Ayam pop
Ayam pop adalah salah satu masakan yang berbahan dasar daging ayam dari provinsi Sumatera Barat. Ayam pop termasuk salah satu bentuk hidangan ayam goreng, tetapi yang membedakan ayam pop dengan ayam goreng pada umumnya adalah ayam pop memiliki warna yang masih putih pucat ketika selesai dimasak. Hal ini dikarenakan sebelum digoreng, ayam pop yang sudah diberi bumbu direbus terlebih dahulu di dalam rebusan air kelapa dan bawang putih cincang. Setelah itu, ayam baru digoreng sebentar di dalam minyak panas agar matang sempurna dan memperoleh sedikit tekstur renyah. Ayam pop biasanya dihidangkan dengan didampingi samba lado (sambal) tomat dan sayur daun singkong rebus.
Ayam pop | |
---|---|
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Sumatera Barat |
Bahan utama | Daging ayam, air kelapa, bawang putih, minyak kelapa |
Sunting kotak info • L • B |
Asal-usul
suntingSebenarnya, asal-usul ayam pop belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa sumber mengatakan bahwa hidangan ini berasal dari salah satu restoran di Bukittinggi yaitu Restoran Family Benteng Indah yang telah berdiri sejak tahun 1947.[1][2] Pada awalnya restoran tersebut hanya menjual ayam goreng kering biasa. Suatu hari ketika pesanan mulai banyak, sang pemilik restoran merebus ayam dalam jumlah banyak dalam santan serta cincangan bawang putih lalu digoreng sebentar agar pelanggan tidak menunggu lama. Sengaja atau tidak, hidangan ayam tersebut kemudian menjadi populer karena bentuknya yang berbeda dari ayam goreng pada umumnya dan memiliki aroma khas dari air kelapa dan rasa yang lebih gurih.[3] Hidangan ini menjadi favorit warga keturunan Tionghoa di Bukittinggi kala itu karena ayam pop yang berwarna putih pucat terlihat mirip dengan ayam Hainan yang merupakan hidangan ayam rebus khas Tionghoa. Dinamai ayam pop karena pada masa itu, restoran kerap mengadakan pertunjukan musik dan genre musik yang populer saat itu adalah musik pop, jadilah nama ayam pop dipakai hingga sekarang.[3][4]
Ada juga sumber yang mengatakan bahwa ayam pop mulai populer pada tahun 1936. Salah satu restoran populer Sumatera Barat yaitu Simpang Raya yang pertama kali mempopulerkan nama ini dengan menyebut hidangan ayam goreng mereka dengan nama ayam pop,[5] sehingga beberapa cabang Simpang Raya (mayoritas di luar Sumatera Barat) menambahkan slogan "Istana Ayam Pop" dan dipatenkan menjadi salah satu hidangan utama di restoran tersebut.[5]
Meskipun banyak versi mengenai asal-usul ayam pop, hingga saat ini mayoritas restoran masakan Sumatera Barat kerap menyajikan ayam pop sebagai salah satu menu mereka. Tidak hanya restoran lokal, beberapa cabang restoran yang buka di luar Sumatera Barat pun menyertakan ayam pop dalam menu restoran mereka. Sehingga, ayam pop pun mulai dikenal secara nasional.
Penyajian
suntingPada dasarnya, bumbu yang digunakan adalah bawang putih, jahe, kunyit, cengkeh dan kemiri yang dihaluskan, kemudian ditumis bersama serai, garam, daun jeruk, atau perasan air jeruk purut. Setelah jadi, daging ayam dilumuri dengan bumbu lalu direbus menggunakan air kelapa hingga matang. Meskipun sudah matang pasca direbus, ayam kembali digoreng sebentar dalam minyak panas untuk memberikan sedikit tekstur renyah. Tidak disarankan untuk menggoreng ayam terlalu lama karena ayam akan menjadi kering dan kecoklatan. Ayam pop memiliki ciri khas warna yang putih pucat dengan tekstur sedikit renyah, tetapi dagingnya tetap lembut dan beraroma.
Sebagai pendamping, ayam pop disajikan bersama samba lado tomat yang dibuat dari cabai merah, potongan tomat, dan minyak jelantah yang digiling hingga halus, kemudian ditumis sebentar. Setelah itu hidangkan dengan daun pisang yang direbus sebentar sebagai pendamping. Penyajian daun pisang rebus adalah hal yang lumrah ditemukan di manapun bersama ayam pop.
Referensi
sunting- ^ Intan, Ruhaeni (2021-08-11). "Mengulik Menu Ayam Pop: Sejarah, Resep, dan Tips Membuatnya". id.theasianparent.com. Diakses tanggal 2022-04-26.
- ^ Times, I. D. N.; Putri, Rahmadila Eka. "6 Trivia Ayam Pop khas Minang, Bukan Sekadar Ayam Goreng!". IDN Times. Diakses tanggal 2022-04-26.
- ^ a b Travel Kompas:Ini Asal-Usul Ayam Pop khas Minang. 31 Juli 2017. Diakses 17 Februari 2019.
- ^ Apasih: Cari Tahu Asal-Usul Ayam Pop yang Populer di Bukittinggi. 27 November 2017. Diakses 17 Februari 2019.
- ^ a b Rahmawati, Mila (2009). Sukses Bisnis Rumah Makan Padang. Niaga Swadaya. hlm. 42.
Bacaan lanjutan
sunting- S.Y., Sufi. "Resep Ayam Pop Khas Padang, Lengkap dengan Sausnya". KOMPAS.com. Diakses tanggal 10 Oktober 2020.
- Dimyati, Vien. "Resep Ayam Pop Khas Minang, Daging Empuk hingga Tulang". iNews.ID. Diakses tanggal 10 Oktober 2020.
- SPF: Ayam & Bebek Panggang & Goreng. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 28–. ISBN 978-979-22-3112-0.
- Murdjiati Gardjito, Lia Muliani, Chairunisa C (2019). Pusaka Nenek Moyang, Yang Pantang Disayang- KULINER MINANGKABAU. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 105–. ISBN 978-602-06-3238-4.
- Andriati Ramli (2008). Masakan Padang Popular & Lezat. Niaga Swadaya. hlm. 11–. ISBN 978-979-1477-09-3.