Bahasa tulis adalah bentuk bahasa lisan yang menggunakan aksara sebagai sarananya. Lain dengan bahasa lisan yang memiliki unsur utama berupa bunyi, bahasa tulis unsur utamanya adalah huruf-huruf.[1] Bahasa tulis dapat dibagi menjadi dua ragam, yakni yang menggunakan bahasa baku dan bahasa yang tidak baku.[2] Bahasa tulis baku umumnya digunakan pada urusan karya ilmiah dan kewartawanan,[3] sedangkan ragam tidak baku dapat berupa obrolan di media sosial.

Sejarah sunting

Bahasa tulis mulai berkembang dengan ditemukannya aksara untuk menuliskan bahasa yang sebelumnya hanya berada di ranah lisan.[4]

Rujukan sunting

  1. ^ Yuwono, Untung; Lauder, Multamia R. M. T. (2005). Pesona bahasa: langkah awal memahami linguistik. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-22-1681-3. 
  2. ^ Sugono, Dendy (2013-07-25). Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-602-03-5886-4. 
  3. ^ Rinayanthi, I. Nengah Laba & Ni Made (2018-01-24). Buku Ajar Bahasa Indonesia Berbasis Karya Tulis Ilmiah. Deepublish. ISBN 978-602-453-728-9. 
  4. ^ Tipografi dalam Desain Grafis. Gramedia Pustaka Utama. ISBN 978-979-655-956-5.