BASF

perusahaan kimia dunia asal Jerman

BASF SE (ISIN: DE0005151005, LSE: BFA, NYSE: BF) merupakan perusahaan kimia terbesar di dunia asal Jerman yang berkantor pusat di Ludwigshafen.[2] BASF sendiri awalnya merupakan singkatan dari Badische Anilin- und Soda-Fabrik (Indonesia: Pabrik Soda dan Anilina Baden). Perusahaan ini masuk dalam Bursa Saham Frankfurt, Bursa Saham London, Bursa Saham New York, dan Bursa Saham Zurich. Perusahaan ini beroperasi di Eropa, Afrika, Asia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan. Didirikan pada tahun 1865 dan mempekerjakan 113.000 pekerjanya pada tahun 2012, dengan 52.800 pekerja di Jerman.

BASF SE
Publik (Societas Europaea)
Kode emiten
IndustriKimia
Didirikan1865
Kantor
pusat
Ludwigshafen, Jerman
Tokoh
kunci
Eggert Voscherau (Chairman of the supervisory board, sejak 29 April 2009)
Kurt Bock (Chairman of the board, since 6 May 2011)
ProdukKimia, plastik, katalis, pelapis, Sains pertanian, minyak mentah, gas alam, eksplorasi hidrokarbon
Pendapatan73,97 milyar (2013)[1]
€7,27 milyar (2013)[1]
€4,84 milyar (2013)[1]
Total aset€64,38 milyar (end 2013)[1]
Total ekuitas€27,79 milyar (end 2013)[1]
Karyawan
112,206 (end 2013)[1]
Situs webbasf.com

Grup BASF memiliki divisi dan joint ventura di 80 negara dan mempunyai 6 lokasi produksi terintegrasi serta 390 lokasi produksi lainnya di Eropa, Asia, Australia, Amerika dan Afrika.[3] Produk BASF dijual di 200 negara di berbagai macam industri. Meskipun berukuan besar dan ada di hampir semua negara, BASF tidak banyak dikenal publik karena tidak mengeluarkan produk rumah tangga sejak 1990-an.

Tahun 2012, BASF mencatat penjualan €78,72 miliar. Perusahaan ini sekarang sedang berekspansi ke seluruh dunia terutama ke Asia. Antara tahun 2002 dan 2005, mereka menginvestasikan 5,6 miliar Euro di Asia untuk pabriknya di Nanjing dan Shanghai, China dan Mangalore di India.

Sejarah sunting

 
BASF di Ludwigshafen
 
BASF, 1866

BASF didirikan tanggal 6 April 1865 di Mannheim, Baden oleh Friedrich Engelhorn. Perusahaan ini pada awalnya bertanggung jawab membangun pabrik gas dan penerangan jalan untuk dewan kota tahun 1861. Pabrik gas menghasilkan tar sebagai produk samping, dan Engelhorn menggunakannya untuk memproduksi pewarna. BASF resmi didirikan tahun 1865 untuk memproduksi bahan kimia lain yang dibutuhkan untuk produksi pewarna, tertama soda dan asam. Pabrik ini didirikan di sisi lain sungai Rhine di Ludwigshafen karena dewan kota takut apabila polusi udara dari pabrik kimia ini akan mengganggu penduduk kota. Tahun 1866 produksi pewarna juga dipindahkan ke lokasi ini.[4]

Pewarna sunting

Penemuan tahun 1856 oleh William Henry Perkin bahwa anilina dapat digunakan sebagai agen pewarna mendorong produksi komersial pewarna sintetis di Inggris, anilina yang diekstraksi dari tar batu bara. BASF merekrut Heinrich Caro, kimiawan Jerman yang telah berpengalaman di industri pewarna di Inggris. Caro mengembangkan sintesis alizarin (pigmen alami pada Rubia), lalu mengajukan paten di Inggris tanggal 25 Juni 1869. Secara tak sengaja, Perkin juga mengajukan paten serupa tanggal 26 Juni 1869, lalu kedua perusahaan membuat persetujuan komersial mengenai proses ini.[4]

Paten berikutnya adalah sintesis metilena biru dan eosin, dan tahun 1880 penelitian mulai mencoba untuk menemukan proses sintetik untuk pewarna indigo dan baru berhasil 1897. Tahun 1901, kira-kira 80% dari produksi BASF adalah pewarna.[4]

Soda sunting

Natrium karbonat (soda) diproduksi dengan proses Leblanc sampai tahun 1880, ketika ditemukannya proses Solvay yang jauh lebih murah. BASF tidak meneruskan produksi soda dan kemudian membelinya dari Solvay.[4]

