Pondok Pesantren As'adiyah

sekolah di Indonesia
(Dialihkan dari As'adiyah)

Pondok Pesantren As'adiyah adalah pondok pesantren yang berpusat di Sengkang, Wajo. Lembaga pendidikan Islam ini merupakan yang tertua di Sulawesi Selatan dengan pendirinya ialah ulama besar Sulawesi Selatan, A.G.H. Muhammad As'ad al-Bugisi gelar Puang Aji Sade.

Pondok Pesantren As'adiyah
Alamat
Jl. Veteran no. 46, Kelurahan Lapongkoda, Kecamatan Tempe

,
Koordinat4°07′41″S 120°01′57″E / 4.127937°S 120.032562°E / -4.127937; 120.032562Koordinat: 4°07′41″S 120°01′57″E / 4.127937°S 120.032562°E / -4.127937; 120.032562
Telepon/Faks.+62 82189010963
Situs webPP As'adiyah
Informasi
JenisPondok pesantren
Didirikan
  • 1928 (halakah)
  • Mei 1930 (pesantren)
PendiriA.G.H. Muhammad As'ad
PengasuhA.G. Prof. KH. Nasaruddin Umar
Lain-lain
Moto

Sejarah sunting

Pada 1928, Puang Aji Sade pulang ke Wajo setelah menyelesaikan pendidikannya di Makkah. A.G.H. As'ad membuka pengajian di samping Masjid Jamik Sengkang dengan murid pertama terdiri dari 20 santri laki-laki. Setelah memperoleh sambutan baik dari penduduk sekitar, A.G.H. As'ad mengubah sistem pengajaran dari halakah menjadi madrasah klasikal pada Mei 1930 dengan nama Madrasah Arabiyah Islamiyah (MAI) Sengkang.[1] Pendirian MAI Sengkang melibatkan beberapa murid Puang Aji Sade, salah satunya ialah A.G.H. Abdurrahman Ambo Dalle, pendiri Pondok Pesantren DDI Mangkoso.[2]

Setelah Puang Aji Sade wafat pada 29 Desember 1952, tampuk kepemimpinan MAI Sengkang dipegang oleh A.G.H. Muhammad Daud Ismail. Pada masa kepemimpinannya, nama lembaga pendidikan berubah menjadi Madrasah As'adiyah sebagai bentuk penghormatan terhadap A.G.H. Muhammad As'ad. A.G.H. Daud Ismail juga mendirikan yayasan sebagai badan pengelola pesantren.[1]

Pengasuh sunting

Pondok Pesantren As'adiyah beberapa kali mengalami pergantian pimpinan dengan daftarnya ialah sebagai berikut.[3]

  1. A.G.H. Muhammad As'ad (1930-1952)
  2. A.G.H. Muhammad Daud Ismail (1952-1961)
  3. A.G.H. Muhammad Yunus Martan (1961-1988)
  4. A.G.H. Hamzah Badawi (1988)
  5. A.G.H. Abdul Malik Muhammad (1988-2000)
  6. A.G.H. Abdurrahman Musa (2000-2002)
  7. A.G.H. Muhammad Rafii Yunus Martan (2002-2018)
  8. A.G.H. Muhammad Sagena (2018-2022)
  9. A.G. Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, M.A (2022-Sekarang)

Pendidikan sunting

Pada awal pembentukannya, MAI Sengkang terbagi atas jenjang ibtidaiyah dan tsanawiyah. Jenjang aliyah dibuka pada 1955, disusul dengan pembukaan SMP pada 1956 dan SMA pada 1959. Pada 1964, dibuka jenjang TK, SD, dan Institut Agama Islam As'adiyah.[1]

Cabang As'adiyah tersebar di Sulawesi, Kalimantan, dan lain-lain dengan perincian persebarannya per 2021 ialah sebagai berikut.[4]

  • 44 TK
  • 363 MI dan 45 SD
  • 78 MTs dan 7 SMP
  • 32 MA dan 4 SMA

Rujukan sunting

  1. ^ a b c As'ad, Muhammad (2009). "Pondok Pesantren As'adiyah". al-Qalam. 15 (2): 335–354. 
  2. ^ Latif, Muhaemin (2019). "Pergulatan Pesantren dengan Modernitas: Becermin pada Pondok Pesantren DDI Mangkoso Barru". al-Qalam. 25 (2): 379–392. 
  3. ^ Gunawan, Hardiansyah Abdi (23 Oktober 2020). "Profil Singkat Pimpinan Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang dari Masa ke Masa". Tribunnews.com. Diakses tanggal 26 Maret 2022. 
  4. ^ "Pendidikan". Pondok Pesantren As'adiyah. Diakses tanggal 26 Maret 2022. 

Pranala luar sunting