Asid bin Kurz Al-Bajali
Nama asli ia adalah Asad[1] bin 'Amir bin Abdillah bin Abdi Syams bin Salamah bin 'Auf bin Jusyam bin 'Amr bin Tsaur bin Duhn bin Mu'awiyah bin Al-Ahmas bin Al-Ghauts bin Anmar Al-Qasri (Bahasa Arab : أسد بن عامر بن عبد الله بن عبد الشمس بن سلمة بن عوف بن جشم بن عمرو بن ثور بن دهن بن معاوية بن الأحمس بن الغوث بن أنمار القسري), penisbatan Al-Qasri di belakang namanya menandakan bahwa ia merupakan keturunan Qasr bin 'Abqar yang berasal dari salah satu cabang klan dari suku Bajilah. Ia termasuk dalam kategori sahabat Nabi begitu pula anaknya yang bernama Yazid bin Asid.[2][3]
Keutamaan
suntingPada saat ia masuk islam berbarengan dengan seseorang dari Bani Tsaqif, ia menghadiahkan sepuah busur kepada Rasulullah kemudian meminta do'a dari Nabi, maka Rasulullah pun mendoakannya kebaikan.[4]
Para tabi'in yang mengambil riwayat dari ia antara lain Dhamrah bin Habib dan cucu Asid sendiri yang bernama Khalid bin Abdullah bin Asid. Tercatat Ia meriwayatkan beberapa hadits dari Rasulullah diantaranya mengenai perintah untuk menyayangi dan mengasihi orang lain sebagaimana kita menyayangi diri kita sendiri[5] dan hadits tentang penyakit demam yang bisa menggugurkan dosa penderitanya.[6]
Referensi
suntingCatatan Kaki
sunting- ^ ulama ahli sejarah seperti Ibnu Qani dan al-Baghawi membacanya (أَسِيد) dengan penambahan huruf ya', sedangkan al-Bukhari, Abu Hatim ar-Razi, Ibnu Hibban dan at-Thabrani membacanya (أَسَد).
- ^ Ibnu 'Abdil Barr. Al-Isti'ab fi Ma'rifat al-Ashab jilid I. hlm. 79.
- ^ Al-Bukhari. At-Tarikh Al-Kabiir jilid II. hlm. 49.
- ^ Ibnu Qani al-Baghdadi. Mu'jam As-Shahabah jilid II. Beirut. hlm. 414.
- ^ Musnad Imam Ahmad jilid II. hlm. 70.
- ^ Ibnu Abi Ad-Dunya. Al-Maradh wa Al-Mukaffirat. hlm. 85 no.214.