Aspirator atau radas sedot[1] merupakan suatu jenis pompa jet-ejektor, yang menghasilkan vakum dengan memanfaatkan efek Venturi.

Aspirator
Suatu aspirator kuningan. Pipa masuk dan keluar air berada di bagian atas dan bawah, berturut-turut; pipa udara berada di bagian sisi aspirator.
Nama lainPompa jet-eduktor,
injektor/ejektor,
pompa saring,
pompa Venturi
KegunaanPembentukan vakum,
penyedotan
Alat terkaitInjektor,
pompa vakum

Dalam aspirator, fluida (cairan atau gas) mengalir melalui tabung pertama yang menyempit dan kemudian melebar di area penampang. Saat tabung menyempit, tekanan fluida berkurang. Di daerah sempit ini kecepatan fluida harus meningkat untuk menjaga kontinuitas massa. Di tempat di mana tabung menyempit, vakum ditarik akibat efek Venturi.[2]

Operasi

sunting
 
Penggunaan aspirator air

Aspirator air yang sederhana dan murah merupakan jenis aspirator yang paling umum. Alat ini digunakan dalam laboratorium kimia dan biologi dan terdiri dari fiting tee yang menempel pada suatu keran dan memiliki lubang selang pada salah satu sisinya. Aliran air melewati bagian lurus tee, yang memiliki batasan di persimpangan, di mana selang dilekatkan. Selang vakum harus dihubungkan dengan lubang ini. Di masa lalu, aspirator air umum terdapat pada vakum dengan kekuatan rendah di meja kerja kimia. Namun, airnya sangat padat, dan tergantung pada apa vakum digunakan untuk (yaitu pelepasan pelarut), mereka dapat melanggar undang-undang perlindungan lingkungan seperti RCRA dengan mencampur bahan kimia yang berpotensi berbahaya ke dalam aliran air, kemudian menyiramnya ke saluran pembuangan yang sering mengarah langsung ke saluran pembuangan kota.

Jika cairan digunakan sebagai fluida kerja, kekuatan vakum yang dihasilkan dibatasi oleh tekanan uap cairan (untuk air, 32 kPa or 4,6 psi atau 32 mbar pada 25 °C or 77 °F). Jika suatu gas digunakan, tetapi, pembatasan ini tidak terjadi. Ejektor uap industri (disebut pula "ejektor jet uap", "aspirator uap", atau "aspirator jet uap") menggunakan uap sebagai fluida kerja.[3]

Untuk menghindari penggunaan uap yang berlebihan, suatu tahapan tunggal ejektor uap umumnya tidak digunakan untuk menghasilkan vakum dibawah sekira 10 kPa (75 mmHg).[4] Untuk menghasilkan vakum yang lebih tinggi, banyak tahapan digunakan; dalam suatu ejektor uap dua-tahap, misalnya, tahapan kedua menyediakan vakum untuk keluaran uap buangan melalui tahap pertama. Pendingin mungkin digunakan diantara tahapan-tahapan tersebut untuk mengurangi beban pada tahap berikutnya. Ejektor uap dengan dua, tiga, empat, lima dan enam tahapan mungkin digunakan untuk menghasilkan vakum hingga 2.5 kPa, 300 Pa, 40 Pa, 4 Pa, dan 0.4 Pa, berturut-turut.[4]

Ejektor udara atau pompa Venturi serupa dengan ejektor uap namun menggunakan udara bertekanan-tinggi sebagai fluida kerja. Mereka disebut sebagai Ejektor Vakum[5] dan menghasilkan vakum dengan mengubah telanan pada udara terkompresi. Ejektor udara banyak-tahap dapat digunakan, tetapi karena udara tidak dapat dengan mudah terkondensasi pada suhu ruangan, suatu ejektor udara biasanya dibatasi hingga dua tahapan saja.[6]

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Arti kata radas sedot". Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbud. KBBI Daring. Diakses tanggal 26 April 2022. 
  2. ^ Jiang, Q. M.; Fan, Y. N.; Yang, D. D. (2009). "Application of venturi injector for recovering pressure energy to natural gas network". Gas & Heat. 29 (7): A28–A31. 
  3. ^ Air Ejectors Cheaper Than Steam (dari web.archive.org). Diakses tanggal 12 Mei 2017.
  4. ^ a b High Vacuum Pumping Equipment, B. D. Power, New York: Reinhold Publishing Corporation, 1966, chapter 4.
  5. ^ Vacuum Ejectors
  6. ^ Gupta, B.; Nayak, A. K.; Kandar, T. K.; Nair, S. (2016). "Investigation of air-water two phase flow through a venturi". Exp. Therm. Fluid. Sci. 70: 148–154. doi:10.1016/j.expthermflusci.2015.07.012. 

Pranala luar

sunting