Bahasa E atau disebut juga bahasa Wuse atau Wusehua (Hanzi sederhana: 五色话; Hanzi tradisional: 五色話; Pinyin: Wŭsè Huà) adalah bahasa yang penuturnya kebanyakan berada di Rongshui (di Guangxi, Tiongkok), dan merupakan bahasa campuran rumpun Tionghoa dan Tai. Bahasa ini memiliki campuran fitur yang ada pada rumpun bahasa Tionghoa dan Tai, dan banyak mengadopsi kosakata Tionghoa ke dalam tata bahasa rumpun Tai. Dalam bahasa E, terdapat 7 macam nada; nada yang berbeda dapat menyebabkan sebuah kata memiliki arti yang berbeda. Bahasa ini memiliki beberapa fonem yang langka, di antaranya fonem nirsuara dari konsonan sengau (n, m dan ng) dan fonem nirsuara dari l.

Bahasa E
Bahasa Wuse, Kjang E
Dituturkan diTiongkok
WilayahGuangxi
Penutur
(30.000 per 1992)[1]
Aspek ketatabahasaan
Tipologi
Kode bahasa
ISO 639-3eee
Glottologeeee1240[2]
QIDQ35386
Status konservasi
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
Nilai parameter |1= diperlukan: isi parameter tersebut dengan istilah diatas ataupun NA apabila data tidak tersedia
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC6b Threatened
Bahasa E dikategorikan sebagai C6b Threatened menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini mulai terancam dan mengalami penurunan jumlah penutur dari waktu ke waktu
Referensi: [3][4][5]
Lokasi penuturan
Peta Guangxi (merah) di Tiongkok (kuning). Penutur bahasa E terdapat di sebagian kecil daerah ini.
 Portal Bahasa
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B • PW
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Etimologi sunting

Nama bahasa "E" merupakan transiliterasi pinyin dari namanya dalam bahasa itu sendiri.[6] Nama tersebut terdiri dari karakter "" dalam Hanzi sederhana atau "" dalam Hanzi tradisional, yang biasanya merupakan kata seru untuk menunjukkan kesetujuan.[7] Kadang penutur bahasa ini juga menyebutnya Kjang E.[6] Wusehua adalah nama lain bahasa ini, tetapi nama ini bersifat peyoratif.[8][9]

Geografi penutur sunting

 
Orang suku Zhuang di Guilin.

Pada 1992, diperkirakan ada sekitar 30.000 penutur bahasa E,[6] tetapi pada 2008 diperkirakan hanya ada 9.000.[10] Kebanyakan penutur bahasa E digolongkan ke dalam suku Zhuang oleh pemerintah Tiongkok.[9] Penutur E kebanyakan hidup di daerah otonom Guangxi, terutama di Kabupaten Rongshi Miao dan perbatasan Kabupaten Luocheng Mulao.[9] Desa-desa yang ditinggali penutur E di antaranya adalah Xiatan, Simo, Xinglong, dan Yonglei.[9] Referensi linguistik dunia Ethnologue menggolongkan bahasa E sebagai kelompok 6b (terancam).[9] Para penutur E banyak menuturkan bahasa lain, terutama Bahasa Yue dan Mandarin Barat Daya logat Guiliu.[9]

Fonologi sunting

Fonem atau bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa E kebanyakan mirip dengan bahasa-bahasa serumpunnya. Fonem yang tidak biasa adalah [], [ŋ̥], [], (ketiganya fonem nirsuara untuk beberapa konsonan sengau) dan konsonan []. Fonem-fonem ini disebut "nirsuara" karena diucapkan tanpa menggetarkan pita suara. Dalam kebanyakan bahasa di dunia, biasanya konsonan-konsonan ini hanya dipakai dalam bentuk bersuara, yaitu [n], [ŋ], [m], [l], tetapi pada bahasa E terdapat fonem bersuara maupun nirsuaranya. Fitur fonologi lain dari bahasa ini adalah adanya diftong serta konsonan vokalik.[10]