Asam sulfat sunting

Asam sulfat pada awalnya diproduksi dengan proses ruang timbal, namun tahun 1890 mulai menggunakan proses kontak yang mampu memproduksi asam sampai konsentrasi 98% (ruang timbal hanya 80%). Hal ini berkat penelitian dan pengembangan oleh Rudolf Knietsch, yang kemudian mendapatkan Medali Liebig tahun 1904.[4]

Amoniak sunting

Pengembangan proses Haber tahun 1908 sampai 1912 memungkinkan sintesis amoniak, yang merupakan salah satu bahan kimia industri utama. Setelah mendapatkan hak eksklusif proses ini, BASF memulai pabrik produksi baru tahun 1913 di Oppau, sehingga mereka sekarang juga menghasilkan pupuk. BASF juga mengakuisisi dan memulai penambangan anhidrat untuk gipsum di Kohnstein tahun 1917.[5]

IG Farben sunting

Akibat monopoli, BASF dapat memulai operasi di lokasi baru di Leuna tahun 1916, dimana peledak diproduksi untuk Perang Dunia I. Tanggal 21 September 1921, terjadi ledakan di Oppau dan membunuh 565 orang. Ledakan Oppau ini merupakan sejarah terburuk industri Jerman. Di bawah kepemimpinan Carl Bosch, BASF mendirikan IG Farben dengan Hoechst, Bayer, dan 3 perusahaan lainnya. Karet, bahan bakar dan pelapis menjadi produk baru BASF. Setelah Adolf Hitler naik menjadi kanselir Jerman tahun 1933, IG Farben bekerja sama dengan Nazi Jerman dan mereka mendapat untung dari harga dan volume pemesanan yang terjamin, ditambah tenaga budak yang disediakan oleh kamp konsentrasi pemerintah. IG Farben juga terkenal karena memproduksi Zyklon B, gas beracun mematikan yang digunakan di kamp konsentrasi Nazi. Tahun 1935, IG Farben dan AEG memperkenalkan magnetofon, alat perekam pita pertama di Radio Exhibition in Berlin.[6]

 
Situs Portsmouth BASF di Portsmouth, Virginia. Pabrik ini dilayani oleh Commonwealth Railway.

Perang Dunia II sunting

Tahun 1925, BASF bergabung dengan Bayer, Hoechst dan 3 perusahaan lain membentuk I.G. Farbenindustrie AG. Antara 1933 dan 1945, I.G. Farben berperan penting dalam ekonomi Nazi. Mereka memproduksi gas beracun untuk digunakan di kamp konsentrasi menggunakan tenaga kerja paksa. Beberapa direktur dan manajer senior perusahaan ini didakwa di pengadilan untuk kejahatan perang dan kejahatan melawan kemanusiaan.

Situs Ludwigshafen hampir sepenuhnya dihancurkan ketika Perang Dunia II dan kemudian dibangun kembali. Pihak Sekutu kemudian membubarkan IG Farben bulan November 1945.

Pabrik Ludwigshafen dan Oppau merupakan industri strategis untuk perang karena militer Jerman membutuhkan banyak barang dari sini seperti karet sintetis dan bensin. Akibatnya, pabrik ini menjadi target serangan udara. Pasukan sekutu yang melakukan pengeboman sampai 65 kali menyebabkan kerusakan total pada pabrik dan produksi terhenti akhir 1944.

BASF didirikan kembali sunting

Melalui negosiasi oleh Carl Wurster, Badische Anilin- und Soda-Fabrik AG didirikan kembali tanggal 30 Januari 1952 sebagai satu dari lima perusahaan penerus IG Farben.[7] BASF memulai produksi nilon tahun 1950-an. Mereka mengembangkan polistirena tahun 1930-an dan menemukan Styropor tahun 1951.

Produksi di seluruh dunia sunting

Tahun 1960-an, BASF mulai berekspansi dan membuka pabrik di Argentina, Australia, Belgia, Brasil, Prancis, Britania Raya, India, Italia, Jepang, Meksiko, Spanyol dan Amerika Serikat. Seiring dengan berubahnya strategi perusahaan tahun 1965, fokus diarahkan ke produk bernilai tinggi seperti pelapis, obat, pestisida, dan pupuk. Setelah Reunifikasi Jerman, mereka membeli situs di Schwarzheide, timur Jerman tanggal 25 Oktober 1990. Mereka berekspansi ke Podolsk, Rusia tahun 2012, dan Kazan tahun 2013.[8]

Segmen bisnis sunting

 
Gedung BASF
 
Kantor pusat BASF, Ludwigshafen, Jerman

Kimia sunting

BASF memproduksi beraneka ragam bahan kimia, seperti pelarut, amina, resin, lem, kimia elektronik, gas industri, kimia dasar, dan kimia anorganik. Pasar terbesarnya adalah industri obat-obatan, konstruksi, tekstil, dan otomotif.

