Bahay kubo
Gubuk Nipa, Kamalig, atau Bahay Kubo, adalah jenis rumah adat panggung Austronesian yang ada di dataran rendah Filipina.[1][2] Hal ini menjadi salah satu ikon utama Budaya Filipina khususnya budaya tradisional Filipina[3]
Etimologi
suntingBahay Kubo merupakan Bahasa Filipina yang memiliki arti "Rumah Bujur Sangkar" yang merujuk pada bentuk bangunannya. Istilah "Gubuk Nipa", diperkenalkan pada era konial Amerika di Filipina, mengacu pada nipa atau anahaw yaitu daun yang sering digunakan untuk membuat atap pada bangunan tradisional
Sejarah
suntingPeriode klasik (pra kolonialisme)
suntingGubuk nipa adalah tempat tinggal dari penduduk asli Filipina sebelum para pelayar Spanyol datang. Bangunan ini masih digunakan hingga saat ini. Rumah dari Filiphina ini memiliki corak khas yang sesuai dengan etnolinguistik masyarakatnya masing-masing, meskipun secara umum rumah panggung ini memliki kesamaan pada negara-negara tengganya seperi Indonesia, Malaysia, dan beberapa negara di Asia Tenggara.
Era Kolonial
suntingPada era kolonial Spanyol, mereka memberikan kontribusi ide dengan menjadikan beberapa bangunan publik praktis yang permanen, seperti gereja dan pusat pemerintahan. Mereka menginkan bahan bahan konstruksi yang lebih berat demi menjadikan bangunan yang lebih permanen. Mereka mengiginkan bangunan yang mendukung kedua pihak, baik spanyol dan Filipina. Mereka membuat Bahay Kubo yang merupakan perpaduan dua budaya yang berbeda dan diterapkan secara lokal dan dikenal sebagai Bahay na Bato kaihti kili
Karakteristik
suntingMeskipun tidak ada definisi yang baku dari Bahay Kubo dan keberagaman coraknya di seluruh kepulauan Filipina,[4] tetapi kondisi geofrafis kepualan Filipina lah yang membuatnya menjadi khas.
Struktur tiga-lapis
suntingKecuali pada masa modernnya, Bahay Kubo adalah bangunan yang memiliki panggung dan tangga untuk memasukki ruangannya. Bahay Kubo memiliki tiga tingkatan: ruang utama di bagian tengah, bagian bawah (dalam bahasa Tagalog disebut "Silong"), dan ruang atap ("Bubungan" dalam bahasa Tagalog), yang dipisahkan oleh langit-langit ("Kisame" dalam bahasa Tagalog).
Atap
suntingBentuk tradisional dari atap Bahay Kubo adalah berbubung tinggi dengan sudut yang tajam, dan memiliki ujung dari daung yang panjang.[2] Atap yang tinggi membuat ruang utama lebih sejuk, sehingga Bahay Kubo memiliki pendinginan alami bahkan selama musim panas. Bubungan yang tajam bertujuan untuk mengaliri air hujan dengan cepat, dan tambahan di ujung atap membuat air hujan tidak membahasi sekitar rumah.[2] Belakangan dijelaskan bubungan yang tajam menjadikan banyak Bahay Kubo yang bertahan oleh erupsi Gunung Pinatubo, bahkan ketika banyak bangunan modern yang rusak.[2]
Silong
suntingSilong adalah fondasi rumah yang memiliki ruang dan memiliki tiang yang terbuat dari kayu, Bahay Kubo memiliki Silong (Dalam bahasa Tagalog juga berarti "bayangan") untuk beberapa alasan, yang paling penting adalah untuk membuat daerah penyangga untuk naiknya air selama banjir, dan untuk mencegah hama seperti tikus masuk ke ruang utama.[2] Dan bagian ini basanya juga dijadikan tempat penyimpanan, dan keperluan beternak,[4] Oleh karena itu beberapa rumah memiliki silong yang terpagar.
Ruang Tamu
suntingRuang utam dari Bahay Kubo dibuat senyaman mungkin bagi pemiliknya, oleh karena itu banyak Bahay Kubo yang memiliki arsitektur yang membuat cahaya dan udara lebih mudah masuk.
Dinding
suntingDinding dibuat dari kayu, bambu bulat, ataupun pilahan bambu atau yang disebut "sawali". Ini membuat rumah lebih nyaman ditinggali dan menjadikan rumah lebih terasa sejuk pada musim panas, dan hangat pada musim hujan.
Jendela
suntingBahay kubo memiliki jendela yang cukup besar, dan bukaan dari kayu yang membuatnya dapat di buka-tutup.[2]Selain itu terdapat juga jendela yang bisa geser. Bahay kubo memiliki jendela yang besar untuk membiarkan cahaya masuk dengan leluasa.
Batalan
suntingBeberapa bahay kubo, memiliki bagian yang disebut batalan. Yaitu bagian belakang yang biasanya lebih rendah. Biasanya digunakan untuk memasak, mandi, dan beberapa kebutuhan lainnya.
Bahan Konstruksi
suntingDinding, jendela, laintai dari Bahai Kubo terbuat dari bahan alami seperti bambu dan kayu. Dan bagian atap terbuat dari nipa, anahaw atau tumbuhan sekitar yang mudah untuk tumbuh.
Makna budaya
suntingSebuah Nipa hut adalah ikon dari Filipina budaya seperti ini merupakan Filipina nilai bayanihan, yang mengacu pada semangat komunal kesatuan atau usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu.[3][5]
Seni
suntingTerdapat suatu lagu rakyat yang biasanya dinyanyikan di sekolah anak-anak yang menggambarkan sebuah rumah yang dikelilingi oleh sayuran seperti sebagai berikut:
Bahay kubo, kahit munti,
ang halaman doon ay sari-sari:
singkamas at talong, sigarilyas at mani,
sitaw, bataw, patani,
Kundol, patola, upo't kalabasa,
At saka mayroon pang labanos, mustasa,
sibuyas, kamatis, bawang at luya.
Sa paligid-ligid ay puno ng linga.
[6]