Arsitektur Palladian
Arsitektur Palladian adalah gaya arsitektur Eropa yang berasal dari dan terinspirasi oleh desain arsitek Andrea Palladio (1508–1580) dari Venesia. Apa yang dikenal sebagai arsitektur Palladian saat ini merupakan evolusi dari konsep aslinya. Karya-karya Palladio sangat didasarkan pada simetri, perspektif, dan nilai-nilai arsitektur dari kuil klasik formal di zaman Yunani Kuno dan Romawi. Dari abad ke-17 interpretasi Palladio tentang arsitektur klasik ini diadaptasi sebagai gaya yang dikenal sebagai "Palladianisme", yang terus berkembang sampai akhir abad ke-18.
Di Inggris, Palladianisme menjadi populer selama abad ke-17, walaupun hanya sebentar karena terjadi Perang Saudara Inggris yang diikuti oleh penerapan penghematan. Pada awal abad ke-18 Palladianisme kembali menjadi mode, tidak hanya di Inggris saja. tetapi juga secara langsung dipengaruhi dari Inggris, di Prusia. Count Francesco Algarotti mungkin telah menulis kepada Lord Burlington dari Berlin bahwa ia merekomendasikan gaya arsitektur yang telah diperkenalkan Burlington di Inggris kepada Friedrich II dari Prusia untuk diadopsi juga di Prusia,[1] tetapi gedung opera Knobelsdorff di Bulevar Unter den Linden, telah dibangun dari 1741 berdasarkan gaya Gedung Wanstead karya Cohen Campbell. Kemudian pada abad itu, ketika gaya Palladian mulai tidak disukai di Eropa, gaya ini justru semakin populer di seluruh koloni Inggris di Amerika Utara, contoh-contohnya seperti Drayton Hall di South Carolina, Perpustakaan Redwood dan Athenaeum di Newport, Rhode Island, Morris-Jumel Mansion di New York City, Rumah Hammond-Harwood di Annapolis, Maryland, Monticello Thomas Jefferson dan Hutan Poplar di Virginia.[2]
Gaya arsitektur Palladian terus digunakan di Eropa sepanjang abad ke-19 dan awal abad ke-20, yang sering digunakan dalam desain bangunan publik dan kota. Dari paruh kedua abad ke-19, gaya Palladian disaingi oleh kebangkitan Gotik di dunia berbahasa Inggris, seperti salah satu pembelanya yaitu Augustus Pugin, mengingat asal-usul Palladianisme dari bangunan kuil kuno Yunani dan Romawi, dianggap sebagai gaya bangunan kafir bagi ummat Anglikan dan Anglo-Katolik.[3] Namun, sebagai gaya arsitektur, gaya Palladian ini terus populer dan berevolusi; bentuk, simetri dan proporsinya terlihat jelas pada banyak desain bangunan modern pada saat ini.
Catatan
sunting- ^ James Lees-Milne, The Earls of Creation 1962:120.
- ^ The Center for Palladian Studies in America, Inc., "Palladio and English-American Palladianism." Diarsipkan 2009-10-23 di Wayback Machine.
- ^ Frampton, p. 36
Referensi
sunting- Ackerman, Jaaes S. (1994). Palladio (series "Architect and Society").
- Copplestone, Trewin (1963). World Architecture. Hamlyn.
- Dal Lago, Adalbert (1966). Ville Antiche. Milan: Fratelli Fabbri.
- Frampton, Kenneth. (2001). Studies in Tectonic Culture. MIT Press. ISBN 0-262-56149-2.
- Halliday, E" E. (1967). Cultural History of England. London: Thames and Hudson.
- Jackson-Stops, Gervase (1990). The Country House in Perspective. Pavilion Books Ltd.
- Kostof, Spiro. A History of Architecture. New York: Oxford University Press.