Plastik sunting

BASF memproduksi berbagai macam material plastik, mulai dari plastik untuk komoditas sampai plastik teknik dan plastik teknologi tinggi.[9]

Plastik teknik sunting

Terdiri dari "4 Ultra" - Ultramid poliamida (PA), resin berbasis nilon; Ultradur, polibutilena tereftalat (PBT); Ultraform, polyasetal (POM); dan Ultrason, polisulfona (PSU) dan polietersulfona (PES).

Stirena sunting

Stirena BASF terdiri dari foam dan kopolimer. Polistirena digunakan di elektronik, bangunan, konstruksi, dan komponen otomotif. Tahun 2011, BASF dan INEOS Industries Holdings Limited bekerja sama untuk menjalankan bisnis di bidang monomer stirena, akrilonitril butadiena stirena, kopolimer stirena butadiena, dan kopolimer lain berbasis stirena menjadi kerjasama yang bernama Styrolution.[10]

Poliuretan sunting

Poliuretan BASF terdiri dari kimia uretan yang menjadi bahan baku foam yang digunakan untuk insulasi pada konstruksi, furnitur, pengepakan dan transportasi.

Poliamida dan Intermediate sunting

BASF adalah produsen monomer poliamida dan poliamida. BASF menjual poliamida 6 dan polimer poliamida 6,6 sekaligus monomernya.

Plastik biodegradable sunting

BASF merupakan pionir dalam pembuatan plastik biodegradable yang dinamakan Ecoflex. Ecovio, terdiri dari Ecoflex dan asam polilaktat.

Produk teknologi tinggi sunting

BASF memproduksi berbagai macam produk teknologi tinggi seperti pelapis dan polimer fungsional. Hal ini termasuk juga material mentah untuk deterjen, tekstil, kimia kulit, pigmen, perekat, dan kimia kertas. Industri pasarnya diantaranya otomotif, minyak, kertas, pengepakan, tekstil, produk toilet, deterjen, konstruksi, percetakan, dan industri kulit.

Pertanian sunting

Divisi pertanian BASF memproduksi produk kimia untuk pertanian seperti fungisida, herbisida, dan insektisida termasuk F500 (piraklostrobin), epoksiconazole, pendimetalin, boscalid, fipronil, dan imidazolinon.[11][12]

Bioteknologi sunting

BASF bekerja sama dengan Monsanto Company dalam melakukan penelitian dan pengembangan bioteknologi.[13]

Migas sunting

BASF melakukan eksplorasi migas melalui salah satu divisinya Wintershall Holding AG. Di Eropa Timur dan Tengah, Wintershall bekerjasama dengan Gazprom asal Rusia.

Referensi sunting

  1. ^ a b c d e f "Annual Results 2013". BASF. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-28. Diakses tanggal 25 February 2014. 
  2. ^ http://www.basf.com/group/corporate/en/careers/career_de/About_BASF_DE/BASF_Headquarters_1_3[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ http://www.basf.com/group/corporate/en/about-basf/profile/index[pranala nonaktif permanen] BASF Website
  4. ^ a b c d e W. Ludewig (1966) Trans Inst Chem Engrs vol 44 ppT237-252 "Highlights in the History of BASF"
  5. ^ Ordway, Frederick I, III; Sharpe, Mitchell R (1979). The Rocket Team. Apogee Books Space Series 36. hlm. 75, 76, 79, 88. 
  6. ^ "IG Farben to be dissolved". BBC News - Business. BBC News. 17 September 2001. Diakses tanggal 9 May 2008. 
  7. ^ Carl Wurster (1900–1974)
  8. ^ "BASF opens production facility for concrete admixtures in Kazan, Russia". BASF. 17 September 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-21. Diakses tanggal 21 September 2013. 
  9. ^ "BASF Plastics Portal - Global Homepage". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-11-19. Diakses tanggal 2014-03-31. 
  10. ^ "EU Commission approves formation of joint venture Styrolution". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-15. Diakses tanggal 2014-03-31. 
  11. ^ Tan, S; Evans, RR; Dahmer, ML; Singh, BK; Shaner, DL (March 2005). "Imidazolinone-tolerant crops: history, current status and future". Pest Management Science. 
  12. ^ "Major Products: Welcome to BASF Crop Protection". 
  13. ^ "BASF-Gruppe: Interview Dr. Jürgen Hambrecht zur Zusammenarbeit mit Monsanto". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-11-24. Diakses tanggal 2014-03-31. 

Pranala luar sunting