Seperti banyak bahasa Tionghoa dan rumpun Tai, bahasa E adalah bahasa bernada, yang berarti pola nada yang berbeda menyebabkan kata yang diucapkan menjadi berbeda dan artinya pun berbeda. Bahasa ini memiliki 7 macam pola nada, dan pola ke-7 memiliki versi pendek dan panjang. Dengan menggunakan kontur berskala 1 (nada terendah) sampai 5 (tertinggi), ke-7 pola nada dalam bahasa E dapat dinyatakan sebagai berikut:[10]

Kontur nada dalam bahasa E[10]
Nomor Kontur Simbol
1. 4-2 ˦˨
2. 2-3-1 ˨˧˩
3. 4-4 ˦
4. 3-5 ˧˥
5. 2-4 ˨˦
6. 5-5 ˥
7. Pendek 2-4 ˨˦
Panjang 2-2 ˨
Keterangan: Nilai kontur berskala 1 (nada terendah) hingga 5 (tertinggi)

Klasifikasi rumpun sunting

Bahasa E biasanya digolongkan sebagai bahasa campuran yang berinduk kepada dua rumpun bahasa besar, yaitu Rumpun bahasa Tai-Kadai dan Rumpun Bahasa Sino-Tibet, yang keduanya umum di Tiongkok Selatan maupun Asia Tenggara Daratan.[8] Namun beberapa pakar linguistik berpendapat berbeda, bahwa bahasa E adalah anggota rumpun Tai-Kadai saja, yang telah terkena pengaruh bahasa-bahasa rumpun Sino-Tibet dari Tiongkok.[11]

Tata bahasa dan kosakata sunting

Tata bahasa E banyak memiliki kemiripan dengan bahasa-bahasa rumpun Tai (anak rumpun dari Tai-Kadai). Banyak aturan tata bahasanya terlihat di tengah-tengah bahasa Zhuang Utara, bahasa Mulam, dan bahasa Kam (semuanya adalah anggota rumpun Tai).[9][12] Tata bahasa Caolan yang dituturkan di sebagian Vietnam juga memiliki banyak kemiripan dengan tata bahasa E.[12]

Namun demikian, kosakata bahasa E didominasi oleh kosakata dari rumpun bahasa Tiongkok, terutama Bahasa Pinghua versi Guiliu dan Tuguai.[9][12] Dari 2.000 kata yang terbanyak digunakan, kebanyakan berasal dari rumpun Tiongkok dan hanya 200 yang dari rumpun Tai-Kadai.[13] Bahasa E juga memiliki persamaan kaidah fonologi dan pembentukan kata majemuk dengan bahasa-bahasa Tiongkok.[9] Secara morfologi, bahasa E digolongkan sebagai bahasa analitik, artinya perubahan makna kata-kata biasanya dilakukan dengan kata bantu (misal kata bantu pat6 atau m2 untuk menambahkan makna "tidak") dan bukan dengan infleksi.[10]

Pronomina atau kata ganti dalam bahasa E dibagi menjadi kata ganti orang pertama, kedua dan ketiga, dan masing-masing dibagi menjadi tunggal dan jamak. Untuk, kata ganti orang pertama jamak, terdapat kata yang berbeda untuk "kami" dan "kita". Kata-kata E tidak memiliki jenis seperti maskulin atau feminin.[10]

Kata-kata ganti maupun nama-nama angka dalam bahasa E adalah sebagai berikut.

Keterangan tabel: angka setelah suku kata melambangkan pola nada yang dipakai, yang bernomor 1 hingga 7 seperti dijelaskan di bagian #Fonologi.

Referensi sunting

Catatan kaki sunting

  1. ^ Bahasa E di Ethnologue (ed. ke-18, 2015)
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "E". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  4. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  5. ^ "Bahasa E". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  6. ^ a b c Edmondson 1992, hlm. 138.
  7. ^ Unihan Database 1991.
  8. ^ a b Encyclopedia of Linguistics 2003, hlm. 207.
  9. ^ a b c d e f g h i Lewis, Simons & Fennig 2014.
  10. ^ a b c d e f g h Greenhill, Blust & Gray 2008.
  11. ^ Moseley 2012, hlm. 72.
  12. ^ a b c Edmondson 1992, hlm. 135–144.
  13. ^ Sun, Hu & Huang 2007, hlm. 2596–2620.

Referensi sunting

Bacaan tambahan sunting