Bahasa Asli Alaska

Penduduk Pribumi Alaska adalah kelompok masyarakat asli yang mendiami negara bagian Alaska, dengan warisan yang dapat ditelusuri hingga dua gelombang migrasi besar yang terjadi ribuan tahun lalu. Masyarakat ini terbagi menjadi enam suku utama, serta beberapa suku kecil lainnya, seperti Iñupiat, Yup'ik, Aleut, Tlingit, Haida, dan Tsimshian. Meskipun jumlah komunitasnya relatif sedikit, mereka memiliki lebih dari 300 bahasa yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain. [1]

Dampak Kolonisasi

sunting

Sebelum Rusia melakukan kolonisasi di Amerika, sebagian besar kelompok penduduk asli Alaska memiliki bahasa unik yang mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak dari mereka umumnya menguasai dua bahasa untuk mempermudah urusan bisnis dan menjalin hubungan antar berbagai kelompok etnis. Setelah terjadinya interaksi dengan bahasa-bahasa non-asli, penggunaan bahasa asli dan struktur bahasanya pun mengalami perubahan. Sebagai negara pertama yang mengkolonisasi Alaska, Rusia memperkenalkan istilah-istilah untuk barang-barang asing yang kemudian diadopsi ke dalam bahasa penduduk asli. Contohnya, kata-kata Rusia seperti "kofe" (kopi) dan "chay" (teh) telah masuk ke dalam kosakata Unangan (Aleut), Alutiiq (Sugpiaq), dan Yup'ik. Selain itu, banyak pernikahan antara orang Rusia dan penduduk asli Alaska yang terjadi, menciptakan populasi baru yang beragam dan meningkatkan jumlah penduduk asli yang dapat berbicara dalam bahasa ibu mereka serta bahasa Rusia. Meskipun demikian, bahasa asli Alaska tetap menjadi bahasa utama yang digunakan di wilayah tersebut.

Referensi

sunting
  1. ^ Jacob, W. James; Cheng, Sheng Yao; Porter, Maureen K, ed. (2015). Indigenous Education. doi:10.1007/978-94-017-9355-1. ISBN 978-94-017-9354-4.