Bank Permata

perusahaan asal Indonesia
(Dialihkan dari Artamedia Bank)

PT Bank Permata Tbk (berbisnis dengan nama Permata Bank) adalah anak usaha Bangkok Bank yang berkantor pusat di Jakarta. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini memiliki 301 kantor cabang, 4 kantor cabang bergerak, 23 titik pembayaran syariah, dan 925 ATM yang tersebar di 62 kabupaten/kota di Indonesia.[2][3]

PT Bank Permata Tbk
Permata Bank
Sebelumnya
PT Bank Persatuan Dagang Indonesia (1954-1971)
PT Bank Bali Tbk (1971-2002)
Perseroan terbatas
Kode emitenIDX: BNLI
IndustriJasa keuangan
PendahuluBank Universal
Bank Prima Express
Bank Artamedia
Bank Patriot
KCBA Bangkok Bank
Didirikan27 September 2002; 22 tahun lalu (2002-09-27)
PendiriBadan Penyehatan Perbankan Nasional
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Meliza Musa Rusli[1]
(Direktur Utama)
Chartsiri Sophonpanich[1]
(Komisaris Utama)
Produk
PendapatanRp 6,542 triliun (2020)[2]
Rp 1,216 triliun (2020)[2]
Total asetRp 197,726 triliun (2020)[2]
Total ekuitasRp 35,071 triliun (2020)[2]
PemilikBangkok Bank
Karyawan
7.750 (2020)[2]
Situs webwww.permatabank.com
Facebook: PermataBank X: PermataBank Instagram: permatabank Modifica els identificadors a Wikidata

Sejarah

sunting
 
Logo pertama PermataBank, digunakan dari tanggal 18 Februari 2003 hingga 27 September 2024

2000–2004

sunting

Pada tahun 2000, Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) merekapitalisasi PT Bank Bali Tbk. Pemerintah Indonesia menjadi pemegang saham utama dan pada tahun 2002 PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia, dan PT Bank Patriot digabung (merger) dengan nama PT Bank Permata Tbk sampai sekarang.

2004–2014

sunting

Pada tahun 2004, Standard Chartered dan Astra International masing-masing mengambil alih 25,86% saham bank ini, sehingga keduanya bersama-sama menjadi pengendali bank ini, dan pada akhir tahun 2004, keduanya meningkatkan kepemilikan sahamnya di bank ini masing-masing menjadi 31,55%. Pada tahun 2006, keduanya kembali meningkatkan kepemilikan sahamnya di bank ini menjadi 89,01%. Pada tahun 2010, bank ini mengakuisisi PT GE Finance Indonesia, dan kemudian mengubah nama perusahaan tersebut menjadi PT Sahabat Finansial Keluarga. Pada tahun 2010 juga, untuk pertama kalinya, bank ini berhasil mencatatkan laba bersih sebesar lebih dari Rp 1 triliun. Setahun kemudian, untuk pertama kalinya, bank ini juga berhasil mencatatkan aset sebesar lebih dari Rp 100 triliun.

2014–2024

sunting

Pada tahun 2014, perusahaan ini resmi menguasai 25% saham PT Astra Sedaya Finance, namun kemudian dilepas pada tahun 2018. Pada tanggal 13 Desember 2019, Bangkok Bank mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi mayoritas saham bank ini.[4] Pada tahun 2020, Bangkok Bank resmi membeli 89,12% saham bank ini, dan kemudian ditingkatkan menjadi 98,71%. Sesuai arahan dari Otoritas Jasa Keuangan, PT Bangkok Bank Indonesia lalu mengintegrasikan kantor cabangnya di Jakarta, serta kantor cabang pembantunya di Medan dan Surabaya ke dalam bank ini.[2][3]

2024–sekarang

sunting

Pada tanggal 27 September 2024, di hari jadinya ke-22 tahun, Permata Bank meluncurkan logo baru dengan simbol bunga seroja (lotus) yang sama dengan Bangkok Bank.[5]

Penghargaan

sunting

Pada tahun 2019, layanan Permata Bank memperoleh 5 penghargaan Satisfaction Loyalty & Engagement (SLE) Award 2019 berdasarkan survei Infobank dan Marketing Research Indonesia (MRI), salah satunya adalah peringkat #1 untuk kategori OVERALL-ENGAGEMENT INDEX 2019 (bank umum konvensional / bank buku 3). Layanan Nasabah PermataTel telah meraih penghargaan Contact Center Service Excellence Award 2019 untuk 10 kategori, dari Majalah Service Excellence. Di kategori produk, kartu kredit, kartu debit dan Unit Usaha Syariah Permata Bank meraih peringkat I & II untuk Digital Brand Awards 2019 oleh Majalah InfoBank. PermataBank juga meraih sejumlah peringkat service excellence di kategori Bank Umum dan Bank Unit Usaha Syariah, dalam Banking Service Excellence Award 2020 oleh majalah InfoBank bekerjasama dengan Market Research Indonesia.[butuh rujukan]

Struktur

sunting

Dewan Komisaris

sunting
  • Komisaris Utama: Chatsiri Sophonpanich
  • Komisaris: Chong Toh
  • Komisaris: Niramarn Laisathit
  • Komisaris: Chalit Tayjasanant
  • Komisaris Independen: Haryanto Sahari
  • Komisaris Independen: Rahmat Waluyanto
  • Komisaris Independen: Goei Siauw Hong
  • Komisaris Independen: Yap Tjay Soen

Dewan Direksi

sunting
  • Direktur Utama: Meliza Musa Rusli
  • Direktur Risiko: Setiatno Budiman
  • Direktur Kepatuhan: Dhien Tjahajani
  • Direktur Keuangan: Lea Setianti Kusumawijaya
  • Direktur Sumber Daya Manusia: Dayan Sadikin
  • Direktur Teknologi dan Operasi: Abdy Dharma Salimin
  • Direktur Wholesale Banking: Darwin Wibowo
  • Direktur Retail Banking: Djumariah Tenteram
  • Direktur Unit Usaha Syariah: Herwin Bustaman

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Bank Permata Tbk. Diakses tanggal 28 Januari 2022. 
  2. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Bank Permata Tbk. Diakses tanggal 28 Januari 2022. 
  3. ^ a b "Sejarah Perusahaan". PT Bank Permata Tbk. Diakses tanggal 28 Januari 2022. 
  4. ^ Sidik, Syahrizal (2019-12-13). "Sah! Bangkok Bank Akuisisi Permata, Ini Penjelasan Lengkap". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 2019-12-13. 
  5. ^ Ignatia Maria Sri Sayekti, ed. (2024-09-29). "Permata Bank Hadir dengan Logo Bunga Lotus sebagai Simbol Kebijaksanaan & Ketangguhan". PressRelease.id (Siaran pers). Kontan. Diakses tanggal 2024-09-30. 

Pranala luar

sunting