Antropologi pangan

Antropologi pangan merupakan subbidang ilmu antropologi yang menghubungkan perspektif etnografis dan sejarah dengan isu-isu sosial kontemporer dalam sistem produksi dan konsumsi pangan.

Meskipun catatan antropologi awal sering berurusan dengan proses memasak dan makanan sebagai bagian dari ritual atau kehidupan sehari-hari, makanan jarang dianggap sebagai titik sentral dari fokus akademik. Pandangan ini berubah pada paruh akhir abad ke-20, ketika karya dasar Mary Douglas, Marvin Harris, Arjun Appadurai, Jack Goody, dan Sidney Mintz mengukuhkan studi tentang makanan sebagai wawasan kunci dalam kehidupan sosial modern.[1] Mintz dikenal sebagai "Bapak antropologi pangan"[2] dengan karya tulisnya Sweetness and Power (1985),[3] yang menghubungkan permintaan gula Inggris dengan kondisi tenaga kerja industri yang eksploitatif.

Penelitian telah melacak kepentingan materiil dan simbolis makanan, serta bagaimana mereka saling berkaitan.[4] Contoh tema yang sedang berlangsung adalah makanan sebagai bentuk diferensiasi,[5] hubungan timbal balik, dan peran makanan dalam industrialisasi dan globalisasi tenaga kerja serta rantai komoditas.

Beberapa program akademik dan interdisipliner terkait bisa ditemukan di AS dan Inggris[6] (terdaftar di bawah lembaga penelirian pangan).

Referensi sunting

  1. ^ Klein and Watson (2016). The Handbook of Food and Anthropology. ]Bloomsbury Academic. hlm. 3. ISBN 9780857855947. 
  2. ^ Roberts, Sam. "Sidney Mintz, Father of Food Anthropology, dies at 93". The New York Times. 
  3. ^ Mintz, Sidney (1985). Sweetness and Power: The Place of Sugar in Modern History . ISBN 0140092331. 
  4. ^ Pilcher, Jeremy (2012). The Oxford Handbook of Food History. ISBN 9780199729937. 
  5. ^ Bourdieu, Pierre (1984). Distinction: A Social Critique of the Judgement of Taste . Routledge. ISBN 0-674-21277-0. 
  6. ^ "Food Studies Programs". food-culture.org.