 363 sampai sekitar tahun 379).[5][6]
- Enomius, Uskup Kizikus (tahun 360–361) yang diasingkan (dari tahun 361 sampai sekitar tahun 393).[4][7]
- Pemenius, Uskup Konstantinopel, (sekitar tahun 363, kira-kira sezaman dengan Edoksius dari Antiokhia).[8]
- Kandidus, Uskup Lidya (sekitar tahun 363 sampai tahun ?).[8]
- Arianus, Uskup Yonia (sekitar tahun 363 sampai tahun ?).[8]
- Florensius, Uskup Konstantinopel (sekitar tahun 363 sampai tahun ?, kira-kira sezaman dengan Edoksius dari Antiokhia).[8]
- Talus, Uskup Lesbos, (sekitar tahun 363 sampai tahun ?, kira-kira sezaman dengan Edoksius dari Antiokhia).[8]
- Efronius, Uskup Galatia,Laut Hitam, dan Kapadokia (sekitar tahun 363 sampai tahun ?).[8]
- Yulianus, Ukskup Kilikia, (sekitar tahun 363 sampai tahun ?).[8]
- Seras, Stefanus, dan Heliodorus, uskup-uskup Mesir (sekitar tahun 363 sampai tahun ?).[8]
- Filostorgius, sejarawan.
Penentang ternama
sunting- Basilius Agung, Uskup Kaisarea dan penulis risalah Melawan Enomius.
- Gregorius dari Nazianzus, Uskup Agung Konstantinopel, seorang penulis dan orator ulung. Orasi Teologis Pertama. Suatu Diskursus Pendahuluan melawan Kaum Enomian.
- Gregorius dari Nisa, Uskup Nisa, adik kandung Basilius Agung. Melawan Enomius (12 parwa) dan Jawaban Terhadap Pustaka Kedua Enomius.
Baca juga
sunting- Nektarius dari Konstantinopel
- Kaum Homean, kebalikan dari kaum Anomean
- Arianisme
- Kontroversi Arian
Keterangan
sunting- ^ Encyclopædia Britannica: "Anomoean"
- ^ Filostorgius, Sejarah Gereja.
- ^ Filostorgius, di dalam Fosius, Ikhtisar Sejarah Gerejawi Filostorgius, parwa 7, bab 6.
- ^ a b Sokrates Skolastikus, Sejarah Gereja, parwa 2, bab 35.
- ^ Filostorgius, dalam Fosius, Ikhtisar Sejarah Gerejawi Filostorgius, parwa 8, bab 2 dan parwa 9, bab 18.
- ^ Sokrates Skolastikus, Sejarah Gereja, parwa 2, bab 40.
- ^ Filostorgius, dalam Fosius, Ikhtisar Sejarah Gerejawi Filostorgius, parwa 5, bab 3 dan parwa 6, bab 1–3.
- ^ a b c d e f g h Filostorgius, dalam Fosius, Ikhtisar Sejarah Gerejawi Filostorgius, parwa 8, bab 2.
Rujukan
sunting- Edisi pertama Encyclopædia Britannica [terbit 1768-1771]
- This article incorporates text from a publication now in the public domain: Chambers, Ephraim, ed. (1728). "article name needed". Cyclopædia, or an Universal Dictionary of Arts and Sciences (edisi ke-first). James and John Knapton, et al.