Anumerta

apresiasi penghormatan terhadap orang setelah meninggal dunia

Anumerta (serapan dari bahasa Sanskerta: अनु- (anu-, "setelah") + मृत (mṛta, "wafat")) adalah tindakan atau kegiatan yang terkait dengan seseorang yang dilakukan setelah yang bersangkutan meninggal dunia.

Dalam konteks yang paling umum, anumerta biasanya dikaitkan dengan pemberian penghargaan kepada seseorang atas jasa-jasa yang telah dilakukannya, biasanya oleh pemerintah atau organisasi, pada saat orang tersebut telah meninggal dunia.

Dalam kemiliteran, pemberian gelar kenaikan pangkat satu tingkat diberikan dan tidak menutup kemungkinan diberikan juga kepada orang sipil. Gelar anumerta yang paling terkenal di Indonesia adalah gelar yang diberikan kepada sembilan Pahlawan Revolusi yang gugur di Jakarta dan Yogyakarta akibat peristiwa pemberontakan G30S/PKI.

Beberapa penghargaan tidak dapat diberikan secara anumerta, misalnya Penghargaan Nobel.

Penghargaan Anumerta di Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sunting

TNI Angkatan Darat sunting

Jenderal Besar sunting

Jenderal sunting

Letnan Jenderal sunting

Mayor Jenderal sunting

Brigadir Jenderal sunting

Kolonel sunting

Kapten sunting

Pembantu Letnan Dua sunting

  • Rama Wahyudi

TNI Angkatan Laut sunting

Laksamana sunting

Laksamana Madya sunting

TNI Angkatan Udara sunting

Marsekal Muda sunting

Letnan Satu sunting

Kepolisian Negara Republik Indonesia sunting

Komisaris Jenderal Polisi sunting

Inspektur Jenderal Polisi sunting

Inspektur Polisi Dua sunting

  • Erwin Yudha Wildani

Ajun Inspektur Polisi Dua sunting

Bhayangkara Satu sunting

  • Doni Priyanto
  • Muhammad Aldy