Ayatullah Saleh
Ayatullah Saleh (28 Februari 1928 – 5 Februari 1992) adalah seorang kyai dan politikus dari Indonesia yang menjabat sebagai anggota dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta selama empat belas tahun, wakil ketua dewan dari tahun 1966 sampai tahun 1971, dan sebagai anggota dari Majelis Permusyawaratan Rakyat dari 1972 sampai 1977.
Ayatullah Saleh | |
---|---|
Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat | |
Masa jabatan 1 Oktober 1972 – 1 Oktober 1977 | |
Presiden | Suharto |
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta | |
Masa jabatan 3 Agustus 1966 – 14 Oktober 1971 | |
Gubernur | Ali Sadikin |
Grup parlemen | Nahdlatul Ulama |
Pimpinan Sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta | |
Masa jabatan 16 April 1966 – 3 Agustus 1966 Menjabat bersama Erwin Baharuddin dan Moeffreni Moe'min | |
Gubernur | Soemarno Sosroatmodjo Ali Sadikin |
Grup parlemen | Nahdlatul Ulama |
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta | |
Masa jabatan 16 Agustus 1957 – 14 Oktober 1971 | |
Gubernur | Sudiro Soemarno Sosroatmodjo Henk Ngantung Ali Sadikin |
Grup parlemen | Nahdlatul Ulama (hingga 1973) Partai Persatuan Pembangunan (setelah 1973) |
Informasi pribadi | |
Lahir | Klender, Batavia, Hindia Belanda | 28 Februari 1928
Meninggal | 5 Februari 1992 Jakarta, Indonesia | (umur 63)
Partai politik | Nahdlatul Ulama |
Sunting kotak info • L • B |
Riwayat Hidup
suntingMasa kecil
suntingAyatullah lahir pada tanggal 28 Februari 1928 [1] di Duren Sawit, sebuah komunitas kecil di Batavia, Hindia Belanda . Dia bersekolah di sekolah dasar dan putus sekolah di kelas 5 SD. Ia kemudian dibawa ke Mekkah dan belajar di madrasah Daarul Ulum hingga tahun 1941. Setelah itu, ia kembali ke Batavia—sekarang berganti nama menjadi Jakarta— dan belajar di madrasah Unwanul-Falah hingga tahun 1945. Selain pendidikan formal di sekolah dasar dan madrasah, Ayatullah juga mengambil studi Islam di pesantren dan mengikuti kursus bahasa Inggris dan mengetik.[2]
Setelah 1945, Ayatullah mengajar di beberapa sekolah dan madrasah. Dia juga memegang kendali atas beberapa perusahaan di Klender, Duren Sawit .[3]
Karier politik
suntingAyatullah mencalonkan diri sebagai calon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta dari partai Nahdlatul Ulama dalam pemilihan kepala daerah Indonesia tahun 1957 . Ia memenangkan kursi dalam pemilihan dan dilantik sebagai anggota dewan pada 16 Desember 1957.[4] Ayatullah masih mempertahankan kursinya setelah beberapa formasi dan pembubaran dewan.[5]
Setelah Gerakan 30 September terjadi, anggota Partai Komunis Indonesia diberhentikan dari kantor-kantor pemerintahan, termasuk Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jakarta. Dewan mengalami kekosongan kepemimpinan selama periode ini, karena Ketua Soemarno Sosroatmodjo, yang juga gubernur, diberhentikan dari jabatannya.[6] Dengan demikian, pada 16 April 1966, dewan secara aklamasi memilih Ayatullah dan dua anggota dewan bernama Erwin Baharuddin dan Moeffreni Moe'min untuk menjadi pelaksana tugas pimpinan dewan.[7] Setelah gubernur baru terpilih, Ayatullah terpilih sebagai wakil ketua dewan pada 20 Juli 1966 dan dikukuhkan pada 3 Agustus. Dia mewakili kelompok-kelompok Islam di dewan dalam kapasitasnya sebagai wakil ketua.[6]
Sebagai wakil ketua, Ayatullah diangkat sebagai anggota panitia pemilihan Jakarta untuk pemilihan legislatif Indonesia 1971 . Ia bertugas mengawasi pemilu di Jakarta Timur .[8]
Ayatullah menjadi anggota MPR setelah pemilu berakhir, mewakili Jakarta melalui fraksi Delegasi Daerah.[9]
Wafat
suntingAyatullah wafat pada tanggal 5 Februari 1992 di Jakarta.[10]
Referensi
sunting- ^ Gayo, Iwan (1995). Buku Pintar Nusantara. Upaya Warga Negara. hlm. 195.
- ^ General Elections Institution (1973). Riwajat hidup anggota-anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum 1971. Jakarta: General Elections Institution. hlm. 710–711.
- ^ General Elections Institution (1973). Riwajat hidup anggota-anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum 1971. Jakarta: General Elections Institution. hlm. 710–711.
- ^ Gie, The Liang (1958). Sedjarah Pemerintahan Kota Djakarta. Jakarta: Kotapradja Djakarta Raja. hlm. 185.
- ^ General Elections Institution (1973). Riwajat hidup anggota-anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum 1971. Jakarta: General Elections Institution. hlm. 710–711.
- ^ a b Sadikin, Ali (1977). Gita Jaya. Jakarta: Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. hlm. 27–29.
- ^ Sadikin, Ali; Hadimadja, Ramadhan Karta (1992). Bang Ali demi Jakarta (1966-1977): memoar. Pustaka Sinar Harapan. hlm. 25. ISBN 978-979-416-165-4.
- ^ Panitia Pemilihan Daerah Jakarta (1972). Pelaksanaan Pemilihan Umum 1971 di D.C.I. Djakarta. Jakarta: Panitia Pemilihan Daerah D.C.I. Djakarta. hlm. 37.
- ^ General Elections Institution (1973). Riwajat hidup anggota-anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum 1971. Jakarta: General Elections Institution. hlm. 710–711.
- ^ "Arena Permanen PRJ di Kemayoran". Legislatif Jaya (9). 1992. hlm. 34. Diakses tanggal 5 April 2021.